part 10

229 9 2
                                    


        🍁   🍁   🍁

"Belajar yuk" ajak bryan pada maya

"Ya udah yuk, gitarnya taruh di samping lo aja ntar gw mau diajarin gitar sama lo" ucap maya sambil melangkahkan kaki menuju meja belajarnya untuk mengambil bukunya

"Lo mau belajar gitar?" bryan kaget dengan ucapan maya

"Iya, lo maukan ngajarin gw" maya kembali menuju ranjangnya untuk bersiap belajar

"Gwe "

"Iyalah lo"

"Ngajarin lo?" bryan masih menanyakan nggak percaya sama maya

"Iya, ayolah bryan " bujuk maya dengan muka melasnya

"Oke tapi gw ajarin lo kalau lo udah selesai Ujiannya"

'' ya elah nanti aja kalik habis belajar nanggung banget masa iya nunggu habis Ujian" jawab maya

"Iya biar lo fokus ke ujian dan nggak mikirin gitar terus"

"Mana mungkin gw mikirin gitar terus,bisa aja nggak"

"Udah ah bawel lo jadi cewek jadi belajar nggak?" tanya bryan pada maya dengan nada datar nya

"Nggak! Nggak mood gw," jawab maya dengan nada badmood karena bryan nggak mau ngajarin maya gitar

"Yaudah syukur deh , gw pulang aja" bryan beranjak dari tempat tidur maya

"BRYAAAAAAAN" maya berteriak pada bryan saat bryan masih diambang pintu

"Ada apa lagi gw nggak budek jadi nggak usah teriak-teriak"

'Omg kenapa tiba-tiba bryan jadi dingin gini ke gw ya padahal tadi dia udah mulai hangat deh, labil banget sih ni cowok ,batin maya

"Ya udah ayo belajar"

"Kalau nggak mood nggak usah belajar"

"Udah mood"
Jawab maya dengan nada lesu dan bryan balik lagi ke ranjang maya

"Ya udah ayo"
Bryan menjelaskan panjang lebar tentang materi nya sedangkan maya hanya menatap wajah tampan bryan, sepertinya maya mulai menyukainya

" yang mana lagi yang lo nggak ngerti" tanya bryan pada maya, tapi maya tak menggubrisnya hanya tangan maya bergerak menunjuk kebuku tanpa berpaling dari wajah bryan

" yang ini" jawab maya

"Yaelah ini mah gampang kalik may" bryan menjelaskan bla..bla..blaa..panjang banget tapi tak ada satupun yang masuk pada memory maya,bryan menyadari itu dan dengan segera bryan menatap maya dan maya tak menyadari bahwa bryan kini juga menatapnya karna bryan geram dengan maya

cup

Maya terperanjat kaget saat bibir bryan menempel di bibirnya meskipun hanya sekilas tapi darah maya sudah mulai berdesir dan detak jantung yang tak karuan, maya memalingkan wajahnya dari bryan karna maya tau wajahnya kini sudah seperti buah tomat busuk, ya maya yakin pasti mukanya saat ini merah merona karena bryan menciumnya entah perasaan apa ini,

"Kok lo nyium gw sih gak sopan banget baru kenal belum lama juga udah berani aja nyium gw dasar cowok me ..."  bryan menarik wajah maya agar melihat bryan , satu kata untuk maya 'CANTIK' ya tuhan kau sangatlah cantik may mengapa aku baru menyadari saat ini , ditambah pipi meronamu ' maya menyadarkan bryan dari lamunannya,

"Ngapain sih lo liatin gw gitu banget baru tau ya kalau gw cantik, hah udah dari dulu kali gw cantik" dengan PD-nya kaya melontarkan kalimat tersebut dan disertai senyum devilnya

"Ke-PD an lo , ya udah gw balik karena gw ada acara sama temen dan lo belajar sendiri jangan liatin gw terus karna gw risih,"
Bryan beranjak dari kamar maya dan maya hanya menatap punggung bryan yang semakin menjauh darinya hingga kini tak terlihat lagi

                *       *       *

Bryan pulang dengan mobil mewahnya neninggalkan pekarangan rumah maya, tanpa sengaja bryan menatap kearah kamar maya lantai atas dan ternyata maya mengintip kepergian bryan , untung kaca mobil bryan berwarna hitam jadi maya tak dapat melihat gerak-gerik bryan saat menatap maya tapi bryan dengan jelas melihat maya ,bryan menatap maya yang nampak heran mengapa ia tak pergi dari rumahnya dan bryan menyadari itu langsung tancap gas.

Saat perjalanan bryan terbayang wajah manis maya , saat bryan mencium bibir maya dan maya meresponnya , bryan terkekeh saat mengingat itu
"Ternyata maya kau begitu cantik, wajahmu sangat mempesona , beruntung sekali aku bisa mengenalmu tapi sayang kau sudah memiliki bajingan itu ,asal kau tau may dia itu lelaki brengsek yang menghancurkan adikku"

bryan bergumam sendiri saat menyetir dan mengepalkan tangannya meninju kursi kosong disebelahnya.

"Aaaakkhhh dasar lelaki jalang,brengsek kalau saja kau tak menghamili fika , kini aku sudah membunuhmu dengan tanganku sendiri" dengan nada yang cukup emosi dan menghantam setir mobil dengan tangannya sehingga klakson mobil berbunyi,

*bunyinya tiiiiiinnnnnn bukan teloleeeett hlo ya 😁*

Dengan segera ia kerumah sakit karena fika kini dirumah sakit sedang melahirkan.


Update lagi teman maaf typonya banyak ya , makasih buat yang udah baca 😍😘😘😘😘

My Love Is CraizyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang