1

64 9 8
                                    

tahun demi tahun berganti dan berlalu begitu cepat, tak terasa Dania Putri Kinanti sudah duduk di bangku SMA kelas 1

Ditengah keramaian kelas, Dania dan sahabatnya berbincang tentang kerecehan atau kejayusan mereka.

"Eh masa ayah gua bapak bapak" kata Salma Aretha Putri Agustina sahabat Dania.

"Eh masa gue anak ketiga dari dua bersaudara" kata Dania.

"Lah anjir anak ketiga dari dua bersaudara apaan woi, lu masih jadi janin?" ucap Aretha dengan wajah bingung tapi mau ngakak.

"Iyalah gua aja pas jadi janin udah SMA, emang elu" balas Dania dengan bangga.

Bu Arin pun masuk ke kelas untuk mengajar pelajaran Bahasa Indonesia, dan satu kelas pun sunyi melihat kedatangan Bu Arin.

"Pagi anak anak" sapa Bu Arin untuk memulai pembelajarannya.

"PAGIII BUUUU" dengan semangat.. eh salah, dengan cerianya anak anak menyambut kedatangan Bu Arin yang terkenal dengan julukan "Guru Killer" nya
(note: sarcasm)

'duh Bu Arin lagi Bu arin lagi, kenapa ga Pak Tenyom aja sih yang ngajar Bahasa Indonesia.'
Dania berbisik didalam hatinya.

Pak Tenyom dikenal sebagai guru paling ramah di SMA selain itu beliau juga guru yang paling baik soal urusan tidak mengerjakan pr :)

"Oke anak-anak kumpulkan pr nya di meja Ibu dalam hitungan ke lima.." kata kata yang terlontar keluar dari mulut pedas Bu Arin sebagai ancaman, yang tidak berdiri dan mengumpulkan pr akan terlihat dari satu sudut ke sudut lain.

'DEMI KUTIL SPONGEBOB, SEJAK KAPAN ADA PR BAHASA INDONESIAAAAAA' teriak Dania dalam hati.

'MATI GUE MATI GUE, MANA SEMALEM GUE MAIN BULUTANGKIS SAMA SATPAM KOMPLEK' lagi- lagi kata kata konyol keluar dari kepala Dania.

"EMPAT" teriak Bu Arin membuat suasana kelas menggelegar.

"Dan, lu ngerjain pr ga?" tanya Aretha kepada Dania.

"Engga" jawab Dania dengan mirisnya.

"SAMA DONGG!!" jawab Aretha yang girang karna punya teman senasib-seperjuangan.

'dasar anak setan, bukannya membawa ke jalan yang benar, ini malah sesat 😒' gumam Dania.

'tapi ya.. gapapalaya, gua juga sesat ini' akhirnya Dania tau diri.

"yeay" mereka pun senang dan gembira layaknya Dora dan Boots yang sudah menyelesaikan misinya.

"TIGA" teriak Bu Arin sambil mondar mandir melihat siapa saja yang tidak berdiri dan mengumpulkan pr.

"udeh, kaga ngape udeh" jawab Dania dengan pasrah.

"Tenang Dan, kita itu senasib, santaiii" jawab Aretha dengan santainya.

"yaudalaya" Dania pun ikut santai, padahal secara tidak sadar mereka sedang ditatap sinis oleh Guru Killer, siapa lagi kalau bukan Bu Arin tersayang 💞.

"DUA" teriak Bu Arin yang tadinya membuat suasana menggelegar menjadi rusuh karna murid murid berlarian dengan rasa panik.

"ARETHA, DANIA, KUSNARDI?" kalian kira nama kusnardi sebenarnya adalah kusnardi? tidak, nama aslinya adalah 'Besok Libur Kusnardi' yak bisa kalian tebak saat diabsen 'BESOK LIBUR' anak anak pun bersorak "HOREEEEEE" dengan bahagia dan gembira, itu mengapa para guru memanggilnya dengan nama belakang, entah apa yang difikirkan oleh orang tuanya saat Kusnardi lahir dan memberikannya nama 'besok libur'

"KENAPA KALIAN GA NGERJAIN PR?!?!?" bentak Bu Arin dengan geramnya.

Ketiga murid itupun menunduk, tak tahu ingin membalas apa.

"KALO ORANG NGOMONG TUH DIJAWAB, KALIAN INITUH DIAJARIN SOPAN SANTUN GA SIH SAMA ORANG TUA KALIAN? MULUT TUH DIPAKE BUAT NGOMONG, KENAPA PADA DIEM AJA? SAYA GA MINTA KALIAN BERTIGA NUNDUK, SAYA BUTUH PENJELASAN KALIAN, ARETHA KENAPA KAMU GA NGERJAIN PR?!?!"
Bu Arin geram tak habis habis memarahi anak muridnya yang tak patut dicontoh, dan tebak sekarang Bu Arin sedang melotot dan itu yang membuat kelas menjadi sunyi seperti hatiqu. (yah curhat kan)

"Anu Bu.." belum sempat Aretha berbicara 5 detik Bu Arin langsung menyambar.

"UDAH CUKUP, SAYA GABUTUH PENJELASAN KALIAN! SEKARANG KALIAN KELUAR BERSIHIN KAMAR MANDI! CEPET!"

Dengan pasrah dan berlapang dada, mereka mau tidak mau menerima hukuman membersihkan kamar mandi.

// sesampainya di kamar mandi //

"Agus, masa gua tadi pagi sikat gigi trus mata gua kelilipan odol" kata Dania  yang sedang nge pel kamar mandi dan selalu memanggil sahabatnya dangan panggilan 'Agus' karna di nama belakang sahabatnya tersebut terdapat nama 'Agustina'.

"Duh, temen gua kapan ada yang benernya si elah" jawab Aretha.

"Siapa itu diluar?" tanya orang yang tidak diketahui didalam salah satu bilik kamar mandi yang ada.

"Agus, aku takut" ucap dania sambil cemberut dan merubah posisinya menjadi lebih dekat dengan Agus eh salah, Aretha.

"Yaela apaan si lu, ginian aja takut" jawab Aretha.

"Kita anak kelas XIPA3, ada apa bu?" tanya Aretha kepada orang yang tidak diketahui tersebut.

Setelah lama menunggu jawaban, tak ada sautan atau suara yang berasal dari salah satu bilik kamar mandi yang ada.

"Nia, aku takut" kata Aretha sambil cemberut dan menarik tangan Dania agar lebih dekat dengan pintu kamar mandi.

"Perasaan tadi yang takut gua dah, sekarang kenapa jadi elu" kata Dania dengan beraninya menanggapi Aretha yang sedang ketakutan.

Tiba-tiba salah satu pintu bilik kamar mandi terbuka, dan tidak ada orang yang keluar dari bilik kamar mandi satupun.

"Nia.. mending kita lari deh, daripada berabe nantinya" Aretha berbicara kepada Dania yang hilang entah berantah dari posisinya yang tadinya berdiri manis disebelah Aretha.

__________

HAEEEEEE!!!
sorry ya inituh absurd+receh+jayus+random banget
Btw jokes yang ada di chapter ini terinspirasi dari meme, jokes dari temen author dan jokes dari authornya sendiri, yaa.. emang settingannya dari dulu udah receh ya mau digimanain lagi hehe

hope you enjoy!!

lots of love

-AAS💖

UNEXPECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang