Sleep

5.8K 477 68
                                    

Gun membuka pintu apartemen. Setelah kembali menutupnya ia berjalan mengendap endap masuk. Bola matanya begerak mengitari seluruh penjuru ruangan, memastikan suaminya tak tahu ia pulang dengan keadaan seperti ini.

"Gun." Panggilan itu mengejutkan Gun. Ia cepat - cepat menyembunyikan bawaannya ke belakang punggung. Off sungguh tak percaya, diluar masih hujan gerimis dan sekarang ia menemukan istrinya dengan keadaan rambut sedikit basah dan noda tanah dimana - mana.

"Gun apa yang kau sembunyikan?." Gun menggelengkan kepalanya cepat.

"Kau bermain di Taman dan makan ice cream saat hujan? Sudah ku bilang kan, aku tak ingin kau sakit." Lanjut Off. Tapi si kecil tetap merapatkan bibirnya tak mau menjawab selagi kepalanya kembali menggeleng.

"Perlihatkan tanganmu Sayang. Aku tahu itu ice cream. Oh baiklah apapun itu aku tak akan marah."

"Papi, sebenarnya aku membawa Aphan. Bolehkan aku mengadopsi dia? Dia sangat cantik Papi." Pinta Gun dengan memelas. Wajahnya tak jauh berbeda dengan kucing dalam pelukannya itu.

"Tapi dia kucing Gun."

"Tapi tadi Papi berjanji tak akan marah. Papi memangnya tak kasian pada Aphan? Kalau diluar dia kehujanan."

Tidak ada faedahnya memang berdebat dengan Gun.

"Baiklah sekarang kau harus mandi karena kalau tidak kau bisa sakit." Off mendorong kecil Gun membawanya menuju kamar mandi di sudut apartemen. Tapi langkahnya terhenti karena pertanyaan dari Gun.

"Papi, bolehkan kita mandi bersama???"

Off tak bisa menahan senyumnya. Ia tahu mereka belum sempat menikmati malam pertama mereka, salahkan saja jadwal mereka yang terlalu padat. Tapi apa benar Gun berniat mengajak melakukannya di kamar mandi. Off menggaruk kepalanya malu.

"Sebenarnya Gun, tadinya sih tidak boleh. Kau tahu kan itu akan menghabiskan waktu yang lama. Dan kau akan kedinginan lama juga. Tapi untuk kali ini kau boleh mandi bersama.."

"Benarkah jadi kita boleh? Aku sangat cinta Papi." Gun mencium pipi kanan Off. Dan si korban ciuman tak henti tersenyum membayangkan sore harinya yang akan terasa panjang dan hangat di kamar mandi bersama.

"Yeay Aphan kita boleh mandi bersama." Gun mengeratkan pelukannya pada kucing itu. Dan dibalas oleh suara miaw yang terdengar seperti sebuah ejekan di telinga Off. Ia juga melihat kucing itu tersenyum secerah Gun sambil menatapnya penuh kemenangan. Kemudian pintu kamar mandi tertutup menyisakan Off yang mematung sendirian di luar. Hey apa dirinya baru saja dikalahkan oleh seekor kucing jalanan?:/

****

Jam dinding menunjukkan pukul 22.00 ketika Off memasuki kamarnya. Ia bisa melihat istri manisnya itu sedang berpelukan dengan kucing dengan selimut mereka. Oh bagus, bahkan kucing itu kini sudah berhasil merebut ranjang hangat nya dengan Gun.

"Papi jangan berisik. Aphan sedang tidur." Suara Gun berbisik. Off berjalan dan duduk di ranjang kemudian ia memangku kucing itu dan memindahkannya ke ranjang khusus kucing yang sengaja ia beli.

"Gun kau tak perlu memeluknya lagi. Nanti dia bisa terganggu. Kau lihat kan dia sudah tertidur?." Gun mengangguk. Off bergerak kembali ke ranjang. Dia memposisikan tubuhnya diatas tubuh Gun dengan tangan yang menjadi tumpuan.

"Anak kita Aphan sekarang sudah tertidur. Apa kau tak ingin menidurkan Papi mu ini?." Tanya Off dan berhasil membuat warna merah menyebar di pipi sampai telinga si pendengar.

Tak perlu jawaban, bibir Off menyapu halus bibir tebal Gun. Mengecupnya berkali - kali setelah itu melumatnya dan memagutnya dengan intens. Off tak pernah bosan menyesapi semua rasa yang menurutnya sangat manis dan lembap itu.

Sesekali pagutan mereka terlepas karena Gun harus mengambil nafas. Tapi Off tak tahan berlama - lama meninggalkan kenikmatan itu. Ia kembali mencium istrinya itu sambil memasukkan lidahnya menyapu bagian mulut Gun dan membiarkan saliva mereka menyatu. Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri di sela - sela ciuman panas mereka. Tangan Off bergerak liar membuka satu persatu kancing piyama Gun. Setelah terlepas tangan nya ia selipkan ke belakang punggung Gun, mengelus - elus punggung mulus Gun dengan tangan putih miliknya. Ada sensasi aneh yang menggelitik dalam tubuh Gun. Terlebih ketika ciuman Off sudah sampai di leher jenjangnya meninggalkan jejak merah keunguan sebagai tanda kepemilikan Off.

Ciumannya turun ke dada Gun. Tak lupa satu tangannya bergerak melepas pakaian nya sendiri. Gun bergerak resah seiring dengan rasa nikmat yang diberikan Off padanya.

Sepertinya malam mereka benar benar akan sangat panjang.

***

Thanks buat foto gun dan anaknya yg lucu itu gara - gara foto itu aku dapat ilham buat bikin cerita ini masa:/ ?
SUMPAH aku kalau ngetik cerita OffGun senyum senyum mulu. Abisnya gemes bayanginnya, pengen gigit gun.
Cinta banget kalian yang udah Vote, Komen dan Follow aku :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Off With GunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang