hmm

18 4 0
                                    

.....

"Nara.." suara berat itu memanggilnya

Ia seperti mengenali suara itu. Suara dimana dahulu tersimpan kebahagiaan. Ia berhenti sambil memegang kepalanya yaang terasa sakit.

Lelaki itu berjalan mendekati punggung nya yang mulai merunduk kesakitan.
"Ra kamu gapapa?" Sambil menepuk pundak nya

Kepalanya semakin sakit. Memory-nya seperti berusaha menggali ingatan lama yang terkubur sangat dalam. Matanya mulai terasa gelap. Dan akhirnya terjatuh di pangkuan lelaki itu

"Nara.. kamu kenapa? Kamu sakit? Kita kerumah sakit ya sekarang" lelaki itu sambil menepuk pelan pipi Nara sambil menekuk lutut dan kepala Nara bersandar tak berdaya di dada bidangnya.

Tanpa fikir panjang ia langsung menggendong Nara yang tak sadarkan diri menuju mobilnya. Kebetulan hari ini lelaki itu di jemput oleh supir pribadinya karena motor sport yang biasa ia gunakan sedang berada di bengkel

"Kita kerumah sakit sekarang pak" sambil mendaratkan pantatnya di kursi penumpang yang biasa ia tempati dan meletakan kepala Nara di paha-nya.

"Siap den" kata pak asep, supir pribadi Riki

~~~

Rumah sakit

"Dok tolongin teman saya" menggendong Nara keluar mobil dan membawanya ke UGD

Nara langsung ditangani suster dan segera di periksa. Sedangkan lelaki itu hanya bisa menunggu dengan perasaan campur aduk. Antara khawatir, sedih, dan kecewa karena Nara menjauhinya.

Setelah beberapa saat kemudian, dokter keluar." Gimana keadaan teman saya dok?"

"Kamu yang membawanya sendiri? Apa ada keluarganya di sini? Saya ingin membicarakan tentang keadaan pasien di dalam"

"Saya temannya dok. Tadi saya sudah coba hubungi keluarganya, sebentar lagi datang."

"Baiklah kalau begitu kamu ikut saya ke ruangan"

Dengan perasaan khawatir Riki berjalan mengikuti dokter itu.

"Baiklah silahkan duduk" dokter itu mempersilahkan Riki duduk

"Terimakasih dok"

"Baik, langsung saja. Apa kamu sudah mengenali nya sejak lama? Kebetulan dia memang pasien yang saya tangani sejak lama"

"Nggak dok, saya baru kenal. Karena kemarin saya nggak sengaja melempar bola ke kepalanya" Riki menjelaskan

"Apa? Melempar bola kekepalanya?"

"I- iya dok. Saat itu sekolahan sepi, jadi saya dan teman teman saya sedang main volly di lapangan, tiba tiba Nara muncul dan gak sengaja bola itu terkena kepala Nara dok"

"Hmm. Nara itu pasien saya sejak ia duduk di kelas 3 SD. Saat itu Ia mengalami kece-"

Gubrakkk..
"Dokter gerry.. gimana keadaan Nara saya? "Wanita itu panik sambil mendorong pintu sembarangan. Sontak membuat dua pria itu terkejut. Dengan wajah panik wanita itu langsung duduk di kursi sebelah Riki

"Tenang dulu Dona. Santai aja kali. Jangan panik gitu" kata dokter

Riki semakin terbelalak terkejut ternyata dua orang ini sudah saling kenal.

"Kenalin ini temannya Nara yang tadi bawa Nara ke sini"

" Riki, tante" sambil mencium punggung tangan Dona

StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang