The End

108 11 0
                                        

"Hey, kenapa jadi lo yang nikah duluan? Cepet banget lo move on dari gue." Yusa menyalami Roy di akhir-akhir karena tidak mau membuat antrian panjang yang menunggu. Ucapan Yusa yang lontarkan dengan santai itu sudah biasa bagi Roy dan Dimas yang mendengarnya. Namun, tidak bagi wanita di samping Roy.

Menyadari situasi, Roy melingkarkan tangan di pinggang wanita yang telah sah menjadi istrinya itu. "Istri gue kan lebih cantik dari lo," ujar Roy membalas kelakar Yusa.

"Bangke." Yusa menendang tulang kering Roy sedikit keras, cukup untuk membuat Roy mengaduh kesakitan. Para tamu undangan sepertinya penasaran dengan apa yang terjadi, melihat pengantin pria mengelus kakinya.

"Wah, gue doain lo lama nyusulnya."

"Kok doa lo jahat gitu sih Roy."

Dimas hanya geleng-geleng kepala melihat Roy dan Yusa yang seperti ini. Sedangkan wanita di samping Roy sepertinya menahan tawa melihat kelakuan suaminya dan juga Yusa yang seperti anak kecil.

"Dim, lo kok betah sih lima tahun sama dia?" tanya Roy pada Dimas yang dari tadi hanya memerhatikan tingkah Yusa dan Roy.

Yusa sudah akan membalas Roy kalau Dimas tidak mencegahnya. "Sudah, Sa. Lihat, para tamu pada lihat ke sini," bisik Dimas mencoba menghentikan pertengkaran konyol antara Yusa dan Roy. Demi apapun mereka sedang di atas pelaminan.

"Habis dia songong," gerutu Yusa tapi menurut pada Dimas.

"Selamat ya Roy," ujar Dimas mengambil alih. Dimas menyalami Roy dan juga istrinya. "Doain beberapa bulan lagi nyusul. Semoga lancar."

"Iya. Yang sabar ya sama itu bocah," ujar Roy sambil menunjuk Yusa. Dalam hati, Yusa mengucapkan berkali-kali agar dia tidak menanggapi Roy lagi.

"Lo gak mau ngasi selamat ke gue?" tanya Roy pada Yusa yang masih belum mengucapkan selamat padanya.

Yusa menghembuskan napas. "Selamat ya akhirnya lo kawin juga. Semoga langgeng," ujar Yusa dengan lembut dan tulus. Bahkan Yusa sempat memeluk istri Roy. Tapi kemudian matanya memicing saat melihat Roy lagi, "Tapi gue masih sebel sama lo. Gak bilang-bilang, tiba-tiba aja undangannya dateng. Lo harus cerita kapan-kapan. Kita bisa double date."

"Iya... iya..." ujar Roy pasrah.

Dimas merangkul pinggang Yusa mengajak Yusa turun. Sebelumnya, istri Roy sempat mengucapkan terima kasih yang di balas senyuman tulus oleh Yusa.

"Dim?"

"Hm?"

"Nanti waktu pernikahan kita gak usah undang Roy aja."

"Yakin?"

"Eh, undang istrinya aja. Tapi di undangannya ditulis Roy gak boleh dateng gitu."

Dimas tertawa mendengar ucapan Yusa. "Ada-ada aja sih kamu." Dimas mengacak-acak rambut Yusa dan keluar dari gedung resepsi.

"Kita jadi pergi sama Ratu kan?"

Mendengar itu, Yusa menghembuskan napas pasrah. "Kenapa malah kamu yang lebih akrab sama Ratu sih dari pada aku?"

"Aku kan calon sepupu ipar idaman," ujar Dimas dengan percaya dirinya dan berakhir dengan Yusa yang mencubiti pinggang Dimas.

~~THE END~~

A/N

Hola.. akhirnya cerita ini selesai 🎉🎊 seperti yang kubilang di part sebelumnya kalau part ini pendek. Aku cuma mau kasi lihat kalau si Yusa sama Roy itu udah berdamai.

Terima kasih untuk yang sudah mau baca ceritaku sampai selesai 💋💋

Best Regards,
Ismi RJ 💕💞

Pasuruan, 16 Juni 2017

Memory [5/5 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang