Prologue

49 9 13
                                    

Kini Laki-laki itu duduk dengan khawatir.

Air mata yang sudah mengumpul dipelupuk matanya kini telah mengalir

Dia tak kuasa menahan tangis, perempuan  yang selama ini dia cintai terbaring lemah karena ulahnya.

Dia hanya duduk menatap lekat-lekat wajah perempuan yang ada dihadapannya sambil berharap akan ada keajaiban.

Dia hancur melihat perempuan yang selama ini dia sia-siakan terbaring  dengan banyak alat medis yang ditempelkan pada tubuhnya, agar dia bisa bertahan hidup.

Sesal menghantui pikirannya, rasa bersalah terus menghujam hatinya.

tapi akankah Amanda bertahan hidup?

Hello Nia Aprilia in here ..
ini cerita pertamaku,maaf kalo alurnya gak jelas,terus ada kata yang tidak tepat maklumilah aku penulis amatiran.

dan so aku harus ngumpulin nyali dulu buat publish ini cerita.

aku buat cerita ini cuman mau nyalurin imajinasi aja:) syukur-syukur ada yang baca;)

so happy reading guys,please vote+coment my story

-NiaApriliaIstrinyaCalumYangSah

Fall•C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang