08

28 5 0
                                    

Setelah kejadian jidat dan lutut yang ke jedot tiga hari yang lalu gue sekarang lebih hati-hati kalo jalan dan ngeliat sekitar.

Dan sejak kejadian itulah Renjun sering ngelakuin skinship, gue emang gak risih sih tapi gue baper lama-lama sama dia.

Seperti waktu kemarin lusa ada pasar malam di pinggir jalan Deket apartemen.

Waktu di pasar malem dia gandeng tangan gue dari berangkat sampai pulang bahkan sempet gue tegur.

"Njun lepasin"

"Nggak nanti Lo ilang gue susah nanti nyariin nya"

Dia bilang gitu gue sih iya-iya aja kan emang rame di Pasar malam kalo gue ilang kan bahaya.

Dan di saat itu gue mulai baper sama dia.

Nggak cuma di pasar malam doang dia ngelakuin skinship waktu gue minta dia nemenin gue duduk di taman, dia naruh lengannya di pundak gue, dan waktu pulang dia gandeng tangan gue terus, gue cuma bisa senyum-senyum gak jelas karena dia.

Dan sejak itu gue baper sama dia tapi gue takut dia gak ada rasa😭.

Dan sekarang udah hampir seminggu gue kabur dari rumah.

.
.
.
.
.

Keadaan di rumah
Author pov

"Pah ini gimana Vivi udah hampir seminggu gak pulang atau ngabarin"
Kata mama Vivi yang sekarang bingung mikirin anaknya.

"Gimana kalau kita bikin pengumuman atau lapor polisi" ide dari mama Vivi yang langsung di tentang oleh papa.

"Jangan mah kalo kita lakuin itu malah bikin Vivi malu dan gak mau kembali lagi" kata papa memberi penjelasan.

"Bener juga sih pah, tapi ini gimana?"

"Kita tunggu aja mah kalo Vivi capek pasti Vivi kembali kesini"
Kata papa yang sudah lelah dengan permainan ini.

"Ran kamu beneran udah tanya ke teman-teman Vivi" pertanyaan mama yang di ajukan untuk Ran dengan nada emosi.

"U-udah mah, Ran udah tanya semua tapi gak ada yang tau"

"Aaaarrggh paaaa" kemarahan mama melonjak.

"Sabar mah"

.
.
.
.
.

Renjun pov

Gue gak tau apa yang mengganggu pikiran gue sejak gue ketemu Vian gue udah Mandang dia aneh dan emang aneh.

Sifatnya gampang berubah pertama gue liat dia tomboy, dan berjalan seiring waktu sifat dia berubah dari tomboy, cuek, perhatian, dan sekarang dia ceroboh banget.

Dia sering kejedot sesuatu di sekitar nya, dan gue sempet ketawa liat dia kek gitu dia sering banget salah tingkah sampai nyelakain dirinya sendiri.

Dan sekarang hari ini gue lagi nikmati nonton TV di pagi hari yang indah. Dan Vian lagi di kamarnya gue gak tau dia lagi ngapain.

"KYAAAAA"

Okeh sekarang kuping gue sakit. Gue lari deh ke kamarnya.

"Lo ngapain teriak-teriak?"
Gue tanya dia tapi dia gak jawab malah berdiri dan jingkrak-jingkrak di atas kasur.

"Gue tanya Lo ngapain teriak" gue jalan ngedeketin dia dan dia malah lari ke gue sembunyi di belakang gue.

"Ada apa sih"

"Tikus" kata dia.

"Mana ada tikus di apartemen" ya gue kan gak pernah liat tikus disini sebelumnya.

"Beneran tadi ada di belakang lemari" kata dia sambil gemeteran.

Tuh kan apa gue bilang dia tuh aneh sifatnya gampang berubah dan sekarang dia lagi ketakutan.😒

Gue jadi kasihan pengen ngelindungin dia -Eh gue ngomong apa sih.

"Yaudah Lo keluar dulu biar gue usir tuh tikus"
Dia geleng-geleng kepala.
"Udah sana keluar" gue ngelus kepala dia.

Eits gue tadi ngapain, gue ngelus kepala dia? Au ah gue mau ngusir tikus.

Selesai gue usir tuh tikus gue ngehampirin Vian, dia lagi duduk di sofa depan TV.

"Njun udah di usir tikusnya?" Tanya dia waktu ngeliat gue.

"Udah" jawab gue.

"Beneran" gak percaya amat sih sama gue.

"Iya udah di usir tikusnya cantik"
Lah mampus gue keceplosan

"Hah? Lo bilang gue cantik?"

'iya gue bilang Lo cantik' batin gue.

"Gak prasa'an lo doang kali"

"Oh yaudah"

Untung dia gak tanya lagi. Gue duduk aja di sampingnya ketika gue liat dia gue menyimpulkan sesuatu yaitu.......

Gue suka sama dia.

.
.
.
.
TBC

Freaky Girl ? [HRJ NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang