Part 1

735 30 4
                                    

Nana baru ingat kalau dirinya dan Leo tidak berkabar lebih dari dua minggu kalau tidak ada pesan yang masuk ke dalam messenger ponselnya.

Yudha: Nana, aku minta nomor hp Leo, dong. Ada perlu untuk urusan sama kantor dia, nih.

Nana: Oh, ini nomornya: 0813xxxxxxxx

Yudha: Thanks, Na...

Nana: Sipoo..

Sambil tidur-tiduran di sofa di kamar mungilnya, Nana kembali berkutat membaca majalah wanita di halaman artikel kuliner yang sedang hits di kawasan ibukota. Sebagai pemilik usaha catering, dia merasa harus membekali diri dengan info-info kuliner terbaru untuk inovasi ke dalam menu yang akan ditawarkan pada klien. Sebenarnya dia dan Leo juga pernah berencana untuk membuka kafe kecil. Sayangnya belum ada planning bisnis khusus karena kesibukan mereka. Leo di Jakarta dan dirinya di Bandung.

Suara denting ponsel terdengar lagi.

Yudha: Na, hape Leo nggak aktif. Udah aku sms, whatsapp, telepon. Ada nomor lain?

Kening Nana berkerut bingung. Masak iya, sih?

Nana: Dua minggu lalu dia telepon ada urusan ke luar negeri. Nggak bilang mau ke mana, sih. Mungkin belum pulang ya? Urusan kantor sepertinya.

Yudha: Oh gitu, oke deh.. Thanks infonya, Na...

Dua minggu di luar negeri, ngapain tuh anak? pikir Nana heran. Iseng dia mengecek last online WhatsApp Leo, benar di tanggal dua minggu lalu. 

Nana: Leo, kamu belum pulang? Dicariin Yudha.

Tidak ada balasan atau tanda ceklis dua. Nana meneleponnya langsung, terdengar suara operator yang mengatakan bahwa nomor yang dituju tidak aktif.  Perhatian Nana dari majalah beralih ke ponselnya. Dia membuka laman Facebook, mencari profil Leo dan tidak ada.

Deactivated? Nana mulai merasa bingung. Leo bukan tipikal pria yang berjiwa sosial media. Jangankan sosial media, sosial beneran saja kadang sulit. Tipikal pria kaku, serius, kutu buku, dan pendiam. Sahabatnya itu hanya punya Facebook dan Path. Nana mengecek Path Leo, update terakhir bahkan dua bulan lalu. 

Nana membuka laptop, meyakinkan diri bahwa Facebook Leo benar-benar deactivated. Benar. Pilihan terakhir adalah menelepon kantor Leo. Dia menyentuh layar ponsel ke nomor sebuah perusahaan minyak multinasional di Jakarta. Terdengar operator yang menyuruhnya ini itu dan menekan angka ekstensi.

"Selamat siang." Suara ramah seorang wanita menyambut.

"Siang, Mbak. Bisa bicara dengan pak Leo?"

"Maaf dari mana?"

"Dari Nana di Bandung."

"Mohon maaf Ibu Nana, menurut informasi yang kami tahu dari divisi beliau, pak Leo sudah resign dari kantor ini sejak sebulan lalu."

"Apa?!"

to be continued (kalau mood)...

Saat Kamu Hilang dari SemestakuWhere stories live. Discover now