Chapter 1 : Musim Panas Tanpamu

29 3 0
                                    

Hikaru POV
Musim panas ini, aku akan naik kelas 3 SMP. Rasanya, baru kemarin aku masuk SMP sekarang sudah hampir lulus. Entah kenapa aku jadi teringat kejadian 2 tahun yang lalu.

Saat itu, aku lulus SD. Tapi, tidak ada yang mengucapkan selamat padaku. Entah kenapa, aku merasa sangat kesepian. Teman-temanku saja datang dengan orang tuanya ataupun saudara mereka. Aku duduk sendiri di bangku paling belakang sambil terus memandang pintu kelas dengan khawatir.

Apa papa akan datang? Ataukah kakak?

Itu yang kupikirkan dari tadi. Aku memutuskan untuk melihat keluar jendela. Ternyata, kak Hoshi, kakakku yang kedua sudah mengambil rapor karena dia sudah kelas 8. Dia terlihat senang dan dia bersama papa. Rasa kecewa dan sedihku mulai menjalar keseluruh tubuh. Dan pertanyaan menyedihkanpun muncul di benakku.

Apa aku salah? Apa kakak lebih penting? Apa aku kurang berprestasi? Dan... Apakah aku putri papa?

Aku menangis dalam diam. Meratapi keadaanku yang begitu menyakitkan. Aku bisa menerimanya kalau papa mengambil rapor kak Hoshi. Tapi kenapa kak Hiroshi tidak datang ke acara kelulusanku? Aku menghela napas. Haah... kak Hiroshi saja lulus SMA. Tunggu, bukannya acara kelulusannya sudah minggu lalu? Sedang apa sih dia?
Salah satu temanku, atau mungkin satu-satunya teman yang menganggapku teman. Bernama Nene datang menghampiriku.

"Hikaru? Kamu sedang apa? Selamat ya, nilaimu paling tinggi lho" kata Nene dengan mengacungkan jempolnya
Aku hanya menatapnya dengan senyuman "Terima kasih, Nene" kataku

"Apa papamu belum datang?" tanya Nene

Ini bukan pertama kalinya papa tidak datang ke acara sekolahku.
"Mungkin tidak" jawabku

"Jangan sedih, Hikaru. Oh iya! Karena nilaimu paling tinggi, kamu mendapat beasiswa masuk ke SMP ter favorit di Tokyo" kata Nene

"Benarkah? Bagaimana denganmu?" tanyaku

"Aku akan disekolahkan orang tuaku ke luar negeri" jawab Nene dengan sedih

"Mungkin kita akan jarang bertemu" kata Nene lagi

"Jangan bilang begitu, kita bisa bertemu kok" kataku

"Ini, beasiswamu dan hasil nilaimu. Tadi, Masami sensei menyuruhku memberikannya padamu" kata Nene

"Terima kasih" kataku

"Kalau begitu mungkin ini memang acara perpisahan. Sayonara Hikaru" kata Nene
Aku hanya menatapnya yang kini menjauh menjauh sampai akhirnya tidak berada lagi di kelas ini. Menyisakan aku sendirian yang tengah duduk sambil menatap langit. Seragamku yang dipadu dengan jubah berwarna hitam mulai terhembus angin musim panas yang mulai menjadi-jadi. Kuputuskan untuk pulang dan segera melepaskan rasa lelah dan sedihku ini.

Aku mengayuh sepeda dengan santai. Tak terlalu cepat dan tak terlalu lambat. Untuk apa buru-buru pulang ke rumah kan? Tak ada orang yang mau menyambutku dan tahu kalau aku sudah lulus SD. Walaupun aku sudah mengatakannya berkali-kali. Alasan sibuk sudah menjadi kebiasaan yang terus menjauhkanku dari yang namanya cinta...
"Tadaima" kataku masuk ke rumah dengan tampang dingin seperti biasa

"Kau sudah pulang? Bagaimana dengan acara kelulusanmu?" tanya kak Hoshi

"Tak ada yang datang" jawabku

"Kenapa kau tidak menelponku saja kalau papa dan kak Hiroshi tidak bisa?" tanyanya dengan panik

"Sudahlah. Semua juga sudah berlalu tak perlu dipikirkan" kataku malas lalu segera masuk ke kamar tanpa menanggapi kak Hoshi yang terus memanggil namaku.

Aku ganti baju dengan pakaian rok terusan berwarna putih dengan blezer berwarna oranye. Aku keluar kamar untuk makan. Di acara kelulusanku sendiri saja aku tidak makan karena aku berharap ada yang datang. Ternyata aku salah besar. Memang tidak ada yang datang ke acara kelulusanku. Mungkin bahkan mengingatnya saja hanya kak Hoshi yang hobinya lomba di cabang olahraga.
"Malam ini, aku ada pertandingan sepak bola" kata kak Hoshi sambil duduk di sebelahku dan aku sekarang sedang makan dengan lahap saking laparnya

KORE WA YUMEDESU KA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang