Chapter 5 : Meleleh

4 3 0
                                    

Aku terbangun dan mendapati diriku ada di kamar asramaku. Aku mengingat kejadian kemarin. Rasanya... aku ingin segera bertemu dengan Kazuki dan memintanya menjelaskan banyak hal.

"Kak Hikaru sudah bangun ya" kata Chika yang masuk ke kamarku. Aku hanya tersenyum karena kehadiran anak imut itu.

"Aku sudah membeli sup. Ini dimakan ya" kata Chika sambil duduk di sebelahku. Aku menatapnya heran. Bukannya hari ini Chika masih sekolah ya?

"Kenapa kamu tidak berangkat ke sekolah?" Tanyaku lirih

"E... sekolah sedang ada piknik. Aku memilih disini untuk menjaga kak Hikaru. Lagipula, piknik itu tidak wajib kok. Sensei juga membolehkannya" kata Chika masih dengan senyum manisnya

"Kenapa kamu lakukan itu?" Tanyaku

"Aku tidak mau kak Hikaru terluka lagi. Aku tidak mau membiarkan kakak sendirian. Karena aku sangat menyayangi kak Hikaru" kata Chika. Air matanya kini kian menetes. Aku terharu dengan ketulusan hatinya.

"Terima kasih Chika. Kau baik sekali" kataku sambil menghapus air matanya dengan tanganku.

"Chika, dimana Kazuki?" Tanyaku

"Kak Kazuki di luar" kata Chika

"Ngapain dia di luar? Apa tidak sekolah?" Tanyaku

"Katanya sih libur, baru kali ini aku melihat kak Kazuki peduli dengan seseorang" kata Chika

"Apa maksudmu?" Tanyaku bingung dengan maksud Chika itu.

"Kak Kazuki adalah anak yang ceria, tapi dia sangat anti dengan anak lain. Kecuali sahabat-sahabatnya di sekolah. Anak-anak disini juga menjadi temannya. Tapi kalau peduli pada perempuan, baru kak Hikaru yang kak Kazuki pedulikan" kata Chika

"Kamu juga kan?" Tanyaku yang tidak paham dengan alur percakapan ini

"Iya, tapi kan beda. Aku melihat tatapannya yang sangat khawatir pada kak Hikaru kemarin" kata Chika

"Eh" aku hanya takjub

"Dia sepertinya sudah menganggap kak Hikaru seperti adiknya sendiri. Maka dari itu, kak Kazuki berusaha menjaga kakak. Aku juga akan berbuat hal yang sama karena kak Hikaru juga seperti kakakku sendiri" kata Chika

"Kenapa kalian sangat baik padaku?" Tanyaku

"Mungkin karena kami... menyayangi kak Hikaru" kata Chika tersenyum tulus.

Kazuki dan Chika sudah menganggapku sebagai saudaranya. Aku juga akan menjaga mereka.

Setelah makan, Chika membawa piringku keluar. Katanya, kalau ada apa-apa bilang saja, tidak usah sungkan. Aaahh... dia imut sekali.

Aku mengeluarkan foto keluargaku yang sengaja aku bawa. Aku sangat merindukan mama. Saat aku masih berumur 6 tahun, papa dan mama bertengkar entah karena apa. Pada suatu hari, papa dikabari pihak rumah sakit kalau mama terluka berat. Aku tidak tahu kenapa semua ini bisa terjadi. Sepertinya bukan karena kecelakaan. Saat itu papa sangat sibuk. Tapi papa langsung bergegas ke rumah sakit bersamaku dan dua kakakku. Melihat kondisi mama membuatku merasa sedih. Sedih karena papa dan mama yang sering bertengkar dan karena keadaan mama saat itu. Pesan terakhir mama padaku, aku harus menjaga keluargaku dan semua orang yang aku sayangi. Walau aku akan menempuh hal-hal berat suatu hari nanti, aku tidak boleh menyerah. Karena aku adalah anak yang kuat. Papa menangis di samping mama sambil terus meminta maaf. Mama hanya tersenyum tipis lalu akhirnya mama meninggalkan kami semua.

"Mama... sekarang aku merasa kehangatan. Seperti saat mama merawatku" kataku yang dilalu cairan bening yang keluar dari mata biruku

Aku sangat bahagia karena disaat aku terluka masih ada yang peduli padaku.

KORE WA YUMEDESU KA?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang