Aku merasa sudah waktunya membeli jaket. Sebentar lagi musim dingin tiba. Aku juga harus siap-siap agar tidak kedinginan. Kalau diingat-ingat sepertinya aku mempunyai jaket di rumah. Aku lupa membawanya karena kukira aku akan diajak ke luar negeri oleh kak Hoshi (jangan ingatkan aku lagi tentang kejadian itu). Mungkin aku akan pulang sebentar setelah selesai sekolah. Lagi pula, aku tidak begitu sibuk hari ini.
Aku tengah membaca buku dengan serius sampai seseorang menggangguku. Aku menoleh ke arah sumber suara yang membuatku kesal.
"Apa?" Tanyaku pada , sang ketua kelas bernama Katsuo itu. Eh.. malas sekali aku harus sepatnernya dengan anak itu.
"Gantikan aku rapat ya nanti" kata Katsuo
"Kenapa tidak kamu saja" kataku
"Aku ada urusan. Ayolah... hanya satu hari ini" kata Katsuo
"Kemana saja kamu kemarin? Sudah seminggu lalu diadakan rapat. Kamu tidak datang. Kemarin juga iya. Aku sudah beberapa hari ini ikut rapat. Memang urusan apa yang membuat ketua kelas kita tidak peduli dengan acara musim semi sekolah" kataku sambil mengankat satu alisku
"Kau selalu ikut campur" kata Katsuo, aku hanya meneruskan membaca dan brusaha tidak menggubrisnya
"Hikaru! Satu hari ini saja, kamu kan wakil ketua. Ya.." kata Katsuo
"Haah...aku juga ada urusan" kataku menatap anak itu kesal
"Satu hari ini saja..." Katsuo memelas, sok imut banget nih anak.
"Iya deh. Aku akan menggantikanmu" kataku. Aku juga adalah wakil ketua kelas. Jadi aku akan menjalankan tugasku menggantikan patner anehku ini
"Arigarou Hikaru!!!" Kata Katsuo bersorak senang
Aku mendengus kesal. Aku akan pulang malam hari ini. Asrama pasti sidah ditutup. Kalau aku beruntung, pintu belakang masih dibuka. Kalau tidak, aku membayangkan tidur di luar saja sudah ngeri sendiri. Jika terjadi sesuatu, Katsuo yang patut disalahkan
Aku melakukan tugasku hari ini. Festival musim semi adalah acara tahunan yang kami adakan di sekolah. Festival ini menampilkan kreasi dari setiap kelas. Ada pentas seni dan band yang akan kami undang. Aku tahu acara itu sangat ramai dan berisik. Sampai aku kelas 3, aku tidak pernah mengikutinya. Malas sekali ikut acara ramai itu. Lebih baik aku bobok di rumah. Kalau bukan karena dipaksa ikut rapat aku tidak akan berpikir mengikuti acara semacam itu. Aku juga tidak tahu mengapa rapat ini diadakan lebih cepat dari yang kubayangkan.
"Kenapa rapat ini diadakan sangat cepat? Musim semi kan masih lama?" Kata seorang anak kelas 1 saat rapat dimulai
"Kita mempersiapkan acara bukan hanya untuk festival musim semi. Tapi juga untuk perlombaan musim dingin besok" kata sang ketua osis
Hih. Kenapa ada banyak acara sih? Kalau begini aku tidak bisa ijin untuk tidak masuk sekolah. Apalagi yang akan diadakan pada musim ini? Batinku
"Memang ada lomba apa pada musim dingin?" Tanyaku dengan kata-kata sedingin musim yang sebentar lagi akan datang
"Sekolah akan mengadakan lomba ice catting dan drama bertema musim dingin. Pesertanya dari SD hingga SMA. Kita hanya sebagai panitia dan perwakilan sekolah kita akan mengikuti lomba itu" jawab ketua osis (aku lupa namanya)
"Apa kau yakin acara ini akan berhasil jika kita yang mengurusnya?" Tanya teman yang duduk di sebelahku
"Kita adalah panitia yang terpilih. Sebaiknya jangan sia-siakan kesempatan ini. Kita harus berbuat yang terbaik" kata ketua osis itu lagi. Aku lupa namanya, tapi dia cukup bijaksana sebagai ketua yang baru.
Rapat selesai pada pukul 4 sore. Aku segera bergegas menuju rumahku. Maksudku adalah rumahku yang dulu. Tapi saat aku sampai... di depan rumahku ada papan yang menunjukkan kalau rumahku dijual. APA?!
Rumah ini adalah rumah yang penuh kenangan bersama mama. Apa alasan rumah ini dijual? Atau ada yang iseng mengerjaiku dengan cara seperti ini?
"Kau kemari?" Tanya seseorang. Aku hafal dengan suara ini. Orang misterius itu lagi rupanya.
"Kenapa?" Tanyaku dingin
"Aku sangat ingin melawanmu" kata orang itu
"Kenapa tidak disini? Apa kau salah orang? Kau itu sangat aneh. Kejadian aneh nan mengerikan selalu saja terlihat di wajah misteriusmu itu." Kataku kesal.
"Kau masih lemah" 3 kata yang membuatku ingin sekali menggulung aspal lalu akan kulemparkan ke arahnya.
"Walaupun kekuatanmu sudah aktif. Tapi tetap saja, kau tak akan bisa mengalahkanku" kata orang itu
"Orang yang dianggap lemah adalah orang yang menyerang tanpa memandang musuh sepertimu. Aku tidak keberatan melawanmu sekarang" kataku kesal
"Anak yang sok kuat. Aku akan menunggumu di negeri hitam" kata orang itu langsung menghilang begitu saja
"Orang aneh" kataku lalu orang itu pergi.
??? POV
Aku melihat Hikaru yang bertemu dengan orang misterius itu. Dia terlihat sangat kesal. Tapi kurasa sudah hampir waktunya untuk mengatakan yang sebenarnya pada Hikaru. Kekuatanku juga sudah pulih. Tinggal mengaktifkannya lalu aku bisa berevolusi.Hikaru POV
Orang tadi benar-benar mengganggu kinerja saja. Aku segera masuk lewat jendela kamarku lalu mengambil jaket di lemari. Tulisan luar dijual tapi barangnya masih disini? Candaan yang tidak lucu sama sekali.Aku keluar dengan hati-hati dan bergegas ke asrama sebelum pintu terkunci. Aku tidak mau tidur di luar walau semalam. Aku pulang jalan kaki karena aku tidak punya banyak uang untuk naik taxi. Aku sesekali berlari untuk cepat sampai ke asrama. Aku sangat lapar dan lelah.
"Masih jauh" gumamku menahan capek disekujur tubuh
Udara semakin dingin dan perlahan salju turun membuat pemandangan menjadi berwarna putih. Aku memakai jaketku. Aku bisa terjebak dalam salju kalau tidak cepat-cepat. Aku berjalan terus sampai melihat seorang anak yang berada di gerbang asrama.
"Hikaru!!!" Kata anak itu dan segera membawaku masuk ke asrama
"Kamu dingin sekali. Kenapa kamu tidak menelponku?!" Kata anak itu, aku hanya terdiam. Aku tidak bisa melihat anak yang sekarang menuntunku masuk ke asrama
"Sudah aku bilang, jangan membuatku khawatir" kata anak itu
Aku sudah membeku sedari tadi kalau dia tidak membuka pintu asrama saat itu. Aku masuk ke ruang makan. Anak itu membuat kayu bakar di dalam.
"Sudah hangat?" Tanya anak itu
Aku menggeleng, aku masih menggigil.Anak itu segera mengambil selimut yang ada di ruang kesehatan dan memakaikannya kepadaku.
"Bagaimana sekarang?" Tanyanya, aku mengangguk
Setelah aku merasa hangat. Aku berdiri dan beranjak ke asrama putri untuk tidur. Aku tidak melihat anak tadi. Tapi rasa kantukku ini menuntunku menuju kasur nan keras di kamar asrama (kasurnya tidak empuk😑). Ah.. yang aku inginkan sekarang adalah... bobok😪.
Tapi... aku bisa merasakan dari ucapannya... dia adalah Kazuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
KORE WA YUMEDESU KA?
FantasyAku tidak tahu. Aku ada dimana. Aku siapa dan apakah ini mimpi. Ataukah masa laluku yang penuh misteri. -HIKARU-