"Aku tau segalanya."
Dan Raena hanya dapat membekap mulutnya karena terkejut bukan main.
Happy reading
Part 4
Aku duduk di hadapannya. Dari perawakannya dia lebih muda dariku dengan wajah polos yang seolah menutupi hubungan terlarang dirinya dan Taehyung. Dan dari ekspersinya sepertinya dia mengetahui siapa aku.
"Girl, kurasa aku tak perlu basa basi sekarang. Tinggalkan Kim Taehyung!!" Ucapku to the point dan penuh tekanan di kalimat akhirnya. Hening kemudian di antara kami berdua. Setelah beberapa saat dia berucap. "Aku tidak bisa. Aku sudah terlanjur mencintai Taehyung Oppa lebih dari mencintai siapa pun di dunia ini. Maaf." Raena kemudian menunduk tak membalas tatapan terkejutku.
"Terlanjur mencintai? Kau pikir ini apa? drama? Terus apa yang akan kau lakukan? Mengambil Taehyung dari keluarganya?" Aku kembali berucap dengan tenang namun tegas dan sedikit intimidasi di dalamnya.
Dia menghela napas berat lalu menegakkan kepalanya kembali dan menatapku, air matanya kulihat membendung di sudut matanya. Apa dia sedang memohon padaku? "Aku akan terus bersamanya meski aku adalah yang kedua." Ucapnya dengan suara yang terdengar melemah dan aku hanya membalasnya dengan tertawa sinis. Tak perduli tatapan beberapa pengunjung café yang menatap kearah kami.
"Hai, memang apa yang membuatmu harus terus bersama SUAMI ORANG. Girl, aku ingatkan satu hal." Aku menatapnya dengan emosi yang hampir membeludak, sedangkan dia, airmatanya sudah mengalir. Tak menunggu lama aku melanjutkan perkataanku. "Seberapa sering pun kau bercinta dengan Taehyung itu tidak menjamin dia akan bersamamu sampai akhir, dia sudah memiliki keluarga ingat itu."
"Tidak, biar dia sudah memiliki keluarga yang terlihat bahagia aku tau dia tidak bahagia bersamamu Nyonya. Buktinya dia mencari kebahagiaan di luar dan aku adalah kebahagiaan Taehyung Oppa bukan Nyonya yang terhormat dan anak-anak kalian. Aku adalah kebahagiaannya. Jika Taehyung Oppa sudah bahagia bersama Nyonya dan anak-anak kalian kenapa dia harus berselingkuh denganku? Itu perlu di pertanyakan Nyonya." Dia, gadis jalang itu. Apa dia menantangku dengan seringai kemenangan yang terpampang dengan jelas di wajahnya yang masih terlihat jejak airmata itu.
"Kau menantangku Girl? Menyangkut-pautkan masalah ini dengan anakku. Apa mereka membawa masalah ke dalam kehiduapan Taehyung? KU TANYA JALANG, APA KEDUA ANAKKU MEMBAWA MASALAH KEDALAM KEHIDUPAN TAEHYUNG!!!?." Ucapku penuh dengan emosi membuat siapa saja yang mendengar akan memperhatikan kami. Aku bahkan sampai lupa bahwa Taera tengah berada di sampingku. Oh, maafkan Eomma sayang. Eomma tidak bermaksud membuatmu terkejut dengan eomsi Eomma.
"Eomma, hiks... eomma, jangan marah.. hiks." Oh Tuhan, kenapa denganku? Seharusnya aku dapat mengontrol emosiku apalagi Taera sedang berada denganku. "Tidak sayang, tidak. Maafkan Eomma. Eomma salah. Sudah, sudah, berhentilah menangis." Kutangkup wajah mungilnya lalu ku pangku dia. Tak perduli bajuku kotor karena ice creamnya yang belepotan.
"Eomma pulang."
"Iya sayang." Aku memposisikan badan mungil gadis kecilku kedalam gendonganku yang nyaman. "Dan kau jalang. Aku tidak perduli apa yang akan kau lakukan. Tapi ingat satu hal lagi. Kami adalah dasar dari kebahagian Taehyung bukan kebahagiaan sesaat yang akan dia tinggalkan jika sudah bosan." Ucapku lalu pergi berlalu tanpa menoleh melihat keadaannya.
Sore ini aku yang masih dalam masa libur kerja tengah duduk beralaskan rumput di halaman belakang rumahku. Memperhatiakan Junsoo dan Taera serta beberapa anak teman mereka bermain. Tawa mereka seolah menjadi obat kesedihanku. Melihat mereka begitu bahagia membuatku lupa dengan masalahku. Menjadi seorang ibu itu memang menyenangkan dan itulah yang tidak kusesali di masa laluku. Melahirkan Kim Junsoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Happy -Kim Taehyung
FanfictionApa benar aku adalah kebahagiaanmu Kim Taehyung?