2 : HADIAH

710 31 0
                                    

         "Apa? Bagaimana mungkin?!" Naruto terbelalak kaget, dia saja yang susah payah mendapatkan Sakura tak juga di balas cintanya oleh si Pinky nan cantik itu , kalah kau Naruto!!

          "Itu karena ucapan mu dulu padaku, kau berkata coba hargai perasaan wanita kau pasti akan mendapat sedikit kenyamanan dalam hatimu, karena ucapanmu itu aku berusaha menghargai perasaan Sakura terhadapku lama-lama aku menjadi nyaman" jelas Sasuke

         Naruto terdiam sekian detik tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Sasuke

Hening...

***

           "S-sakura ada sesuatu yang ingin aku beri tahu padamu"
"Hm? Apa itu?"
"S-sakura sebenarnya aku menyukai dirimu, entah sejak kapan perasaan ini muncul tapi sekarang aku ini benar-benar jatuh cinta padamu" Sasuke meyakinkan Sakura
"Apa?!" Sakura histeris tak percaya
"Ini benar dirimu Sasuke?"
"Percaya atau tidak Sakura, aku siap jika kau menolak cintaku, aku siap jika kau menyakiti hatiku, siap merasakan hal yang sama seperti yang kau rasakan dulu terhadapku" Sasuke bertekuk lutut di hadapan Sakura Melihat begitu banyaknya orang yang melihat mereka berdua Sakura menjadi gemetar, ia dulu memang pernah menembak Sasuke di depan umum tapi tidak seperti ini rasanya. Sasuke benar-benar melakukan hal yang tak terduga untuk Sakura, segerombolan orang yang berdiri dari atas tempat duduk penonton di dalam ruang olah raga berteriak-teriak histeris sambil mengatakan "Terima!! kalau tidak Sasuke untuk kami!!"

         "Sasuke -kun?" lirih Sakura gemetar. Dengan sigap Sasuke memeluk tubuh mungil Sakura
"Sakura berapa kali pun aku tidak akan menyerah, aku akan selalu mengatakan hal yang sama bahwa aku mencintai mu" ucap Sasuke sambil merangkul tubuh Sakura
"Hmh.. Aku tidak akan menyakiti perasaanmu Sasuke, karena aku juga mencintai mu" jawab Sakura di dalam pelukan Sasuke

*Prok-prok!!

         Seketika ruangan itu hiruk pikuk dengan tepuk tangan dan sorakan gembira seperti tim basket sekolah yang menang melawan tim basket sekolah lain. Ucapan selamat bertubi-tubi datang berjibun untuk Sasuke dan Sakura. Kini Sakura berhasil menepis cap yang di juluki orang-orang padanya dulu "Si Pinky yang banyak berharap" namun dengan pemberian cap itu Sakura sama sekali tidak peduli bahkan rasa cintanya terhadap Sasuke semakin besar, lihat apa yang di dapat nya kini benar-benar suatu hadiah dari rasa Cintanya itu.

         "Hah? Kenapa rasanya se sakit ini?!" Naruto berlari se cepat mungkin meninggalkan ruangan yang di penuhi oleh orang-orang yang sedang bersuka cita.

       "Fuuih_fuuih_fuih" Naruto bersiul-siul di bawah pohon untuk menenangkan perasaannya
"Hmh.. Siapa peduli? Aku tidak menyukai Sakura" ucap Naruto dengan wajah awkward nya lalu di cabutnya rumput-rumputan di sekitar pohon itu

           "N-naruto -kun?"
Naruto menoleh pada seseorang yang sedang berjalan ke arahnya
"Hinata?" batinnya dalam hati
"K-kau sedang apa di sini Naruto -kun?" tanya Hinata
"Ah.. Tidak aku hanya ingin mencari angin" jawab Naruto sambil berbaring di bawah pohon itu. Mendengar itu Hinata mendongakkan kepalanya ke atas langit melihat awan-awan berarak mengikuti angin, rambut indigo Hinata nan panjang terurai terbang di bawa oleh angin tercium aroma parfum dari Hinata, Naruto memperhatikan Hinata sedari tadi dari tempat tidurnya

          "N-naruto  -kun kau pasti sekarang ini lagi sedih" ucap Hinata menundukkan kepalnya
"Ah.. Aku tidak sedih, justru aku bahagia karena melihat sahabatku bahagia. Aku tidak sedih kok!"
"Begitukah?" Hinata mulai duduk di samping Naruto
"Ya.. Begitulah" ucap Naruto menyipitkan matanya dan tersenyum pada Hinata

Amethyst Dan Biru ShafirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang