"Naruto aku menemukan ini di kelas" sebuah amplop merah muda di berikan Sasuke kepada Naruto
"Apa itu?"
"Aku juga tidak tahu apa isinya, aku tidak membacanya tapi aku yakin ini di tujukan untukmu. Aku menemukannya tercecer di lantai"
"Apa ini ya? Apa ini isinya uang?" ucap Naruto meraba-raba amplop itu
"Dasar baka! Tidak mungkin itu uang!, ahh sudahlah aku pergi dulu" ucap Sasuke meninggalkan Naruto sendirian
"Hmh.. Kebiasaan kau ini Sasuke!!"
Naruto hanya melihat punggung sahabatnya itu dari kejauhan, yang semakin lama semakin menghilang. Lalu di masukkannya amplop merah muda itu ke dalam saku celananya dan melanjutkan perjalanannya menuju caffe Ichiraku***
"Aduh, dimana ya?" Hinata sedari tadi mencari sesuatu di dalam kelas sesekali ia bungkukkan badannya melihat ke bawah kolong meja dan bangku di kelas
"Hinata kau sedang mencari apa?" Sakura menepuk pundak Hinata
"Apa kau melihat sebuah a-amplop merah muda yang terjatuh di kelas ini kemarin Sakura?" ucap Hinata bertanya balik pada Sakura
"Hm? Saat aku membersihkan kelas sebelum pulang kemarin aku tidak melihat apa-apa" jawab Sakura
"Ouh.. Baiklah, Arigatou"Tanpa di sadari dari balik pintu kelas Naruto mendengar percakapan Sakura dan Hinata
"Apa yang di maksud Hinata amplop merah muda itu?"
"Jadi itu benar darinya?" lirih Naruto lalu memasuki kelas"Ohayou gozaimasu!!!" Naruto menyapa seluruh teman-teman saat baru memasuki ruang kelas. Lalu ia menatap panjang Hinata sampai ke bangkubnya, di lihatnya Hinata yang sedang sibuk mencari sesuatu di bawah meja.
"Ohayou Hinata!!" sapa Naruto pada Hinata yang masih mencari sesuatu di bawah meja
"N-naruto -kun?!" Hinata terkaget
"Ohayo N-naruto -kun!" ucap Hinata membalas sapaan NarutoDeg!
Tak mau salting di depan Naruto, Hinata memilih duduk di bangkunya dan memalingkan wajahnya dari Naruto
"Dia kenapa? Apa aku punya salah dengannya?" lirih Naruto di dalam hatinya
"Ohayou!!" Iruka sensei memasuki ruang kelas dengan semangat
Semua murid memberi salam hormat pada guru itu."Pagi ini kita akan mulai belajar tentang reaksi kimia" ucap Iruka sensei
Mendengar kalimat itu Naruto segera menidurkan kepalanya di atas meja lalu memainkan pensil yang ia lengket kan pada bibirnya yang di manyunkan sekali-kali ia tertidur di atas meja"Oii Naruto cepat catat! Apa kau mau ketinggalan pelajaran lagi?" ucap Sasuke yang sudah bosan melihat tingkah konyol Naruto. Naruto melirik ke arah Sasuke dengan sikap konyolnya, di tempelkannya pembatas buku yang berwarna warni ke atas bibirnya sebagai pengganti kumis
"Bwahh!!" Sasuke berteriak kecil terlihat wajah awkwardnya"Itu yang di belakang! Naruto, Sasuke!!" sontak semua pandangan menyorot tajam ke arah mereka berdua termasuk Sakura yang terkaget saat nama Sasuke juga jkut terseret-seret Iruka sensei berjalan menuju bangku Naruto dan Sasuke
"Kalian berdua berisik sekali!" lalu Iruka sensei melihat buku catatan Sasuke yang penuh dengan catatan kimia, sedangkan buku catatan Naruto bersih tak ada satupun tinta yang tertuang pada buku itu.
"Naruto kenapa kau tidak mencatat?!" tanya Iruka sensei
"Ah.. Aku tidak bisa mencatatnya Iruka sensei" jawab Naruto
"Kenapa?!"
"Itu karena aku tidak menyukai pelajaran yang sangat menyebalkan ini" jawab Naruto masa bodohSontak mendengar jawaban seperti itu se isi kelas menjadi ricuh semua murid menahan geli yang menggelitik perutnya
"Semuanya diam!" perintah Iruka sensei, tak cukup dalam hitungan detik kelas pun kembali diam dan hening..."Naruto keluar dan berlari keliling lapangan sampai jam pelajaranku selesai! Aku akan mengawasimu dari kelas ini!" ucap Iruka sensei yang sedang meluap-luap
KAMU SEDANG MEMBACA
Amethyst Dan Biru Shafir
Fanfic"N-naruto -kun! Aku menyukaimu!" Sepucuk surat mewakili perasaan Hyuga Hinata si gadis bermata Amethyst kepada Uzumaki Naruto si bola mata Biru Shafir Apakah mereka akan bersatu ketika Hinata harus menerima sebuah perjodohan dari ayahnya yang tidak...