"Vin, maafin gue yah, maaf karna gue lo harus pergi selamanya, gue bego bahkan sangat - sangat bego, seharusnya lo biarin dia nancepin pisaunya ke badan gue, bukan lo vin, lo bego nolongin orang yang gak tau kalo lo sayang sama dia, lo bego vin" isak alexa
"Lexa, udahlah berenti nangisin hal yang gak bakal balik lagi ke kamu, coba buat lupain itu dan buka lembaran yang baru, lagian kevin gak bakal tenang kalo liat kamu gini terus" ucap alexi menenangkan alexa
"Abang gak tau gimana perasaan lexa sekarang, sekarang lexa tanya apa abang pernah ngerasain ditinggalin orang yang sayang sama abang? dan setelah dia pergi jauh dari lo bang apa lo pernah sadar kalau dia sayang sama lo" isak alexa
"Lexa, abang ngerti bahkan sangat mengerti, tapi abang mohon lupain kevin, ada hal yang harus lebih kamu perhatiin dari pada kevin, lagian kalo kamu gini terus apa kevin bakal tenang disana? lupain dia" ucap alexi menenangkan alexa
"Apa yang harus lexa perhatiin? apakah abang bilang gitu karena lexa sakit? lexa tau bang, lexa punya begitu banyak rahasia yang lexa simpan sendiri tapi bukan berarti lexa gak mau kasih tau, tapi lexa gak mau kalian khawatir" ucap alexa
Ucapan yang dilontarkan oleh alexa berhasil membuat alexi membungkam sementara, ntah apa yang alexi pikirkan tetapi ucapan itu seperti menohok hatinya, bagaikan petir yang menyambar tubuhnya.
"Kamu ngomong apa sih? abang gak bilang karena kamu sakit, abang cuma gak mau kamu sedih terus, nangis terus, maafin abang yang gak pernah becus jaga kamu, dan seharusnya abang gak pantes di panggil dengan sebutan abang oleh kamu" ucap alexi dengan mata berkaca - kaca
"Hush, gimana pun abang udah berusaha buat jaga lexa sebaik mungkin, apa pun yang terjadi itu bukan salah abang tapi itu takdir lexa, sejauh apa pun kita lari dari takdir pasti ada jalan yang bakal tuntun kita buat balik lagi meskipun dengan jalan yang berbeda, udah ah jangan cengeng" ucap alexa sembari sedikit merentangkan kedua tangannya
Alexi yang melihat tangan adiknya itu terbuka membuat alexi langsung menyelinap ke dalam pelukannya dan mencium kening adik tersayangnya itu sehingga membuat alexa mau tak mau tersenyum lebar, namun berbeda dengan alexi yang malah meneteskan air mata.
"Udah ah bang jangan cengeng, kemana pangerannya lexa yang lexa kenal" ucap alexa
"Eh, enak aja kamu, abang gak cengeng ya, cuma kelilipan doang tadi" elak alexi
"Ah, masa sih kelilipan? ini buktinya ada air" ucap alexa sembari mengusap pipi alexi
"Udah ah sana mending kamu tidur lagi" ucap alexi sedikit kesal
"Oh, abang nyuruh lexa tidur? yaudah lexa tidur selamanya ya" canda alexa
"Lexa, candaan kamu gak lucu" kesal alexi
"Hahaha, iya - iya canda, temenin lexa yang bang, lexa takut" pinta lexa
"Iya bawel, sana tidur" ucap alexi
Hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk membuat alexa tertidur kembali dengan nyenyak, alexi terus menatap wajah alexa seakan - akan ia takut kehilangan adik tersayangnya itu.
"Abang bakal lakuin apa pun untuk kamu, abang gak rela kamu jauh dari abang, abang sayang kamu" batin alexi sembari mencium kening alexa, dan akhirnya alexi memutuskan untuk ikut tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Fake Nerd (Hiatus)
Teen Fiction"I'm broken because i'm trusted you." Alexandria Kylie Roderich Beatrice. Mendengar namanya saja, kalian tentu saja sudah tahu, bagaimana tidak? keluarga Alexa adalah orang terkaya nomor 2 dan 3 di dunia bahkan kelima kakaknya seorang actor dan mode...