Satu.

29 3 0
                                    

Sebelum aku memukan dia, aku seseorang yang cepat sekali bosan. Tidak perduli mempunyai mantan kekasih berapa. Setiap bulannya selalu saja ada seseorang yang baru. Aku tidak perduli orang berkata apa tentang diriku. Karena bagiku ini hidup ku. Tidak perlu mengurusi banyak kata kata orang di luar sana yang tidak penting sama sekali. Aku juga tidak suka bermain bersama perempuan, padahal diriku perempuan. Haha. Hal bodoh memang. Beberapa cowok datang tidak ada yang bisa merubah sikapku.

Sampai suatu hari, seorang laki laki itu datang di kehidupan ku. Seperti yang ku bilang tadi banyak orang baru di setiap bulan. Tetapi kali ini, aku merasa dia berbeda. Sungguh berbeda, banyak orang membuat ku suka tapi tidak bisa membuat diriku jatuh hati. Tetapi dia? Seakan akan ada magnet yang melekat pada dirinya yang menarik diriku secara terus menerus. Laki laki itu tidak membuat diriku suka, laki laki itu membuat diriku jatuh hati. Benar benar jatuh hati.

Jam berganti hari. Hari berganti bulan.

Banyak hal indah yang aku lewati bersamanya. Setiap pagi seseorang menunggu ku di tangga sekolah, Menemani ku ke kantin,sentuhan tangan hangat yang dia berikan, selalu melontarkan senyum indah untukku, tatapan mata yang indah selalu ditunjukkan kepadaku, selalu ada tingkah konyol yang membuat diriku tertawa, bercerita banyak hal, duduk di bawah pohon beringin hanya untuk berteduh dari panas nya mentari, melihat dirinya bermain sepak bola dengan teman sebaya nya, bermain kejar kejaran mengelilingi satu sekolah, bersepeda bersamanya, bisa 2 sepeda atau terkadang di gonceng depan dengan sepeda bmx atau mungkin gonceng belakang untuk sepeda lipat, ah masa itu sungguh indah.

Sampai pada akhirnya datang pada masanya laki laki itu pergi, entah apa yang membuatnya pergi diriku tidak begitu paham.

Hidupku kembali sunyi, masa dimana diriku tidak perduli lagi dengan semuanya. Tidak ada yang mengisi hari hariku. Tidak ada sentuhan hangat dari dirinya. Tidak ada hal indah lagi yang terukir. Banyak saksi bisu yang dapat menjelaskan bagaimana dulu kedekatanku. Rindu ini berat sangat berat. Seringkali membuat ku rapuh bahkan jatuh. Seringkali aku bangkit, tetapi setelah memoriku mengingatnya kembali, rindu itu datang dan aku kembali rapuh.

Patah hati yang pertama kalinya membuatku jatuh, sakit sekali. Aku belum pernah merasakan ini, tidak tau bagaimana caranya aku menyikapi, harus kah aku berdiam diri atau melawan rasa ini. Aku tidak mengerti mengapa alam menghukumku seperti ini. Jika aku dan dia sama sama mencintai apa salahnya menjadi satu? Tetapi sudahlah.

My memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang