Jebakan!

2.8K 163 3
                                    


    Butuh dua hari bagi sasuke untuk mempersiapkan perpindahan mereka. Kini semua sudah lengkap, barang-barang yang akan dibawapun sudah diikat di gerobak kereta kuda.

"Naruto sudah semua?Tak ada yang ingin kau bawa lagi kan?"tanya Sasuke.
"Sudah semua sasuke sama."
"Baiklah ayo kita berangkat!" Akhirnya mereka menaiki kereta kuda dan duduk dibangku penumpang. Sang kusir pun tak lupa menutup atap penumpang mengingat hari mulai panas. Akhirnya perjalanan pun dimulai. Tapi baru beberapa saat kereta kuda berjalan, datang seorang pria dengan menunggangi kuda berhenti tepat didepan jalan yang akan dilalui Sasuke dan Naruto. Pria itu turun dari kuda nya dan menghampiri Sasuke yang berada di kursi penumpang.

"Sasuke sama!"Sasuke tau orang ini,dia adalah anak buah Obito yang bernama juggo.
"Hn,kenapa kau menghalangi jalan yang akan ku lalui." Ucap Sasuke dengan wajah kesal. Naruto hanya diam dan memperhatikan apa yang akan juggo dan Sasuke bicarakan.
"Aku diperintahkan untuk membawa tuan untuk datang kerumah Obito sama!" Sasuke tampak tak suka dengan apa yang dikatakan juggo.
"Untuk apa,aku sudah tidak ada urusan dengan orang itu!" Juggo hanya memasang wajah datar.
"Ini karena Karin!"ucap juggo.
"Ada apa dengan dia?"
"Sudah dua hari ini dia tidak makan,dan beberapa kali mencoba bunuh diri. Ini karena kau menolaknya. Meski tidak suka ,bisakah kau perduli sedikit dengan Karin . Setidaknya temui dia sebelum kau pergi!"ucap juggo menyakinkan. Sasuke mulai bimbang dan sedikit iba mendengar kata-kata juggo mengenai kondisi Karin. Naruto memperhatikan raut wajah tuannya yang tampak khawatir. Naruto tau tuannya ini pasti merasa bersalah atas kondisi Karin.
"Sasuke sama, bagaimana kalau kita mampir dulu saja ketempat Karin! Kupikir tidak ada salahnya untuk menjenguk Karin sebentar kan. Sasuke tampak berpikir sebentar.
"Kau yakin tak apa" Naruto pun mengangguk.
"Baiklah,pak ikuti orang ini!" Ucap Sasuke menyuruh mengikuti arah kemana juggo pergi.

Sekarang sampailah Sasuke dikediaman pamannya. Sasuke turun dari kereta kudanya. Tangannya terulur mengajak Naruto untuk ikut turun.
"Apa kau mau membuat Karin bertambah depresi! Kalau kau mau menjenguk Karin setidaknya jangan bawa dia,nanti Karin bisa mengamuk" Ucap juggo menusuk. Sebenarnya Sasuke tak ingin meninggalkan Naruto tapi apa yang juggo katakan ada benarnya.
"Naruto tak apa kan kutinggal disini sebentar?" Tanya Sasuke pada Naruto.
"Hehe iya tak apa,aku akan menunggu. Cepat kau masuk!" Ucap Naruto sambil tersenyum agar tuannya ini tidak mengkhawatirkannya.
"Hmm baiklah,aku kedalam dulu." Naruto hanya melihat punggung Sasuke yang sedang berjalan menuju kedalam rumah itu.

Sasuke kini sudah didalam rumah pamannya. Pamannya kini sedang berdiri didepan pintu kamar anaknya Karin. Wajahnya tampak kusut, seperti orang yang kelelahan. Mungkin karena terlalu mengkhawatirkan keadaan Karin.batin Sasuke.
"Terimakasih kau sudah mau datang Sasuke."ucap Obito dengan suara lembut. Baru kali ini dia melihat Obito berkata lembut. Dan juga wajahnya tampak putus asa.
"Iya sama-sama paman maaf karena aku Karin jadi begini."
"Hm..Aku mengerti. Aku tak akan memaksakan mu lagi."ucap Obito
"Kalau begitu boleh aku masuk melihat keadaan Karin?"
"Yah silahkan,dia sedang tidur dikamar. Tak apa bila kau bangunkan,aku yakin dia akan senang." Ucap Obito. Sasuke pun masuk kedalam kamar tersebut. Dia melihat Karin tampak tidur sambil menutupi seluruh tubuhnya. Sasuke berniat membangunkan Karin.
"Ehem...Karin ini aku Sasuke,ku dengar kau sakit. Aku datang untuk menjenguk mu." Diam,tak ada jawaban dari Karin. Akhirnya Sasuke mencoba membuka selimut yang menutupi Karin. Namun yang dia lihat hanya sebuah boneka gerami didalam selimut. Sial!Ini pasti jebakan. Sasuke langsung mencoba keluar dari kamar tersebut. Namun ternyata kamar tersebut terkunci dari luar.
Dok dok dok Sasuke menggedor pintu itu sekuat tenaga.
"Paman! Keluarkan aku dari sini!!!"
"Paman! Apa-apaan ini, keluarkan aku!!!"
Namun tidak ada satu orang pun menyahut Sasuke. Perasaan sungguh tak enak saat ini,dia takut Naruto akan disakiti. Bodoh kenapa aku harus kesini, bagaimana bila terjadi sesuatu dengan Naruto.batin Sasuke

Disisi lain ......
Naruto masih setia menunggu tuannya saat ini. Dan tiba-tiba ada segerombolan pria dengan topeng berbentuk kucing menghampiri Naruto.
"Siapa kalian!"ucap Naruto dengan gelisah.
"Kami hanya melakukan perintah!" Pak kursi pun tumbang setelah dipukul dari belakang. Kini hanya tinggal Naruto seorang diri. Naruto bergegas turun dari kereta kuda itu. Naruto mencoba berlari dengan cepat. Namun pria bertopeng tersebut melemparkan sebuah jaring dengan berwarna merah,serta banyak jimat-jimat yang menempel dijaring itu. Naruto tiba-tiba merasa lemas, Naruto tau kalau jaring ini sudah dimantrai. Naruto nampak tak berdaya saat ini. Dan seorang yang tadi melemparkan jaring itu pun menghampiri Naruto dengan membawa balok kayu. Dan.... Duakkk...Pria tersebut memukul kepala Naruto dengan keras. Dan yang Naruto rasakan hanya gelap sekarang. Naruto akhirnya pingsan setelah dipukul dengan keras. Pria tersebut menggendong Naruto dipundak, seperti membawa karung beras saat ini.
"Ayo kita bawa dia ketempat yang diperintahkan,ucap salah satu pria bertopeng itu!"


Bersambung....

Iblis Yang TerikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang