01

2.1K 149 46
                                    

"Shit," umpat seorang gadis menendang pelan ban mobilnya yang bocor. Gadis cantik itu menghela nafas dalam kemudian ia merogoh saku tas nya untuk mengambil benda yang diperkirakan bisa membantunya.

"Shit," untuk kedua kalinya ia mengumpat kekesalannya, karena Iphone nya lowbad.

"Mama papa tolong Mila,"gumamnya pelan. Ya gadis itu bernama Yurisa Gweeny Milania W, seorang gadis cantik berusia 20 tahun merupakan anak tunggal dari keluarga kaya raya.

Kini Mila benar-benar kesal, takut, bercampur jadi satu karena tiba-tiba saja ban mobilnya bocor di tempat yang sepi.

Mila melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 24:30. Mila kembali menghela nafas kasar.

"Apa yang harus aku lakukan," gumamnya pelan.

"Apa yang kau lakukan nona cantik?," tanya salah seorang preman dari 3 orang temannya.

"Siapa kali..an?," tanya Mila gugup dan memundurkan langkahnya. Sementara ketiga preman tersebut tertawa dan terus mendekati Mila.

"Tolong!!!" Teriak Mila begitu mereka memegang kedua tangan Mila.

"Jangan berterik nona cantik," ucap salah satu dari mereka.

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

"Beraninya sama cewek," teriak lantang seorang pria yang seperti pahlawan kesiangan.

Mila berlari bersembunyi di balik badan pria menolongnya, begitu ketiga preman itu jatuh tersungkur akibat pukulan pria yang menolong nya.

"Makasih," ucap Mila setelah preman-preman itu kabur.

"Kau tidak papa?," tanya nya lembut pada Mila membuat jantung Mila berdetak 2 kali lebih cepat. Mila hanya menggeleng.

"Ikutlah denganku," ucap pria itu menarik tangan Mila karena hujan mulai turun membasahi bumi.

Mereka berdua berteduh di sebuah gubuk yang tak terpakai bisa di katakan gubuk tua.

Pria itu meboleh kearah Mila, ia melihat Mila menggiggil kedinginan.

"Apakah dingin?," tanya pada Mila sembari mendekat kearah Mila.

Mila hanya mengangguk karena memang ia hanya memakai baju lengan pendek yang berbahan tipis.

Pria itu menarik Mila dalam pelukannya, pertamanya Mila tidak merespon namun detik berikutnya Mila membalas pelukan nya tak kalah erat.

"Kita duduk disana," ucapnya pada Mila menunjuk sebuah kasur yang terlihat sangat tidak memungkinkan lagi, namun apa boleh buat?.

Ia mendudukkan Mila diatas pangkuannya mata mereka saling menatap entah siapa yang memulai bibir mereka menyatu, bahkan tangan nya menekan tengkuk Mila untuk memperdalam ciumannya, sementara tangannya yang satu lagi mengelus lembut punggung Mila. Kedua tangan Mila bertengger indah di leher pria itu.

"Akhss," desah Mila saat ciuman pria itu beralih ke leher putihnya.

Pria itu membaringkan Mila perlahan dan menatap wajah cantik Mila yang mulai terangsang.

"Cantik," gumamnya, kemudian ia menindih tubuh mungil Mila dan memulai kembali ciumannya dan berakhir dengan penyatuan keduannya.

Mila terengah-engah akibat pelepasan yang baru ia nikmati, pria itu menarik Mila dalam pelukannya hingga mereka berdua sama-sama terlelap menuju kealam mimpi.

* * * * *

Sinar mentari pagi mulai menyelusup masuk di celah gubuk tua itu membuat gadis cantik yang tengah tertidur dalam pelukan seorang pria yang menolongnya tadi malam sekaligus pria yang memerawaninya, mengerjapkan mata cantiknya.

Mila bangun dan memungut pakaiannya dan mengenakannya kembali, setelah itu ia melihat wajah tampan pria itu terlelap dalam tidurnya yang sangat nyenyak.

"Aku jatuh hati padamu," gumam Mila pelan dan mengecup dalam kening pria tersebut. Kemudian Mila keluar dari gubuk tersebut dan kebetulan sebuah taxi lewat hingga Mila masuk kedalam taxi dan meninggalkan pria yang namanya saja Mila tidak tahu.

Pria itu mengeliat pelan sebelum nyawanya terkumpul betul. Matanya menatap sekeliling gubuk itu tapi ia tidak menemukan keberadaan wanita yang ia tiduri tadi malam.

"Kemana dia?," gumamnya pelan.

"Astaga apa yang aku lakukan?," saat ia sadar bahwa ia tidak mengenakan sehelai benang pun. Dengan cepat ia memakai kembali pakaiannya dan mencari Mila namun ia tidak menemukannya.

* * * * *

"Ada apa dengan mu Vin?," tanya otay yang merupakan sahabat baik dari pria yang dipanggilnya Vin tadi lebih tepatnya Alexander Kevin cullen seorang CEO muda yang sukses.

"Jangan bilang kau masih memikirkan wanita yang kau tiduri malam itu?," tanya pada Kevin. Kevin hanya diam dan menarik dalam nafasnya.

"Ingatlah Vin, ini sudah lima tahun, lupakan dia lagi pula kau kan tidak mengenalinya dan saatnya kau bahagia bersama Gea dan Violin putri kalian," lanjut otay.

"Aku sudah bahagia dengan anak dan istriku hanya saja bayangan lima tahun silam terus menganggu ku," ucap Kevin pelan.

"Bukan salah mu Vin, kita sudah mencarinya dan kita tidak menemukannya," benar yang dikatakan otay setelah kejadian malam lima tahun silam selama satu tahun bahkan sampai sekarang Kevin terus mencarinya dan ia tidak menemukan sosok wanita yang dia cari.

"Sudah saat nya kau menjemput putri mu bukan?" tanya Otay pada Kevin.

"Ah ya aku hampir lupa," ucap Kevin mengambil kunci mobilnya.

Otay hanya menggeleng melihat sahabatnya yang satu itu.

Disekolah Violin.

"Papa," teriak gadis kecil sekitar umur 4 tahun berlari memeluk Kevin.

"Hai kesayangan papa, apakah papa telat?" tanya Kevin.

"Papa memang telat, tapi tidak apa-apa papa karena tadi Violin ditemani tante cantik," ucap Violin senang.

"Tante cantik?" tanya Kevin pada putrinya sedangakan Violin hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Baiklah sayang, sekarang kita pulang mama pasti menunggu kita," ucap Kevin dan Violin kembali mengangguk.

* * * * *

Sementara ditempat lain nampak seorang wanita cantik yang tak lain adalah Mila tengah duduk di sofa kamarnya.

"Mommy akan slalu mengunjungimu," gumamnya.

Tbc.

Maaf ya baru bisa update, soalnya ketiga admin akun ini juga memiliki cerita nya sendiri di WP.

Budayakan vote + commennya ya.

One Night LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang