Malam ini tidak hujan
Namun dingin menyeruak dalam desiran darahku
Kali ini tangisanku tak diiringi lagi oleh dekapanmu
Aku tak pernah menyalahkan airmata
Membuat bantalku basah, mataku sembab dan tisuku habis
Aku menyukainya karna air mata meluluhkan rasa sakit.
Lagi-lagi airmataku turun
Luka yang kembali mengangga itu dialiri cairan bening dari air mata yang katanya asin.
Aduh, perih, hatiku masih terluka.
Kau melukainya lagi bahkan saat luka itu belum benar-benar kering.Terkadang aku lupa, setelah kakimu melangkah jauh-jauh dari hatiku.
Nampaknya, aku hanya jatuh cinta sendirian.
Tak seperti dulu.
Kini, tak ada dua sejoli yang saling jatuh cinta.
Namun, hanya tersisa sosok yang menanti indahnya pelangi terlihat.
Dia cukup bodoh, karena menanti pelangi di waktu malam.
Dia cukup gila ingin melihat bintang saat matahari sedang terik-teriknya.Ia orang yang jatuh cinta tanpa terbalaskan.
-M-
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
PoetryTulisan-tulisan yang mengambarkan isi hati ketika mulut tak mampu berbunyi.