Pekerjaan Baru

17 4 0
                                    

Sarah Abigail. Gadis pemberani, dan tidak gampang putus asa. Dia pekerja keras. Bahkan, dia menjadi tulang punggung keluarga. Ayahnya pergi begitu saja meninggalkan keluarganya saat Sarah masih berumur 10 tahun. Sejak ayahnya pergi, Sarahlah yang membantu Ibunya bekerja. Sarah mempunyai dua adik yang bernama Jason dan Sierra.

"Sarah, Ibu ingin membicarakan sesuatu," ucap Ibu. Sarah menutup laptopnya.

"Bicaralah, Bu."

"Jason akan mulai masuk perguruan tinggi. Sedangkan biaya masuk perguruan tinggi sangat besar. Kita tidak ada biaya untuk membayar itu semua." Sarah kemudian tersenyum.

"Tenang Ibu. Selagi ada Sarah, Sarah akan mengurus itu semua. Ibu tidak perlu khawatir. Ibu tenang aja. Sarah janji," ucap Sarah lalu memeluk Ibunya. Ibunya meneteskan air mata.

"Sarah, kamu memang anak Ibu yang baik. Ibu bangga sama kamu." Sarah mengelap air mata Ibunya.

***

Sarah sedang bekerja diruang kerjanya. Tiba-tiba, Aldy masuk.

"Sarah, keruang rapat sekarang," ucap Aldy. Sarah berdiri dari kursinya, lalu berjalan menuju ruang rapat. Disana sudah banyak karyawan dan Mr.Simon. Kemudian Sarah duduk.

"Begini, tadi saya dapat berita bahwa perusahaan kita kalah saing dengan perusahaan sebelah. Jadi, diproyek ini kita kalah. Kita bisa mencoba lagi kira-kira tahun depan. Itupun juga belum tentu kita bisa menang," ucap Mr.Simon.

Sarah mulai berpikir. Kalau seandainya perusahaan mereka menang, Sarah bisa membayar uang perguruan tinggi Josen. Tapi sayangnya, perusahaan mereka kalah. Kemana Sarah akan mencari uang lagi?

"Angel, bisa ketemuan di Caffe Miranda ga?"

"Bisa kok. Bentar lagi aku kesana ya."

"Oke."

Tak lama kemudian, Angel datang.
Angel adalah sahabat karib Sarah. Mereka sudah lama bersahabat. Namun, Angel bekerja diperusahaan berbeda.

"Ngel, aku mau cerita nih."

"Cerita aja, Sar."

"Aku lagi pusing nih. Josen udah mau masuk perguruan tinggi, butuh banyak biaya. Sedangkan perusahaan kami kalah saing sama perusahaan sebelah."

"Duh gimana ya. Aku jadi bingung. Aku sih punya sedikit uang. Tapi, aku rasa itu ga cukup buat biaya Josen. Eh. Kamu mau ga kerja di perusahaan aku aja? Gajinya juga besar."  Sarah mulai berpikir.

"Aku pikir-pikir dulu ya."

"Nanti kalau kamu mau, kabari aku aja. Aku bakal bilang ke bos aku." Sarah mengangguk.

***

Sarah berpikir keras. Kalau ia masih tetap bekerja di perusahaan lamanya, ia tidak akan bisa membayar biaya perguruan tinggi Josen.

"Angel. Aku mau kerja di perusahaan kamu dong. Soalnya kalau aku tetap bertahan gini terus, aku ga bakal bisa bayar kuliah Josen."

"Oke. Nanti aku bilang ke bos aku, ya. Nanti kalau misalnya masih ada lowongan, aku bakal telfon kamu lagi. Bye."

Semoga saja ada lowongan pekerjaan di perusahaan Angel.

Tak lama kemudian, Angel menelfon Sarah.

"Sarah. Kebetulan perusahaanku juga lagi butuh sekretaris nih. Kamu besok datang aja kesana sekalian bawa ijazah dan lain-lain ya."

"Terima kasih Angel. Kamu baik sekali."

Sarah senang. Semoga, besok ia diterima di perusahaan American Geometry.

***

Sarah sudah sampai di Perusahaan American Geometry. Angel mengantar Sarah keruang pribadi Mr.Sam.

"Semoga diterima, ya. Good luck!" Angel pergi. Sarah mulai berdebar. Ia pun masuk kedalam.

"Permisi, Mr," ucap Sarah.

"Masuk," jawab Mr.Sam. Mr.Sam adalah pemilik perusahaan American Geometry.
Mr.Sam mempersilahkan Sarah duduk.

"Sudah berpengalaman menjadi sekretaris?"

"Sudah, Mr. Sebelumnya saya juga bekerja sebagai sekretaris selama 3 tahun," jawab Sarah.

Mr.Sam banyak bertanya tentang pengalaman Sarah, dll. Dan akhirnya,

"Selamat. Kamu diterima diperusahaan ini. Sekarang, kamu bisa mulai bekerja," ucap Mr.Sam. Sarah terkejut.

"Terimakasih, Mr." Sarah kemudian berjabat tangan dengan Mr.Sam, lalu pergi menjumpai Angel.

"Angel!! Aku diterima!" seru Sarah.

"Serius?? Selamat ya!" Angel memeluk Sarah. Mereka berdua sangat senang. Akhirnya, Sarah bisa membayar uang kuliah Jason.

***

"Ngel, menurut kamu Mr.Sam itu baik ga sih?" tanya Sarah saat mereka habis pulang kerja.

"Baik sekali. Hampir dari kami semua sangat menyukai sifat Mr.Sam. Dia tegas, disiplin, bertanggung jawab, dan juga ramah," jawab Angel sambil mengendarai mobilnya.

"Dia sudah berkeluarga?" tanya Sarah. Angel tertawa.

"Kok kamu bertanya seperti itu sih? Kamu suka ya sama Mr.Sam?" canda Angel. Sarah ikut tertawa.

"Hahaha. Mana mungkinlah. Aku kan nanya aja."

"Sudah kok. Dia malah mempunyai anak yang tampan sekali. Kemarin, anaknya datang dan semua pekerja disitu pada ga bisa kedip loh saking tampannya. Tatapan matanya ituuu duhh ga bisa dijelasin lagi deh!"

"Ih lebay amat sih."

"Ah, kalau kamu liat juga pasti seperti itu." 

Sarah tidak menanggapinya.

***

Keesokan harinya, Sarah bekerja kembali. Ia bertemu dengan Angel.

"Hai," sapa Sarah.

"Hai juga," jawab Angel.

Sarah berjalan memasuki ruangannya. Baru saja bekerja, pekerjaannya sudah menumpuk. Sarah tidak akan menyia-nyiakannya. Ia bekerja dengan fokus dan giat. Sepertinya, hari ini dia akan lembur.

"Sar, pekerjaan kamu udah siap?" tanya Angel.

"Belum nih. Sepertinya aku lembur deh. Kalau kamu?"

"Sama. Pekerjaanku banyak sekali."
Untungnya, Angel juga lembur. Jadi, Sarah ada teman.


Maaf ya teman-teman ceritanya membosankan:) Aku harap kalian suka!😊 Kalau mau kasih Kritik&saran boleh comment ya..

Berawal Dari TatapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang