Kakak perempuanku adalah seorang guru seni. sepuluh bulan yang lalu, ia menyewa apartemen murah dengan dua kamar tidur untuk dijadikan studio-nya. Dia tidak pernah menetap disana. Dia hanya memakai tempat itu untuk melukis dan menyimpan barang-barang seninya.
Ketika aku lulus kuliah, aku mempunyai pekerjaan di kota. Aku benar-benar membutuhkan tempat tinggal, tapi aku belum mendapat gaji pertamaku, jadi aku belum bisa membayar tagihannya. Untungnya, kakakku memperbolehkanku untuk tinggal di apartemennya itu sampai aku mendapat tempat tinggal baru. Dia memberikan kuncinya padaku dan aku pun pindah ke tempat itu.
Sore itu, aku pulang sehabis bekerja. Aku sangat senang menempati tempat tinggal pertamaku di kota. Kakakku memberi tahu bahwa disekitar apartemennya banyak sekali kejadian kejahatan, jadi ia memastikanku untuk selalu mengunci pintu dengan ekstra. Agar benar-benar aman, aku memasang grendel dan rantai di pintunya.
Di dapur, aku membuat kari ayam dan nasi untuk makan malam. Setelah makan dan membaca beberapa komik, aku memeriksa pintu dan pergi ke kamarku untuk tidur.
Aku terbangun pada tengah malam, sekitar jam 2 atau 3 pagi. Aku mendengar seseorang membuka kunci grendel dan rantai pintu. Pasti kakakku datang untuk melukis atau hanya sekedar mengecek saja. Aku mendengar ia berjalan ke kamar di sebelahku, studionya. Aku sempat melihat studionya, isinya hanya beberapa kanvas dan berkaleng-kaleng cat.
Aku sangat lelah, belum lagi aku harus bekerja besok pagi, jadi aku tidak bergerak dari tempat tidurku. Aku dapat mendengarnya dari balik tembok, bergumam dan tertawa-tawa sendiri.
"Seniman memang orang yang aneh." kataku sebelum akhirnya jatuh tertidur pulas.
Esoknya, ketika aku terbangun, kakakku telah pergi dan aku kembali sendirian di apartemen. Cepat-cepat, aku mandi dan berganti baju. Setelah itu, aku membuat sereal dan memakannya dengan lahap.
Aku meraih koperku dan pergi keluar ke pintu depan. Ketika aku berbalik hendak mengunci pintu, tiba-tiba aku sangat ketakutan.
Setelah selesai bekerja, aku pulang ke rumah orang tuaku Aku tak pernah kembali ke apartemen kakakku lagi. Aku sangat takut.
Why was he scared?
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Side
Non-Fiction"Aku, Kau, Dia. Diantara kita, siapa yang membunuh mereka?" Kenali temanmu, keluargamu, dan dirimu. Siapa tahu seseorang diantara kalian adalah pelakunya. Psikopat, dimanapun ia bersembunyi, akan keluar pada waktunya. Uji jiwamu, jawablah pertanya...