"Ugh..." keluh Kate setibanya dia dirumah.
"Kau terlambat." Kakak Kate, Amy, menyenderkan tubuhnya pada dinding sambil berlipat tangan.
Kate melihat jam tangannya. "Cuma lewat dua menit juga."
"Tapi kan kau janji untuk pulang jam tiga."
"Whatever, lagian kakak menyuruhku untuk tidak pulang terlambat bukan karena hal pentingkan?" Kate melewati kakaknya menuju kamarnya.
"Kau kenal anak yang bernama Alex disekolahmu?" Amy mengikuti Kate dari belakang.
"Ya, dan aku membencinya, gara-gara dia aku dikelilingi anak perempuan seharian tadi. Kalau bukan karena Mary, aku tidak akan bisa pulang dan dipaksa mereka untuk menemani mereka ketempat perhiasan."
"Hm? Memangnya ada apa?"
"Tidak, lalu, kenapa kakak menanyakan Kak Alex segala? Satu sekolah juga enggak."
"Teman kakak naksir sama Alex, terus dia nanya, kamu satu sekolah sama si Alex itu atau enggak."
"Dan kakak bilang iya."
"Tentu saja."
"Dasar, terus?"
"Dia bilang kalau Alex akan ulang tahun sebentar lagi, tanggal 5 april. Dan temanku itu ingin kamu memberikan hadiah darinya."
"Maksudmu aku akan jadi perantara?" Amy tersenyum dan mengangguk.
"Ogah."
"Kalau kau melakukanya, dia akan membelikanmu cheesecake lho..."
Hening sebentar..
"Deal."
"Yey... gitu dong."
"Sekarang tanggal tiga, lusa berarti, kapan aku ngasihnya?"
"Besok."
"Ok."
"Teman kakak nunjukin photonya. Kok kamu gak ngasih tau kakak sih? Ngenalin gitu? Kamu deket kan sama dia?"
"Huh! Deket apaan, gara-gara dia aku mungkin akan terlibat dengan banyak masalah beberapa hari ini, aku gak suka sama dia."
"Hee~ gak deket tapi rasa gak suka kamu sampai seperti itu? Bukankah artinya kalian dekat?"
"Terserah kakak mau ngomong apa, keluar, aku mau ganti baju."
"Sama-sama cewek ini, gapapa kali..." canda Amy.
"Aku tau kakak mesum, tapi aku gak mau dimesumin sama kakak. Udah sana pergi."
"Dasar." Setelah memukul kepala Kate pelan, Amy keluar kamar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Apakah kau benar-benar tidak menyukaiku?"
"Maaf, aku yakin kau mengerti."
"Hiks hiks." *suara cewek nangis.
Demi melaksanakan kemauan kakaknya kemarin, sekarang Kate sedang bersembunyi dikolong meja, dan secara mau tidak mau, menguping acara lamaran antara seorang perempuan tak dikenal dan Alex. Sambil membawa sebuah kado berukuran sama dengan bagian atas tubuhnya.
"Sial, kenapa aku jadi begini coba??"
"Aku selalu lemah kalau ada sesuatu Yang berhubungan dengan cheesecake." Kate menutup matanya kuat-kuat, berharap agar rasa gugupnya hilang.
"Hei. Apa yang kau lakukan?"
"Huh?" Kata mengangkat kepalanya dan melihat kedepan.
"Uwaaa!!"
"Dukk!"
"Ouch."
"Kau tidak apa-apa?" Alex mengulurkan tangannya.
Melupakan rasa terkejutnya, Kate memegang tangan Alex dan membiarkannya ditarik keluar dari kolong meja.
"Sedang apa kau didalam sana?"
Kate tidal menjawab dan menengok kesana kemari
"Kau sedang apa? Kalau kau khawatir tentang orang taxi, dia sudah pergi. "
"Kuh..."
"? Apa itu?"
"Err..."
"Oi."
"Hadiah!"
"Hadiah?"
"Ya, cepat ambil."
"Untukku?" Kate mengangguk cepat.
Alex diam sebentar dan mengambil benda berbungkuskan kertas bergambar bulu colorful itu.
"Terimakasih..." ucapnya dengan senyum hangat. Pipinya sedikit memerah.
"Jangan salah, benda itu bukan milikku." Mendengar itu sikap Alex barusan berubah tiba-tiba.
"Jadi.. Hadiah ini bukan darimu?"
"Tentu saja bukan, kita belum saling kenal, teman saja bukan. Mana mungkin aku memberimu hadiah out of the blue begitu? "
Hening sebentar.
"Ah... Aku mengerti. Apakah ada orang yang memintamu memberikan ini padamu? "
"Yeah.. Something like that."
"Siapa yang memintamu? "
"Teman kakakku. "
"Dimana dia sekolah? "
"SMA tetangga yang tidak jauh dari sini. Wait, kenapa kau menanyakan itu? "
Alex tidak menjawab dan melemparkan hadiah itu kembali pada Kate.
"Huh? Lho, kok dikembaliin? "
Alex tidak menjawab Dan melangkah meninggalkan Kate.
"Hei! Kenapa kau mengembalikannya?! Bukankah kau selalu menerima benda dari para fans mu? "
"..........memang benar." Alex berhenti.
"Lalu kenapa? "
"Karena itu darimu, aku tidak bisa menerimanya. Bye." Mengabaikan Kate yang masih tidak mengerti, dia meninggalkannya.
"Apa-apaan sih?" Kate melihat hadiah itu yang kini berada di kedua tangannya.
"Hahh... Gak jadi dapat cheescake deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Miracle Ring
Short StoryShort Story--Teen Fiction--Fanfiction [DISCONTINUED] since april 2018