CINTA Siapa Yang Tau

Cafe

Setelah puas berjam-jam di toko buku mencari novel keluaran terbaru, Audrey dan Keisa memilih duduk di sebuah cafe yang sore itu pengunjungnya lumayan rame, untungnya mereka masih kebagian satu meja kosong. Audrey memesan cappucino minuman kesukaanya, sedangkan Keisa lebih memilih milktea dan satu pancake. Mengekori Audrey mengelilingi toko buku berhasil membuat cacing diperut di Keisa kelaparan. Beda dengan Audrey, sepertinya dia sudah kenyang oleh novel-novel yang ia temukan.

"Au, Alqren itu ganteng kan?" tanya Keisa saat Audrey tengah asik membolak balik novel yang baru ia beli.

"Hmm, kayaknya sih, kenapa lo nanya gitu?"

Audrey menutup bukunya, dan melempar senyum terimakasih pada pelayan yang baru saja mengantar pesanan mereka.

"Hahah..gue kira lo cukup buta buat nggak ngelihat kalau tu cowok ganteng." Keisya menyeruput minumannya.

"Yaa..terus masalahnya?"

"Lo itu pura-pura nggak peka apa emang gak peka sih?"

"Maksud lo?" Kedua alis Audrey menyatu menatap Keisa lekat.

"Alqren tu udah lama suka sama lo Au, dan lo nggak kepincut sama makhluk ciptaan Tuhan seganteng itu?" Keisa menopang dagu dengan sebelah tangannya membalas tatapan Audrey.

"Cinta nggak bisa hanya sekedar fisik aja Saa." Audrey beralih kembali membuka novelnya.

"Emang dia kurang baik apa Au? Gue lihat Alqren itu orangnya baik, suka membantu dan rajin menabung untuk hari tua" Keisa mulai ngawur setengah penasaran.

"Hmm"

Audrey hanya berdehem karna kini ia tengah sibuk dengan novel barunya. Gitu tuh, Audrey kalau udah sama novel-novel barunya, sifat jutek cueknya keluar, seolah kehidupannya dicuri oleh si novel-novel itu. Dan Keisa lebih memilih menyuap makanannya sambil mata liarnya mengitari seisi ruangan, memperhatikan setiap pengunjung yang keluar masuk cafe, baik yang sendiri, berdua dengan pasangan, ataupun yang bergerombolan.

Mata Keisa membulat penuh hampir keluar, sendok yang tadinya ditangan berisi pancake gagal masuk kedalam mulutnya. Tangannya beralih memukul-mukul tangan Audrey untuk mengembalikan sahabatnya itu ke dunia nyata. Membuat buku di tangan Audrey nyaris jatuh ke lantai.

"Aduhh..Kenapa sih Saa?"