"Tidak."
"Riddle, kumohon?" kata Pansy dengan wajah memelas.
Aku menatapnya dingin.
"Riddle, please?" pinta Pansy. Aku belum menjawab.
"Rid-" ucapan Pansy terputus.
"Riddle, Snape mencarimu," kata Millicent Bulstrode memutus perkataan Pansy. Pansy menatapnya tajam, namun Bulstrode tidak menghiraukan tatapan Pansy.
"Kenapa dia mencariku?" tanyaku. Bulstrode mengendikkan bahu.
"Entahlah. Oh ya, dan dia memintamu membawa sepupumu juga," kata Bulstrode lagi. Aku mengangguk.
"Baiklah, terima kasih," kataku berterima kasih, lalu Bulstrode berjalan melewatiku.
Aku menatap Draco dengan tatapan datarku. "Jadi?"
"Jadi, apa?" tanyanya. Dia terlihat seperti orang bloon sekarang.
"Snape. Ayo," kataku memperjelas.
"Oh, baiklah. Ayo," katanya. Wajah bloonnya sudah ia hapus dari wajahnya. Lalu, dia langsung menarikku ke ruangan Snape.
Sesampainya di ruangan Snape, dia mengetuk pintu.
"Siapa?" tanya Snape dari dalam.
"Malfoy dan Riddle," jawabku. Lalu, terdengar helaan nafas.
"Masuk," lalu kami masuk. Lalu, kami dipersilahkan duduk.
"Jadi, apa alasan anda memanggil kami?" tanyaku sopan setelah kami duduk. Dad selalu mengajariku tentang kesopanan.
"Aku ingin memberi tahu bahwa-" ucapan Snape terputus karena terdengar suara ketukan di pintu.
Pintu menjeblak terbuka. Kemudian, terlihat seorang gadis berambut hitam berjalan agak cepat ke arah Snape.
"Maaf mengganggu malam indahmu, Professor. Tapi, Daph-" ucapan gadis itu terhenti karena pekikan gadis lain.
"As!" pekik gadis lain yang kelihatannya mengejarnya. Daphne mengejar gadis ini. Siapa tadi namanya? As?
"Maafkan saya dan adik saya, Professor," ucap Daphne meminta maaf. Jadi, si As ini tadi adiknya? Daphne belum cerita.
Tentu saja belum. Daphne baru saja menceritakan bahwa dia memiliki adik, tapi cerita itu terputus karena si muka-anjing-Pug memotong. Siapa tadi namanya? Pantsy?
"Wah, wah, Miss Greengrass. Untuk kali ini, kumaafkan. Ada apa sampai kalian datang kemari?" tanya Snape datar.
"Erm, maaf, Professor. Tapi, saya dan Astoria undur diri saja. Lebih baik, anda menyelesaikan urusan anda dengan He-maksudku Riddle dahulu," kata Daphne. Lalu ia membungkuk, dan menarik tangan Astoria.
"Tunggu, Miss Greengrass. Kebetulan kau disini. Aku ingin memberi tahu kalian sesuatu," kata Snape, tentu saja datar. Daphne menghampiri kami, lalu berdiri disampingku.
"Ada apa, Professor?" tanya Daphne.
"Jadi, Miss Greengrass, mari langsung ke intinya. Pangkat prefekmu dicabut," kata Snape. Daphne terlihat kaget.
"Tapi, Professor, apakah saya melakukan kesalahan?" tanya Daphne. Snape menggeleng.
"Tidak, Miss Greengrass. Kau melakukannya dengan baik. Tapi, Miss Riddle memiliki nilai dan ketentuan prefek yang lebih sempurna darimu," ucap Snape. Air muka Daphne yang tadinya cukup tegang, langsung terlihat lega.
"Jadi, Miss Riddle, mulai sekarang, kau dan Mr. Malfoy akan bekerja sama sebagai prefek. Apa kau keberatan?" tanya Snape. Aku menggeleng.
"Tentu saja tidak, Professor," jawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Cousin! • Dramione
Fanfiction"Hey, sepupu. Bagaimana kalau kenyataannya aku jatuh cinta padamu?" "Kau--APA?! Kau pasti bercanda. Kumohon jangan bercanda dahulu." "Aku tidak bercanda, sepupu cantik. Aku-Jatuh-Cinta-Padamu." Draco tidak bisa menahan perasaannya lebih lama. Draco...