Pair: Shikafemnaru
Warning!!
📍Gaje
📍Bahasa tak baku
📍Penggambaran tdk jelas
📍Pendek
📍Banjir kata 'itu' hingga bikin sakit mataSong: Don't Hurt - Eru ft Hyuna 4minute
***
Tap tap tap
Brak!!
Kelas mendadak hening, semua siswa dan siswi kelas 3b serempak menyingkir ke pinggir. Bahkan Kakashi-sensei yang awalnya berniat masuk kelas hanya bisa menghela nafas dan membatalkan niatnya. Sungguh Guru yang tidak bertanggung jawab!
Kalau kalian bertanya apa gerangan penyebab segala keganjilan itu, maka salahkan Sasori, anak Dewan Sekolah yang kini kembali mencari gara-gara tepat setelah hampir tiga minggu mendekam di Rumah Sakit. Sepertinya rasa sakit yang Ia alami kemarin masih kurang hingga si rambut merah kembali mencari penyakit.
"Apa maumu.." Shikamaru, pemuda yang bangkunya digebrak bertanya dengan malas, "apa pukulanku kemarin kurang keras? Haruskah aku menambahnya lagi?"
"Sialan!"
Siswa/i menahan nafas, sudah menyiapkan mental jika harus menyaksikan perkelahian lagi setelah melihat apa yang baru dilakukan Sasori ke Shikamaru tadi
Wajah Shika masih menyamping dengan pipi memerah, tapi tak seperti biasanya pemuda itu tak bergeming seolah menganggap lalu tamparan super keras yang baru dilayangkan Sasori padanya. Padahal kalau biasanya, Shika pasti tak kan segan mengembalikan pukulan Sasori lengkap dengan bunganya.
Sasori menggertakkan giginya, mata hazelnya memerah marah, Berani sekali serangga hina ini mengabaikannya! Batinnya geram
"Kenapa kau hanya diam, hah?! Kau takut?!" Sasori bergerak mencengkram kerah Shika, matanya menatap nyalang ekspresi datar yang ditunjukkan pemuda di depannya. Satu-satunya mainan yang selama ini tak pernah mengecewakannya, karena hanya pemuda itu yang tak pernah memandang statusnya sebagai putra Dewan Sekolah, bahkan tanpa takut berani menghajarnya. Masokis eh?
"Aku sedang tak ingin bermain denganmu. Jadi selagi aku berbaik hati sebaiknya kau menyingkir.."
Sasori terkekeh mendengar kata-kata Shikamaru, pemuda berambut merah itu mendekatkan wajahnya kemudian berbisik dengan nada mencemooh, "jadi kau sudah melupakan balas dendam si Jalang i-"
Buagh!
Akh!
Kyaaa!!
Tanpa sempat melanjutkan perkataannya, Sasori sudah terlempar ke sudut kelas hingga membentur tembok membuat beberapa siswi menjerit, terlebih ketika melihat pemuda itu muntah darah. Membuktikan betapa kuatnya tendangan Shikamaru barusan
Shikamaru terkekeh mengerikan, ekspresi yang awalnya datar kini berubah layaknya psikopat yang siap menghabisi musuhnya. Dengan langkah cepat pemuda itu mendatangi Sasori yang masih kepayahan kemudian mengarahkan tendangan ke arah dada pemuda itu hingga semua murid dapat mndengar bunyi retakan mengerikan dari sana
Seharusnya kau tak bermain api, karena api itu akan membakarmu.
Duagh!
Duagh!
Duagh!
Seolah gelap mata Shika terus menendangi tubuh Sasori yang sudah sampai pada batasnya dengan darah yang tak berhenti mengalir dari mulutnya. Mungkin syaraf rasa sakitnya putus, mungkin syaraf otaknya yang putus atau mungkin nyawanya yang mau putus hingga bahkan pemuda itu tak lagi merasakan sakit akibat tendangan-tendangan penuh tenaga Shikamaru.
Entah apa yang pemuda merah itu katakan, yang jelas perkataannya barusan sudah membangkitkan jiwa iblis Shikamaru yang ditakutkan seluruh penghuni KHS dan jika hal itu dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin nyawa Sasori akan habis di tangan pemuda itu.
Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Bahkan jika seluruh siswa bersatu, tak akan sanggup menghentikan Shikamaru yang tengah kalap. Dan selagi semua murid itu memutar otak, seorang gadis imut yang baru saja datang sembari menenteng bekal berlari cepat ke arah Shikamaru dan
Duagh!
Akh!
Menjadikan dirinya tameng untuk menyadarkan pemuda itu
Lagi-lagi semua mata terbelalak, menatap terkejut kejadian terlalu cepat barusan, terlihat seorang gadis imut tengah meringkuk kesakitan tak jauh dari posisi Sasori yang sudah tak sadarkan diri, "su-dah.." bisik si gadis lirih meski masih sanggup terdengar oleh murid-murid di sana. Mata shappire bening yang berkaca-kaca menahan tangis itu mendongak menatap mata Shikamaru yang membulat, terlihat sinar penyesalan di mata hitam pemuda itu
Dengan tertatih gadis imut itu berusaha berdiri, mengabaikan bantuan dari siswi-siswi penghuni kelas kemudian melangkah perlahan mendekati Shikamaru yang masih mematung, "semua akan baik-baik saja.." Naru melingkarkan tangannya ke leher Shikamaru hingga kepala pemuda itu tersembunyi ke tengkuknya
"Aku akan selalu di sampingmu.." lanjutnya sembari mengelus punggung Shika lembut. Dan tak lama setelahnya dapat Naru rasakan cekraman kuat yang melingkari punggungnya.
Posisinya kayak di atas tuh.. Abaikan kenapa gambar 1 dan dua bajunya beda. Wkwk
Meski tanpa berkata-kata, Naru tahu pemuda itu menghawatirkannya.
***
Flasback kejadian di atap
"Jangan sampai terluka"
"Hah?" Naru yang tengah mengunyah menoleh ke arah Shikamaru yang kini menatapnya dengan ekspresi tak bisa dijelaskan
"Aku tak ingin kehilangan lagi"
Naru tersenyum mengerti, "akan kupastikan aku tak kan terluka"
"Karena itu, jika suatu saat aku lepas kendali, menjauhlah dariku. Karena aku tak tahu apa yang bisa kulakukan kalau kau masih keras kepala mendek-"
"Hal itu tak kan terjadi. Karena aku akan menghentikanmu.."
Shikamaru kembali terpaku
"Kau percaya padaku kan?" Naru tersenyum manis, "karena aku juga tak ingin kau terluka."
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy, I Love You!
Lãng mạnApa yang kau pikirkan ketika mendengar kata "Bad Boy"? Takut? Benci? Harus dijauhi? Tapi berbeda dengan tokoh kita satu ini, anak pindahan berparas imut yang justru Fall in Love at First Sigh with si berandal. Bikin orang geleng-geleng kepala saking...