Winwin berjalan memasuki kelas nya dengan tenang dan kalem. Sekilas mata memandang saja sudah bisa menebak selucu apa mahluk yang tengah berjalan dengan begitu santai itu. Bersamaan juga, ia mengemut sesuatu berbentuk bundar pipih itu. Kebiasaan Winwin memakan Lolipop. Hm. . lollipop beneran ya.
"Dek Win!" Seru seseorang diujung belokan koridor kelas. Winwin spontan terhenti di depan pintu kelasnya sebelum berbelok masuk, lalu menengok ke kanan dan tidak menemukan seseorang yang memanggilnya. Ke kiri pun juga tidak. Ke atas apalagi. Ke bawah pun apa lah.
Lalu ke depan
"Eh kak sayur ehehe" cengengesannya sambil mengemut lolipop yang tak kunjung habis itu.
"Kok kak sayur sih dek. Ganteng gini kok dipanggil begitu. Panggil Mas Taeyong, oke?" Bangga nya dengan merapikan rambutnya yang berwarna hitam legam tersebut kebelakang.
Winwin tersenyum malu. Malu malu cat gitu.
"Abisnya kan Winwin punya adek tuh kak di rumah, umurnya 3 tahun for your information aja. Nah, teruus dia belum bisa ngomong R" jelas Winwin lalu Kembali memakan lolipopnya.
Taeyong mengerutkan dahinya bingung sekaligus mlongo " terus problem nya itu what dek?"
Winwin berhenti mengemut sejenak lalu berkata...
"Terus kak, Mama nya Winwin itu suka beli sayur di mamang keliling komplek. Kan adek nya Winwin ngekor terus tuh sama Mama—"
Taeyong mlongo part 2.
"Then? Hubungannya sama gue apa dong?" tuntut Taeyong kepada Winwin. Lama kelamaan, ingin rasanya merampas lollipop Winwin karena terlanjur gemas sekaligus kesal sih.
"Karena Terong itu ada di mamang sayur itu kak!" Seru Winwin semangat. Setelah itu lanjut ngemut lolipop sambil jalan ngelewatin Taeyong. Dan duduk di bangku kelas nya. Taeyong agaknya kaget sih, anak ini setengah ajaib setengah ngeselin ya.
"Ya lor, Dek Winwin ku kapan peka?" -Taeyong
***
"Doremifasolasido, kapan taken nya bro?" Celetuk seseorang yang bergegas mengambil duduk di samping seorang lainnya yang sedang sibuk berkutat dengan handphone itu.
Gaya randomnya yang tiba-tiba dating dengan serentetan pantun dua baris ala jarjit kawannya upin ipin itu benar benar menarik perhatian pemuda tersebut. "Lo tanya gue?" Jawabnya, mengalihkan pandangan menjadi terfokus pada seseorang disebelahnya.
"Oh gue tanya mamah dedeh kok." Sanggahnya. Sang lawan bicara malah cuek bebek dengan pandangannya Kembali kearah handphone di genggamannya.
"Yalor, lo kaku bat dah. Receh aja napa sekali kali" Sebal Mark kepada orang yang tadi. Bibirnya sudah menggerutu tak jelas sembari menatap kawan sampingnya yang kini fokus bermain handphone. Iya yang tadi yang cuek nya naudzubilah
"Butuh receh? Sorry ya, di dompet gue isinya kartu semua" bangga nya dengan tatapan kembali ke arah handphonenya. Kembali cuek rupanya.
"Kartu bpjs maksud lo Yut?"
"Bukan, Kartu member diskon. Puas?" Sebal Yuta. Dibarengi Lirikan tajamnya.
Mark meringis perih. Ew
"Gue ga kenal kata puas selama itu berhubungan dengan nakamoto Yuta." Jelasnya dengan singkat. Yuta hanya melirik malas.
"Lo itu ga jago gombal. Jadi diem terus ngemut permen lolipop sana" ucap Yuta spontan.
Ngomong ngomong soal Lolipop, Mark jadi keinget seseorang.
Mark menggeser tubuhnya mendekat kearah Yuta. Satu tangannya menepuk meja di hadapan Yuta agar orang itu mengalihkan fokusnya. "Eh bro, ngomong ngomong soal lolipop nih... lo besok bawa lolipop yang banyak ya?" Pintanya dengan sangat tidak melihat sisi cowoknya kepada Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lolipop🍭;: Yuwin
Short Story"kak aku pengen Lolipop nya dong;;" -Winwin "Lolipop di toko apa Lolipop nya abang dek?" -Yuta "Ha?"