PART X

12.7K 473 2
                                    

SEPULUH


Satu testpack dengan hasil dua garis merah...

Dua testpack dengan hasil dua garis merah...

Tiga testpack dengan hasil dua garis merah...

Empat testpack dengan hasil dua garis merah...

Lima testpack dengan hasil dua garis merah...

Enam testpack dengan hasil dua garis merah...

Tujuh testpack dengan hasil dua garis merah....

Sampai pada akhirnya testpack terakhir yang tersisa ia gunakan, tetapi tetap mendapatkan hasil yang sama, yaitu dua garis merah.

Positif....

Ya! Dua garis merah, yang menyatakan bahwa dirinya positif telah mengandung anak hasil dari perbuatan Varo yang tidak mau dipertanggung jawabkan oleh Varo.

"Aku positif hamil." Maurel terduduk lemah di lantai kamar mandi dengan banyaknya testpack yang berserakan di sekelilingnya. Maurel menyandarkan badannya yang lemas ke dinding belakangnya, perempuan itu kembali pucat dan lemas menerima kenyataan bahwa dirinya benar-benar mengandung hasil benih yang diberikan oleh Alvaro.

"Kamu kenapa hadir di sini sih, Nak?" Maurel berbisik bertanya pada perutnya atau bisa dikatakan anak yang ada di dalam perutnya, ia mengelus perutnya yang masih datar dengan air mata tak henti keluar dari kedua matanya.

Maurel kembali teringat kejadian buruk di mana ia diperkosa oleh Alvaro sampai di mana Alvaro mengatakan dengan jelas bahwa dirinya tidak bisa bertanggung jawab atas apa yang terjadi oleh Maurel, walaupun hasil perbuatannya itu membuahkan hasil sekalipun.

Perempuan itu memejamkan matanya, merasa lelah dengan apa yang harus dia hadapi sekarang. Hidupnya saat ini berubah sangat jauh dari sebelumnya. Sudah tak ada lagi impian yang telah ia rangkai sejak kecil, yang saat ini harus ia pikirkan adalah bagaimana hidupnya ke depan bersama anak yang ada di dalam kandungannya itu. Meskipun Maurel sempat menolak janin itu, bahkan berdoa tiap malam agar benih itu tidak ada di perutnya, namun lambat laun Maurel telah menerima keberadaan anak yang saat ini ada di kandungannya dengan sukacita, karena menurutnya anak ini adalah anugrah yang diberikan oleh Tuhan untuk menjadi penopang hidupnya yang sudah hancur.

"Aku gak akan menghampiri dan memohon pada Alvaro atas kehamilan aku ini, aku bisa menghadapi ini sendiri seperti yang aku katakan saat dia menolakku sebelum aku meminta." Maurel bertekad. Ia bangkit dari duduknya lalu membereskan testpack-testpack yang berserakan di sekeliling lantai kamar mandi lalu dibuang ke tempat sampah dan tidak lupa ia bungkus dengan plastik berlapis-lapis agar tidak ketahuan oleh siapa pun.

= = = = = M B A = = = = =

"Kamu tuh sebenernya kenapa sih, Varo?" tanya Kimy dengan lirih pada sosok pemuda dengan wajah lebam di mana-mana yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

Saat sedang makan di café kampus , Kimy diberitahu oleh salah satu temannya bahwa Varo d bawa ke ruang kesehatan karena terlibat pertengkaran dengan Daniel, belum sempat mendengar dengan detail ceritanya, Kimy langsung berlari menyusul Varo dengan kecemasan yang luar biasa ia rasakan. Sampailah Kimy di dalam ruang kesehatan, ia melihat kekasihnya terbaring lemah dengan mata tertutup serta luka lebam biru dan berdarah yang ada di sekitar wajahnya.

-1 MARRIED BY ACCIDENT [ REPOST ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang