Dipagi hari yang cukup cerah ini gue mengawali hari dengan senyuman. Asekkk. Karena apa? Ya karena gue selalu tersenyum dipagi hari.
Setelah gue udah siap dengan seragam sekolah gue yang cukup normal. Maksudnya gue pakai kemeja yang gak terlalu ketat begitu pula rok sekolah gue yang gak terlalu pendek.
Gue melangkah keluar kamar menuju meja makan. Rumah gue ini lantai satu doang tapi jangan salah sangka. Karena rumah berlantai satu ini luasnya 600 meter persegi dan luas tanahnya 1000 meter persegi. So, kalian bisa bayangin dong seluas apa rumah gue. Eakk.
Setelah sampai diruang makan gue menyapa keluarga gue. Mulai dari bokap, nyokap, dan kakak gue yang tiap hari kerjaannya berantem tapi kalau sehari gak ketemu bakal saling nyari. Tapi bukankah itu serunya punya saudara?
Setelah menyelesaikan sarapan gue dengan nasi goreng dan susu coklat gue pamit kesekolah dan langsung menuju halaman depan. Disana udah ada dua sahabat karib gue dari zaman SMP. Mereka Clarisa dan Megan.
Kami pergi kesekolah menggunakan mobil Megan, seperti biasa.
"Lama amat dah lu keluarnya," seru Megan dibalik stirnya.
"Sewot amat deh lo. Perasaan lo baru chat gue 3 menit yang lalu dah," ucap gue santai sambil berleha-leha dikursi belakang.
"Biasa si Megan Fox kw lagi datang tamu makanya emosian gitu," sahut Clarisa yang dibalas 'o' ria dari gue dan decakan dari Megan.
"Btw Ren lo tahu gak sih ada yang kasih tantangan di youtube buat lo," celetuk Clarisa saat kami baru masuk ke jalan raya.
"Oh ya, tantangan apa?" tanya gue bersemangat.
"Em, dia minta lo buat bikin vidio bareng mantan lo," jawab Clarisa ragu.
"Kalau menurut gue sih lo gak usah terima. Secara mantan kampret lo itu bangsat banget. Bayangin aja dia mutusin lo didepan umum demi cewek lain. Lagian lo juga udah lost contact kan sama dia?" saran Megan dengan nada ketus. Karena jujur saja walau sudah 6 bulan berlalu ia masih sangat membenci pacar pertama sekaligus mantan pertama gue. Ya gue juga gak bisa nyalahin Megan sih ngebencinya keterlaluan. Karena emang cowok itu bangsat!
"Gue bakal nerima tantangan itu," kata gue membuat mereka terperanga.
"LO SERIUS?" tanya mereka bersama dengan suara cempreng mereka.
"Yap. Gue serius," jawab gue mantap.
"Oh c'mon Syerena Clara! Are you crazy?! Gue gak salah denger kan?" tanya Megan tak percaya.
"Iya lo gila lo yah. Si cowok bangsat itu juga udah ilang ketelan bumi yakin lo bakal ketemu sama dia?" sahut Clarisa menengok kearah gue.
Gue mengulum senyum gue.
"Lo berdua tenang aja. Gue udah move on kok dari dia," ucap gue meyakinkan."Bukan cuman itu masalahnya syetan. Tapi dia tuh ngilang setelah mutusin lo! Gimana caranya lo bisa ketemu dia, coba," kata Megan yang diiringi decakan.
Gue tersenyum misterius mereka. Dengan santai gue ngeluarin Iphone 7 gue dan membuka aplikasi twitter. Lalu dengan gerakan cepat gue menulis sesuatu yang bakal gue tweet.
'Adakah yang ingin liat gue bikin vidio bareng mantan gue? Kalau yang bilang 'iya' lebih dari 1000 orang gue bakal buat.'
"Lo semua percaya sama yang namanya intuisi? Gue percaya. Dan kata intuisi gue, gue akan ketemu sama dia. Sebentar lagi," seru gue sambil mengulum senyum membuat kedua sahabat gue hanya bisa mengernyit dan setelahnya menghela nafas.
---
Sampai disekolah kami bertiga langsung berjalan menuju kelas kami. Kelas kami itu sama XI IPS C. Oh ya, gue udah bilang belum kalau kedua sahabat gue ini juga seorang selebgram dan youtuber? Kalau belum nih gue kasih tahu. Btw, bukan bermaksud sombong ya tapi kami bertiga juga pernah membintangi beberapa iklan. Mulai dari iklan pencuci muka sampai shampoo.
Bahkan 2 minggu yang lalu kami bertiga main film bareng. Film yang diangkat dari novel terkenal kesukaan gue. I'm so lucky. I know. Walau bukan jadi pemeran utama sih. But, peran kami itu gak bisa dianggap remeh. Dialog kami juga cukup banyak. Dan yang lebih terpenting tuh sutradara sama produser suka akting kami. Kan mantap.
Oh ya gue belum ceritain ciri fisik gue ya? Oke, gue kasih tahu. Gue punya dagu seruncing Ariana Grande, lesung pipi sedalam Afgan, mata coklat muda terang, rambut hitam gelombang alami, tinggi gue 168 cm, dan body gue sebagus Kendall Jenner. Jadi lo semua bisa berfikirlah ya gue gimana?
Dan kedua sahabat gue. Mereka 11/12 sama gue. Walau semua orang tahu sih gue lebih cantik dari mereka. Hehehe. Kami bertiga sama-sama orang Indo asli tanpa campuran apapun. Oke gue rasa segitu aja kali ya perkenalannya. Capek gue ngejelasinnya.
"Makin cantik aja lo pada," ucap Nathan. Teman sebangku Clarisa yang terkenal tukang modus dan play boy sejati. Dan yang gue dengar dia dan gengnya itu pernah berbuat 'itu' dan sering clubbing. Oh ya Tuhan, semua agama di Indonesia Raya ini ngelanggar perbuatan zinah dan juga hukum negara pun ngelarang itu. Tapi masih aja dilanggar. Hadeh. Dia dan gengnya ini bisa dibilang the most wanted disekolah bahkan terkenal sampai sekolah sebrang. Mirip cowok-cowok di novel gitu. Gue akuin mereka semua capek. Malah cakep banget. Tapi tetap aja gue gak doyan. Kenapa? Karena gue gak minat jadi salah satu koleksi mantan mereka yang entah udah berapa.
"Baru tahu lo," balas Clarisa ketus. Oh ya ada yang perlu lo tahu guys Clarisa ini udah suka sama Nathan sejak MOS. Tapi gue dan Megan udah wanti-wanti dia supaya gak suka Nathan terlalu dalam. Kenapa? Karena ini bukan novel. Ini dunia nyata. Dan di dunia nyata ini bad boy yang tobat itu kayak nyari jarum di tumpukan jerami. Hampir mustahil. Clarisa sering bilang kalau dia udah gak ada something ke Nathan. Tapi gue dan Megan tahu kalau itu hanyalah dimulut dia aja.
Gue duduk dibangku gue. Jika kalian fikir gue duduk disamping Megan kalian salah. Karena gue duduk sama Nabila. Nabila ini juga seorang selebgram. Kalau kalian fikir kami musuhan dan saling bersaing kalian salah besar. Karena Nabila adalah teman pertama gue, Megan, dan Clarisa di SMA ini. Walau gak terlalu dekat gue tahu dia orang yang baik. Dan dia salah satu mantannya Nathan. Pacarannya? 3 hari aja. Putusnya? Waktu selesai upacara. Kenapa? Karena udah gak ada rasa dan perbadaan agama. Yang mutusin? Nah ini gue gak tahu. Menurut grup gosip sekolah gue yang katanya keakuratan gosip mereka 99%, Nabila dan Nathan putus gitu aja. Nah, yang buat gue binggung putus yang gitu aja tuh gimana, coba? Oke, lupakan gak penting sebenarnya.
Megan. Dia duduk bareng sama Faris. Faris ini mantannya Megan. Hahaha ngakak kan. Bayangin aja lo duduk bareng mantan lo selama 1 semester dan berkemungkinan selama setahun.
Ditambah lagi mereka putusnya gak bisa dibilang baik-baik. Ya walau gak separah gue sih. Tapi mereka cekcok hebat diacara perpisahan SMP. Dan gue serta Clarisa yang menonton pertunjukan itu hanya bisa terpanah. Karena apa? Karena Megan yang biasanya gak pernah marah besar, marah kepada Faris hanya karena masalah sepele. Apa? Faris nyuekin dia selama sejam. Oke, kenapa gue bilang sepele. Karena mereka itu selama pacaran cuek banget. Gue dan Clarisa bahkan gak percaya mereka pacaran. Sumpah jalan bareng aja jarang men. Dan setelah cekcok hebat kata 'putus' keluar dari mulut mereka bersamaan. Dan keesokannya Megan keliatan baik-baik aja. Walau gue dan Clarisa tahu dia gak baik-baik aja.
Dan selama hampir 1 semester ini mereka cuman ngomong bareng kalau ada tugas kelompok sama teman sebangku aja. Gila gak tuh?
And then, kalian mau tahu cerita gue? But, sorry guys. Gue fikir ini belum waktunya. Nanti. Saat waktunya tepat gue pasti bakal ngasih tahu lo semua.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Mantan [3/3]
القصة القصيرةApa yang terlintas dibenak kalian saat mendengar kata mantan. Sedih? Marah? Kecewa? Benci? Atau gagal move on? Dan apa yang terlintas dibenak kalian saat dapat tantangan bikin vlog bareng mantan? Marah? Kesal? Atau tak peduli? Kalau gue sih biasa aj...