Memories

1K 128 10
                                    

Setelah tiba di airport, Twice sejenak berpose menghadap ke media dan fans yang sudah menunggu kedatangan mereka. Hari ini sangat dingin sehingga member kompak menggunakan mantel tebal namun tetap mempertahankan fashion look mereka.

Sesampainya di ruang tunggu, Twice langsung menempati kursi kosong yang memang disiapkan oleh team JYP. kursi yang tepat berhadapan dengan member GOT7 yang sekarang sedang asyik sendiri.

Nayeon menghela napas. Sesungguhnya ia ingin mengajukan pertanyaan kepada namja bermantel hitam yang tengah terpejam sambil mendengarkan musik itu. Park Jinyoung memang selalu bisa membuatnya bingung dan tak tahu harus bersikap apa. Setelah menarik mesranya di lorong stasiun tv tepat di hari debutnya itu, Jinyoung tidak pernah menghubunginya lagi. Nayeon terlalu lelah untuk berprasangka, karena pada akhirnya Jinyoung akan dengan mudah mengubah analisis-analisis kuat yang dibangunnya selama ini.

Ia duduk tepat di hadapan Jinyoung yang mungkin saat ini tengah tertidur. Sebenarnya bagaimana perasaanmu terhadapku Oppa? Bisakah aku berharap padamu? Karena aku terlalu lelah untuk hanya sekedar menggantungkan harapanku padamu.

Karena penerbanyan yang masih sekitar 2 jam lagi, Nayeon memutuskan untuk mengeluarkan HP nya dan memutar episode 8 drama kesayangannya Reply 1988 yang ia lewatkan beberapa hari lalu karena kesibukannya. Nayeon sangat larut dalam setiap adegan di drama tersebut, hingga tiba-tiba...

"Omonaaaaaaa, eotteokhaeeee???" Jerit Nayeon histeris. Lalu tersenyum bahagia melihat adegan drama di ponselnya tersebut. Nayeon mengangkat kepalanya kedepan, dan mendapati Jinyong tengah menatapnya dengan pandangan yang Nayeon sendiri bingung mengartikannya.

Nayeon memandang keselilingnya dan semua orang tengah menatapnya seakan-akan ia adalah orang gila yang tengah kumat kegilaannya. Nayeon terdiam, kemudian mengeluarkan senyum andalannya dan meminta maaf.

"Ada apa eonnie?" Bisik momo yang berada di sampingnya.

"Aku hanya terkejut dengan adegan di drama yang kutonton. Apakah jeritanku besar sekali? Aku tidak dapat mendengarnya karena aku memakai ini dari tadi" tanya Nayeon sambil menunjuk earphone pink di tangan kanannya.

"Geureom. Eonnie tidak melihat semuanya menatap eonnie dengan tatapan neo-michosseo nya ? Kekekeke" momo tertawa melihat ekspresi Nayeon yang malu dan wajahnya yang memerah.

"Aish, aku mau mati saja rasanya" ujar Nayeon sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Di hadapannya, Jinyoung memperhatikan Nayeon, tersenyum. Pasti tadi dia menonton drama. Ahhh, Aku sangat merindukannya. Batin Jinyoung. 

Waktu penerbangan telah tiba. Seluruh penumpang pesawat yang sedari tadi berada di ruang tunggu, satu persatu mulai memasuki kabin. Nayeon yang berjalan di akhir rombongan kembali memeriksa boarding pass nya. Sesampainya di kursinya, Nayeon memandangi salah teman sebangkunya yang tidak lain adalah orang yang paling tidak ingin ditemuinya setelah kejadian di ruang tunggu tadi. Jinyoung. Pemuda itu sudah duduk manis di dekat jendela dan Nayeon harus pasrah mengikuti takdir yang menyuruhnya untuk duduk di sebelah namja itu. Nayeon hanya berdoa semoga yang akan duduk di sebelahnya akan menyelamatkan hidupnya.

Nayeon duduk di kursi yang memang ditakdirkan untuknya tersebut. Ia terdiam dan hanya menatap ke layar di hadapannya. Berusaha mencari film atau musik yang bisa di dengarkannya. Jinyoung menoleh dan terkejut mendapati gadis kelinci tengah berkutat dengan layar yang ada di hadapannya. Jinyoung tersenyum.

"Apa yang sedang kau cari?" Tanya nya membuka percakapan mereka.

"Ah..  aku ingin mencari musik yang enak. Aku mencoba mencari lagu Day6 tapi sepertinya mereka tidak memilikinya" ujar Nayeon.

Shall We Date?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang