2 (Basket)

345 48 5
                                    


Makul olahraga dimulai, kali ini mereka mempelajari tentang basket.

Jimin yg notabene sebagai ketua kelas tentu dia yg selalu jadi budak dosen. termasuk sekarang ini, Jimin yg tengah ikut berbaris rapi saat pelajaran akan dimulai itu, terpaksa keluar barisan karena dosen Choi menyuruhnya mengambilkan beberapa bola basket di ruang olahraga.

"Jimin! Tolong ambilkan bolanya di ruang olahraga ya.. "

"Ah, baik Mr. "..

"Oh ya.. Kamu bisa mengajak temanmu kalo kamu kesulitan membawanya"..

"Mr. Choi... Bolehkah saya saja membantu Jimin mengambil bolanya? "..teriak Seulgi yg ada di barisan belakang

"Ah.. Maaf Mr. Saya bisa mengambil bola itu sendiri"..sahut Jimin yg dibalas tatapan memohon dari Seulgi

"Mr. Choii.. Boleh ya?? "..ucap Seulgi sambil beragyeo

"Haha.. Kau lucu sekali. Baiklah.. Jim, biarkan Seulgi yg membantumu"..balas Mr. Choi

"Aishh.. Ne.. "..balas Jimin malas, sedang Seulgi langsung menghampiri Jimin dengan senyum kemenangannya.

"Jimin.... Ayok! "..ucap Seulgi penuh antusias sambil menarik lengan Jimin

Sedang reaksi teman"nya hanya heran menggelengkan kepala melihat tingkah mereka berdua.

Merekapun pergi ke ruang olahraga mangambil beberapa bola basket yg sebelumnya telah mereka masukkan kedalam troli agar mudah mereka bawa sampai lapangan.

"Nunggu apalagi? "..ucap Jimin

"Huh?? "..balas Seulgi tak mengerti

"Dorong trolinya! "..

"Lah, kok aku sih, Jim. Kamu dong.. "..

Bukannya mendorong trolinya, Jimin malah malangkah pergi meniggalkan Seulgi.

"Jimiiin... Yah,Tunggu dong.. Kok jadi aku yg dorong sih ih.. "Ucap Seulgi sebel, yg dengan terpaksa mendorong trolinya sambil mengguman sendiri..

Sedang Jimin hanya menghiraukan teriakan Seulgi, tapi sekilas senyum muncul tatkala ia menyadari tingkah lucu Seulgi yg telah berhasil ia kerjai.

Saat mereka sampai di lapangan, teman" mereka telah berbaris rapi menunggu keduanya. bukan, maksudnya menunggu bola yg diambil agar bisa segera memulai pelajaran basket itu.

Setelah kedatangan keduanya itu, dimulailah pelajaran. Merekapun bergantian untuk melakukan tiap tahap dalam basket. Dimulai dari passing dimana mereka harus mengoper bola kepada teman, sehingga mereka harus melakukannya dengan berpasangan..

Karena Jimin dan Seulgi yg datangnya terlambat, merekapun mau nggak mau harus berpasangan.

Lagi lagi Jimin hanya mendengus kesal karena ia harus berhadapan dengan gadis kucing itu lagi.

"Tae, tuker posisi kuy!!.. "..ucap Jimin yg mengambil barisan terakhir setelah Taehyung

"Apa.. Nggak deh.. Gue udah berpasangan sama Joohyun.. Enak aja lu"..

"Yah.. Tae.. Kali ini aja deh.. "..

"Jimin!! ".. Panggil Seulgi yg tau arah pembicaraan Jimin dan Taehyung sambil menatap Jimin sebel sambil mengerucutkan bibirnya.

"Aisshh... Ah.. Oke.. "..balas Jimin pasrah

"Tuh.. Wkkkkk"..ejek Taehyung

Dan akhirnya tahap passingpun selesai degan lancar. Begitupun tahapan yg lain seperti dribbling, shooting dan pivot yg dilakukan secara individual.

Usai melakukan tahap demi tahapan tadi, kini saatnya mereka menerapkannya dengan bermain basket. Tetapi hanya anak cowok yg mengikuti permainan basket ini. Sedang yg cewek bisa istirahat atau sekedar menonton permainan basket yg berlangsung.

Dua gadis cantik yaitu Seulgi dan Joohyun berinisiatif mendukung pujaaan hati mereka siapa lagi kalo bukan Jimin dan Taehyung.

Untuk Joohyun dan Taehyung mereka sudah pacaran, tetapi untuk Seulgi dan Jimin... Entahlah...

Saat Seulgi dan Joohyun tengah berjalan santai menuju tepi lapangan. Seketika mereka terkejut tatkala Seulgi yg terkena lemparan bola dengan keras dikepalanya mengaduh kesakitan..

"Aduh... siapa sih ini yg seenak pantat ngelempar bola... Aduhh jidat gue.... "..rengek Seulgi

"Seul, lo gpp kan? "..tanya Joohyun panik

Jimin yg merasa bersalah karena dialah yg salah melempar bolanya itupun segera menghampiri Seulgi.

"Seulgi!.. Lo gpp? "..tanya Jimin panik yg tak sadar telah mengelus jidat Seulgi

"Ji-Jimin.. Kamu khawatir sama aku ya.. Uhh so sweet"..balas Seulgi sambil nyengir tanpa peduli jidatnya yg benjol itu..

Mendengar itu Jimin langsung tersadar dan menarik tangannya dari jidat Seulgi.

"Joo, antar dia ke klinik gih! "..pinta Jimin yg mengabaikan perkataan Seulgi

"Seul, ayok kita obati jidat benjolmu itu"..

"Uluh uluh... Jimin perhatian ya sama aku.. "..ucap Seulgi seperti orang mabuk sambil menatap senang wajah Jimin, sedang ia masih saja tak dihiraukan oleh Jimin.

****
Udah ah.. Ini dulu ya gaess

Sorry for typo
Maaf juga kalo critanya kurang Bagus.

Let's vote n comment ya gays.. 😘

OLAHRAGA (SEULMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang