25 - Dukungan

3K 421 28
                                    

Son Seungwan mempercepat gerakannya begitu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul satu siang. Ia memindahkan satu per satu barang di kamarnya, mencari gelang VIP yang diberikan Min Yoongi padanya. Hari ini pacarnya akan bertanding pada babak perempat final. Pertandingan akan dimulai pada pukul dua siang dan bisa-bisanya Seungwan kehilangan akses masuknya ke dalam arena.

"Unnie, sedang cari apa?" Wheein, tetangga Seungwan, masuk ke dalam kamar.

"Gelang VIP-ku mana, ya? Kok hilang, sih?" gumam Seungwan kali ini ia mencari di atas kasurnya.

Wheein berdecak pelan. "Kan gelang punya unnie aku yang bawa."

Seungwan menepuk jidatnya. Bagaimana ia bisa lupa? Ia menitipkan gelang VIP-nya pada Wheein saat menonton pertandingan terakhir penyisihan grup. Tanpa menunggu lebih lama, Seungwan menenteng tas kecilnya. Ia menarik tangan Wheein ke luar rumahnya.

Wheein hanya tertawa kecil melihat sikap Seungwan. Sosok Seungwan yang sedang panik sangat menggemaskan. Wheein adalah anak tunggal dari keluarga yang tinggal di sebelah rumah Seungwan. Wheein besekolah di sekolah menengah khusus perempuan. Wheein sudah menganggap Seungwan seperti kakaknya sendiri.

"Yuk Wheein, langsung masuk aja," kata Seungwan setelah itu ia masuk ke dalam mini cooper miliknya.

Ya, ucapkan selamat untuk Seungwan. Ia berhasil mendapatkan surat izin mengemudinya setelah kursus mobil bersama Yoongi. Sekarang Seungwan sudah terbiasa menggunakan mini cooper-nya untuk berpergian, terutama di saat seperti ini.

"Unnie, ini ditaruh di mana?" tanya Wheein sambil menunjukkan buket bunga mawar pada Seungwan.

Ah, bagaimana Seungwan bisa lupa. Kemarin ia pergi kencan bersama Yoongi dan merayakan dua bulan hubungan mereka. Tentu saja buket bunga mawar itu diberikan Yoongi padanya. Seungwan lupa untuk menaruh buket bunga itu di dalam rumahnya.

"Uhm... Taruh di bangku belakang aja, deh. Aku takut kalau masuk ke rumah lagi nanti kita ngga dapat parkir," ujar Seungwan sambil mengenakan sabuk pengaman.

Wheein mengangguk, menuruti Seungwan untuk meletakkan buket bunga di bangku belakang. Di bangku belakang, Wheein mendapati boneka Kumamon besar. Kata Seungwan, Yoongi juga memiliki boneka itu. Mereka berdua sengaja memiliki boneka yang sama.

Mobil Seungwan turun ke jalan, menuju Pacific Arena, tempat pertandingan dilaksanakan. Jika dihitung, ini akan menjadi keempat kalinya Seungwan datang ke Pacific Arena. Tiga kali sebelumnya Seungwan datang ke tempat itu untuk menyaksikan pertandingan penyisihan. Tiga kali itu juga Seungwan pergi bersama Wheein ke Pacific Arena.

Mengapa Seungwan tidak pergi bersama teman-temannya yang lain? Karena Min Yoongi memberi Seungwan gelang VIP. Semua pemilik gelang itu diberi tempat duduk khusus. Selain Seungwan, keluarga Yoongi juga memiliki gelang VIP. Dan Wheein juga memiliki gelang VIP karena ia adalah saudara jauh dari Taehyung, yang berada satu tim dengan Yoongi.

Jarak dari rumah Seungwan menuju Pacific Arena adalah sepuluh kilometer. Pertama kalinya Seungwan berangkat satu jam sebelum pertandingan dimulai. Biasanya ia berangkat lebih awal. Seungwan sepertinya sedang sial hari ini karena mobilnya terjebak kemacetan.

Tiba-tiba ponsel Seungwan berdering. Seungwan tahu yang meneleponnya adalah Yoongi karena ia sengaja memasang nada dering yang berbeda untuk kekasihnya. Dengan segera Seungwan meminta Wheein mengambil ponsel dari dalam tasnya. Wheein mengangkat telepon tersebut, menyetelnya dalam mode loudspeaker, dan mendekatkan ponsel Seungwan pada pemiliknya.

"Sayang, kamu di mana?" suara Yoongi terdengar cemas.

"Maaf, aku kayaknya telat, deh. Baru aja lewatin kantor KBS. Macet banget sayang,"

True Angel ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang