Dia adalah Mentari. Gadis yang selalu membawa camelia putih ditangannya dan selalu meneteskan hujan keatas kelopak-kelopaknya.
Dia adalah Mentari gadis yang akhir akhir ini sedang merindu sembari menatap lamat-lamat setangkai camelia seakan bunga itu adalah hidupnya.
Sekali lagi, Dia adalah mentari. Gadis yang selalu terpekur dibawah hujan dan menciptakan hujan sendiri di matanya yang kehilangan binar seperti matahari di langit yang tertutup awan kelabu kesedihan.
"Berapa lama lagi aku harus bersabar?" Dia bertanya namun hanya hening yang menjawab.***
Flashback januari 2017
Mentari terhenti sejenak dari pekerjaan kampusnya ketika seorang lelaki berambut coklat terang memanggilnya dari luar ruang kelas tempat ia berada sekarang bersama setumpuk tugas yang ia kerjakan. "Kau sudah makan?" Ucap lelaki itu kemudian disusul mentari yang hanya melanjutkan pekerjaan tanpa menggubris pertanyaan lelaki itu. Lelaki itu hanya tersenyum sudah terbiasa dengan sikap perempuan kesayangannya ini, kemudian ia pergi mengahampiri mentari yang tentunya sibuk lagi dengan dunia perkuliahannya. "Ini aku bawakan roti isi coklat dengan segelas moccachino,kesukaanmu bukan?" Kemudian lelaki itu pun berpamitan pergi. Samar-samar terdengar ucapan terimakasih dari bibir manis mentari disusul isak tangis yang tertahan. Mentari tak ingin seorangpun tahu,tak seorang pun.
Haloo! Salam kenal semuanya ini cerita pertamaku dalam akun wattpad ini, kisah mentari belum selesai sampai sini loh, masih banyak rindu dan rahasia yang belum terkuak mohon dukungan dan bantuannya ya:)
Untuk typo dan kata yang tidak nyambung mohon maklum karena saya manusia juga makan nasi pastinya,hehe.Nb: comment and share ya,insyaalloh aku balas jika ada yang comment terimakasih :)
YOU ARE READING
CAMELIA DIBAWAH HUJAN
Teen FictionAntara cinta dan amarah sedikit diantaranya terselip sebuah rindu tak berujung. Ada hati yang syarat akan rasa ingin memiliki, ada akal yang berpegang teguh pada takdir. Siapa yang akan menang? Dan pada siapa akhirnya rindu ini berlabuh?