First Chat

48 7 6
                                    


            Saat malam harinya Kevin bingung apa yang harus Ia katakan untuk ber-chatting dengan seorang perempuan, karna inilah kejadian pertama yang ada dalam hidupnya. Sejak SD hingga SMP Kevin bersekolah dipesantren, boro-boro untuk urusan pdkt asrama laki-laki dan perempuan saja dipisah dan ini menjadi kekurangan Kevin, bila Kevin berbicara dengan perempuan manapun kecuali ibunya Kevin akan canggung dan salah tingkah.

Setelah berpikir cukup lama sebaiknya Kevin meminta saran Michael yang sudah mahir dalam menaklukkan perempuan. Kevin memutuskan untuk menelpon-nya. Lalu ada suara tutt-tutt bertanda panggilan sedang berjalan.

"halo? Ada apaan Vin?"

"mmm— ini nih— gue gak tau mau nge-chat apa ke Nadz"

"C'mon Vin, lo sampe kapan mau kaya gini? Urusan yang dipesantren itu lo lupain aja, make a change Vin."

Kevin lalu memijat pelipisnya karna Kevin tak yakin bisa membuat perubahan. "gue juga mau Jo tapi gue rasa akan susah banget, sekarang gua gak tau mau ngomong apa sama Nadz"

Jo mengambil napas panjang "hmm— yaudah nih gue kasih tau ya, pertamanya lo harus ucapin hai kek apa kek nah terus lo kenalin diri lo walaupun semua kelas disekolah pasti udah kenal sama problem maker terkenal yang kaya lo hahaha" Michael malah sempat-sempatnya melawak dan kevin mendengus kesal.

"yaudah thanks deh buat saran tak berfaedah lo itu hahahaha"

"yehh lo dapet training dari gue harusnya seneng dong gue jamin lo dapet dan si Nafidza itu"

Kevin tertawa sangat ngakak karena Michael salah menyebutkan nama.

"heh dongo namanya Nadzifa, jangan ganti-ganti nama cewe gue deh" ucap Kevin dengan bangga.

Michael berdecak kagum "widih udah jadi cewe lo aja Vin, lo aja gatau mau ngomong apa ke dia" dilanjut dengan tawa dua sejoli itu.

"okelah udah ya makasih makasih"

Michael mengangguk walaupun Kevin tak dapat meilhatnya "okelah gue matiin ya" dan telpon pun diputus.

***

"Hai, ini Nadzifa bukan?" hanya itu yang Kevin kirimkan, walaupun hanya mengirim beberpa patah kata tetapi membuat tangan Kevin langsung keringat dingin sperti sedang menahan berak.

Ternyata Nadzifa adalah anak yang selalu mengaktifkan hanphone-nya sehingga chat dari Kevin langsung dibaca dan dibalas "iya kak, ada apa ya?" satu balasan membuat Kevin senyum-senyum sendiri seperti orang gila yang kehabisan obat.

"Astaga gue ngomong apaan yak bingung gue, ah basa basi aja deh. Masa iya gue nelpon Jo lagi" Tangan Kevin masih terus berkeringat, bahkan kali ini seluruh tubuhnya mengeluarkan keringan dingin.

Sebelum Kevin membalas chat Nadzifa pintu kamar Kevin dibuka oleh Mamanya dan membuat mamanya terkejut melihat Kevin yang berlumuran keringan padahal cuaca malam hari ini tidak panas "KEVIN KAMU KENAPA NAK? KOK MANDI KERINGET GITU SIH?" Hesti panik dan mengira anaknya sedang demam karna Kevin hanya seperti ini bila sakit.

"Eh— gak kenapa-napa kok Ma, ini cuma lagi gerah dikit aja kok" Kevin mengelak dengan alasan yang sudah Ia siapkan tadi.

Tapi mama-nya tidak percaya karna cuaca saatinin tidak panas "Apasih orang gak gerah gini kok Vin, kamu demam apa kebelet berak?"

"Ya ampun Ma, kalo Kevin kebelet mah udah langsung ke kamar mandi kali"

Tetap saja mamanya tak mempercayai-nya "Ih badan kamu dingin banget lho Vin, udah sana tidur aja atau kita berobat nih"

Memang seperti inilah Kevin, terlihat diluarnya seperti preman tapi sesungguhnya bila dirumah Kevin seperti anak manja.

"Yaudah Kevin tidur tapi mama keluar dulu ah masa Kevin udah segede gini masih aja mau dikelonin mama?" mendengar itu mama Kevin langsung nyengir dan keluar kamar Kevin untuk membiarkannya tidur.

"okay sekarang gue bilang apa ke Nadzif?" Kevin bertanya pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba muncul ide untuk hanya berbasa-basi.

Diambilnya handphone lalu membuka kolom chat Nadzifa dan mulai mengetik "Kamu kelas 10 ipa 2 bukan?" kali ini Kevin terlihat lebih tenang daripada sebelumnya.

Dengan kecepatan The Flash Nadzif membalas chat Kevin "iya kak gue kelas ipa 2, lo kelas 11 ips ye kak? Gue sering liat lo ucing-ucingan sama berbagai macam guru"

Kevin kaget karna anak ini mengenalinya karena kehebatannya dalam membuat onar disekolah "iyaa kelas ips 4" lalu Kevin kembali bingung harus membahas apalagi.

Belum sempat Kevin membalas Nadzif sudah membalas lagi "ohh ya udah deh ka gue ngantuk tidur dulu ya, good night kak Kevin"

Deg.

Kevin diucapkan good night oleh anak perempuan ini, senangnya bukan kepalang mebuat Kevin harus berusaha keras untuk mencari udara karna tiba-tiba kamarnya menjadi sesak. Sedangkan diujung sana Nadzif sedang berbunga-bunga juga hatinya karna Kevin badboy yang terkenal cool dan humoris itu.

"iya deh sipp, good night too Nadzif" akhirnya Kevin membalas chat Nadzif setelah Kevin mencoba dengan susah payah untuk menenangkan dirinya dan mulai bernapas seperti biasa. Dan Kevin mencoba untuk tidur dengan tenang.

The Shy BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang