Orang yang berharga. Orang yang mengajari ku cinta adalah dirimu....
Orang yang terpaku di kepalaku yang tertinggal dikenanganku itu dirimu.....
Kau satu-satunya orang.....
Aku MENCINTAIMU........
(Love is feeling. Ost the Heirs....)Myungsoo terbang dengan cepatnya. Dikuiti oleh jongin yang turut terbang juga dibelakang tubuhnya.
Kim bersaudara itu sama-sama berpindah-pindah secepat kilat dari pohon nan tinggi menjulang dihutan lebat tersebut. dengan pandangan sedih jongin menatap myungsoo yang tampak tergesa-gesa terbang melompat kepohon yang satu. Ke pohon yang lainnya. "Yaaaa..... Kim myungsoo kumohon jaga emosimu!" myungsoo mencoba mengabaikan teriakan frustasi jongin kepadanya. Pria itu menangis..... Airmata telah menumpuk di sepasang mata tajamnya. Myungsoo menjatuhkan tubuhnya didepan mansion mewah keluarga bae. Berdiri tegap menatap sedih kediaman keluarga bae itu."Suzy.......!!" myungsoo berteriak berlari secepat kilat. Segera menghadang para pengikut tuan bae yang ingin membawa peti jenazah Suzy ke peristirahatan terakhirnya.
"Sayang.......suzy???" myungsoo menangis.... Menangis Tampa suara. Hanya airmata saja yang begitu dengan mudahnya membasahi wajah pucat nan dingin pria yang selalu memakai pakaian serba hitam itu.
"Bolehkah aku menyalahkanmu mr kim?? Putriku lebih memilih mati daripada menuruti keinginanku. Apakah sebegitu besarnya putriku mencintaimu eoh???!!!" tuan bae berteriak dengan kuatnya..... Menghadangkan panahnya yang mematikan. Pada myungsoo yang bersimpuh didepan peti jenazah Suzy. "Aku akan membunuhmu vampire sialan.......!!""Yaaaaa....... Jangan coba-coba menyakiti saudaraku brengsek!!" jongin turut berteriak dengan kuatnya. Dengan dirinya yang terus mencoba memberontak dari pegangan kuat para pengikut tuan bae.
Myungsoo tersenyum sinis..... Menengadahkan kepalanya. Menatap tajam pada tuan bae dengan kedua matanya yang telah memerah.....
"Bunuh. Bunuh saja aku!!" myungsoo berkata lirih.... Menarik dengan kuat panah tuan bae. Dan menghunuskan tepat di jantungnya. Sehingga membuat tuan bae membulatkan kedua matanya. Menatap tak percaya pada vampire tampan yang tengah menyugingkan senyum sinisnya itu. "Kenapa kau diam saja mr bae. Bukankah sebagai seorang pemburu vampire. Kematian ku sangat berharga untukmu?? Ayolah kau pikir untuk apa lagi aku ada di dunia ini eoh?? Kau telah merampas sumber kebahagiaanku!!!" myungsoo berkata dengan tegasnya.... Jemari pucat nan kokohnya semakin menarik kasar ujung tajam panah tuan bae. Yang akan mengoyak jantungnya dengan mudahnya.
Ck!" tuan bae berdecak kesal. Melepaskan panahnya begitu saja. Dan melemparkan sebuah surat pada myungsoo yang masih duduk bersimpuh di depan peti jenazah Suzy. "Setidaknya aku masih berusaha melakukan amanat dari putriku. Kali ini kau selamat mr Kim!!" tuan bae segera melanjutkan langkahnya membawa peti jenazah Suzy dengan para pengawalnya menuju keperistirahatan terakhir putrinya.
"Kim myungsoo....ku mohon iklaskan saja kepergian Suzy!" jongin menepuk pelan pundak myungsoo dengan pria itu menatap sedih membaca dengan jemari kokohnya yang bergetar surat terakhir dari kekasihnya.
Suzy memang mati...... Tapi yakinlah cinta myungsoo untuk gadis cantik itu. Tidak akan pernah MATI sampai kapanpun......!!
******
"Nonna kita telah sampai!"
"Oh benarkah??" Sooji segera berdiri dari kursinya memakai kembali jacketnya. Dan menyandang ranselnya. Melangkah pasti turun dari bus tersebut. "Desa ini telah banyak berubah. Tapi Mengapa serasa semakin sepi saja??" Sooji mengedarkan pandangannya. Menatap intens sekelilingnya yang benar -benar terasa sepi dimalam hari ini.
Tampa gadis itu sadari ada seorang pria yang berjalan mendekat kepadanya.dengan pandangan mesumnya pada Sooji. "Maaf nonna sepertinya kau dari kota. Apa kau butuh tumpangan?? Aku akan mengatarkanmu ketujuanmu!" Sooji hanya diam.... Menatap penuh selidik pada pria itu. "Tenanglah nona....pekerjaanku memang bertugas mengatar penumpangku dengan selamat sampai tujuannya.""Oke baiklah.....!" Sooji berkata pelan. Mencoba meyakini hatinya kalau pria asing itu memang pria yang baik. Setidaknya Sooji juga masih mempunyai sebotol bubuk cabe. Jika pria asing itu berniat macam-macam padanya. Sooji akan dengan sukarela menyirami pria itu dengan bubuk cabe yang selalu dibawa pergi kemanapun oleh Sooji.
Sooji mengikuti langkah pria asing tersebut. Menaiki mobil pria itu dan duduk disampingnya. Sooji menghela nafas berat. Jujur saja hati sooji sungguh tidaklah tenang saat ini....
"Kalau boleh saya tahu. Siapa yang ingin kau temui di desa ini nonna??" pria asing itu mulai membuka obrolan Menatap intens gadis cantik yang duduk disampingnya itu. Dan sumpah demi apapun gadis berkulit putih itu memang benar-benar cantik.
"Bibiku!" pria itu tersenyum sinis.... Memutar stir mobilnya memasuki hutan yang lebat.
"Yaaaaa..... Kita mau kemana eoh?? Turunkan aku!!" pria itu semakin tersenyum sinis saja..... Mencoba masa bodoh dengan teriakkan panik penuh kefrustasian Sooji. Bahkan tangan ramping Sooji turut memutar kasar stir mobil tersebut. Sehingga melaju tak beraturan.
"Tenanglah..... Aku hanya ingin bersenang-senang saja denganmu nona. Setelah ini aku janji mengantarmu ke tempat bibimu!" sooji semakin panik saja....bahkan kedua tangan rampingnya memukul-mukul dengan kasarnya tubuh pria itu.
"Aaaaauwww!" Sooji meringis..... Menyentuh pelan kepalanya yang terasa sakit. Akibat membentur dashboard mobil begitu kuatnya.Bahkan kening wanita cantik itu telah dipenuhi oleh darah...
"Darah???" Sooji mendadak lemas seketika. Mendadak hilang kesadarannya dengan sepasang mata sendunya yang telah tertutup.
"Ck mengapa kau tiba-tiba pingsan seperti ini eoh?? Sial!" pria itu mengumpat marah.... Memukul kasar stir mobilnya yang telah menabrak sebuah pohon besar begitu kuatnya. "Tapi tak apa kita masih bisa bersenang-senang nonna!" pria itu mulai mendekatkan tubuh nya pada Sooji..... Bahkan bibirnya mulai mendekat mencoba menyentuh bibir merah Sooji yang tampak begitu mengoda.
BRUUUGGG!!!
"Yaaaaa..... Brengsek apa yang kalian lakukan eoh??" jongin tersenyum sinis.....menatap penuh rasa lapar pada pria yang tak bermoral itu. Yang jatuh terjerembab membentur kerasnya sebuah pohon. "Myungsoo bolehkah aku menikmatinya..... Aku sangat lapar!" jongin berkata dengan cueknya terus berjalan mendekat.....semakin mendekat Pada pria asing tersebut yang mulai berjalan tertatih-tatih menjauh dari tatapan aura gelap jongin.
"Yaaaa..... Menjauh dariku!!"
"Pergilah!" pria itu segera berlari kencang terus berlari tampa berniat sedikitpun menoleh kebelakang. "Yaaaa.... Apa yang kau lakukan eoh?? Kau merusak pestaku saja myungsoo. Mengapa kau menyuruh pria sialan itu pergi???"
"Darah???" myungsoo mengcengkram erat pundak jongin. Sehingga membuat langkah kaki pria itu tertahan mendekat pada Suzy. Yang masih pingsan di mobil tersebut.
"Oh.... Brengsek kau Kim myungsoo!!" jongin berteriak marah menghempas kasar tangan myungsoo yang mencengkram erat pundaknya. Dan mengacak-ngacak rambutnya penuh rasa kefrustasian. Jongin segera pergi meninggalkan myungsoo begitu saja. Berjalan secepat kilat menembus gelapnya hutan......
"Kumohon jangan..... Jangan menyentuhku!" myungsoo menajamkan pendengaranya saat kedua telinganya mendengar rintihan pilu dari wanita itu. Membuat myungsoo menatap dingin dan melangkah pelan menuju mobil tersebut. Tapi entah kenapa hatinya yang sekian lama telah mati mendadak tidak tenang.... Membuka pintu mobil tersebut dengan tangannya yang turut bergemetar. Dan mencoba menggapai wajah wanita asing itu yang tertupi oleh rambut indahnya. Myungsoo menyibaknya pelan.
Dan????
"Suzy???" dunia mendadak terhenti. Saat dua pasang mata itu saling bertatapan nyaris tak berkedip..... Dengan jemari lentik sooji yang juga memegang erat jemari kokoh myungsoo yang menyentuh wajahnya.
"Suzy??"
Sooji tersenyum..... Sebelum kedua mata indah nan sendunya mulai tertutup rapat. dan tak sadarkan diri...........
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Romantic
FanfictionBeribu-ribu tahun sekalipun. sungguh terasa tak berarti. karena mencintaimu.... abadi untuk selamanya......