Sepanjang perjalanan dari kantin menuju kelas, Nasya terus berpikir keras sambil menggenggam hpnya. Disatu sisi dia senang karna hpnya kembali, disisi lain dia bingung mengapa kak Daffa membelanya tadi? Nasya melangkahkan kakinya secepat mungkin, dia kini tak sabar ingin menceritakan kejadian dikantin 5 menit yang lalu kepada Fara, sahabatnya.
"Far, Fara" ucap Nasya dengan napas yang tak beraturan.
"Napas dulu Sya, entar lo mati lagi" Fara terkekeh, tapi Nasya tak menggubris ejekan dari sahabatnya. Dia sudah kelewat bahagia.
"Far tadi gue dibelain sama kak Daffa" ucap Nasya begitu senang sampai senyum yang sedari tadi menghias wajahnya tak pernah luput.
"What!!! Are you serious??" Fara tak kalah kaget mengingat kala Daffa orangnya pendiam dan tak suka hal hal yang mengganggunya. Apalagi kejadian dikantin tadi, Daffa membela Nasya dengan tulus atau agar tidak ada keributan? Fara mulai berpikir keras.
"iya Far, kalo gak percaya tanya aja sama si kutil kuda" Ucap Nasya meyakinkan.
"But wait, kak Daffa kan gak suka ribut-ribut tuh dia belain lo tulus atau karna gak mau ribut?" tanya Fara.
"iya juga, tapi bodo amatlah yang penting dah dibelain." Ucap Nasya sambil memeluk meluk Hpnya.
"dasar dugong" balas Fara sambil menoyor kepala Nasya pelan. Nasya terkekeh.
~~
"nih pesanan lorang, ntar ganti uang gue" ucap Daffa yang datang membawa satu kantong plastik berisikan aqua dingin sedangkan Ferel dibelakangnya.
"kirain gue di traktir" goda Deka.
"traktir aja mulu, ga modal" jawab Daffa sambil memalingkan wajahnya.
"makasih bro" ucap Alif. Daffa mengangguk.
"uhh seger" pekik Farel meneguk aquanya habis.
"eh Fa, biasanya Nasya ngasih makanan ke lo, kok hari ini nggak?" ucap Deka. Karna selama ini makanan yang diberikan Nasya untuk Daffa kebanyakan dimakan oleh teman temannya tak terkecuali Deka.
"gatau,ga ngurus juga" jawabnya dingin. Sedingin salju yang ada diKorea.
"ye siganteng marah aja bisanya" goda Deka sambil mencolek colek pipi Daffa gemas. Daffa menjitak kepala Deka keras, merasa jijik apa yang dilakukan sahabatnya ini.
~~
"ehm Sya, ga bawa makanan untuk ka Daffa?" tanya Fara yang sudah tau kebiasaan sahabatnya ini.
"astaga hampir lupa" Nasya mengambil kotak bekal yang berisikan Rainbow cake with cheese. Nasya dengan cepat menarik tangan Fara.
Nasya mengumpulkan segala keberaniannya untuk bertemu sang pujaan. Inilah yang dia rasakan jika ingin memberikan makanan untuk Daffa, detak jantungnya berdegup kencang. Langkah perlangkah Nasya mendekati sang pujaan yang sedari tadi berseda gurau dengan para sahabatnya meninggalkan Fara karna Nasya memintanya untuk menunggu disitu.
"ehm, Ka Daffa" Nasya memberanikan diri untuk memanggil Daffa, kini jantungnya tak karuan lagi saat Daffa menatapnya dengan tatapan dinginnya -- ekspresi yang selalu dikeluarkan Daffa saat Nasya mengajak ngobrol --.
"ini aku mau kasih ini, sebagai ucapan trimakasih untuk yang dikantin tadi" Nasya menjulurkan kotak makannya. Untung saja ada kantin, jadi Nasya beralasan bahwa dia berterimakasih saat Daffa membelanya namun tanpa alasan juga bisa. Daffa mengambil kotak makan itu dengan tatapan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peka
Teen Fiction"please kak peka dong, bisa ga kak senyum ke aku sedetik aja." lirih Nasya dalam hati. JATUH CINTA adalah kesalahan terbesar yang pernah dirasakan Nasya. Menikmati rasa sakit hati, penasaran, suka, dan gugup sudah sering kali dia alami. Terutama sa...