t i g a

1.4K 46 0
                                    

Tidak terasa cia sudah duduk dikelas 11-IPA1. Dia memang masih sekelas bersama teman temannya itu yaitu putri dan dara. Saat cia mulai berjalan menuju kelas nya cia sempat bertubrukan dengan seorang laki laki.

Brukkk

Cia pun yang terjatuh dilantai langsung mendongkakkan wajahnya untuk melihat siapa yang menabraknya. Sepertinya cia tidak pernah melihat laki laki itu. Dan cia pun hendak berdiri namun laki laki itu mengulurkan tangannya untuk membantu cia, namun cia menghiraukannya.

"Maaf" satu kata yang keluar dimukut laki laki itu dengan tampang datar nya itu. Menyebalkan.
"Gapapa" jawab ku singkat lalu mulai berjalan menuju kelas meninggalkan lakilaki yang menurut cia sangat menyebalkan. Cantik-gumam lakilaki itu. Dan lakilaki itu hanya menatap kepergian cewe yang menurutnya itu cantik.

Saat sudah sampai dikelas cia duduk dibangkunya.
"Tumben lo datengnya siang?" tanya putri teman sebangkunya dari kelas 10 itu.
"Tadi gue pas jalan tubrukan sama cowo yang nyebelin" kata cia
"Siapa tuuu?" tanya dara tibatiba
"Tau, gue gatau namanya" kata cia
"Ciri cirinya gimana?" tanya putri kepo nya mulai kumat.
"Tinggi,putih,ganteng dikit sih" kata cia
"Apa jangan jangan dia ka Alden kali ya?" ucap dara
"Tauu ga peduli gue" ucap cia.

Kringgg...kringggg...kringgg

Bel istirahat pun berbunyi, cia,dara dan putri pun langsung ke kantin untuk membeli makan karna mereka rasa sudah mulai lapar. Pada saat dijalan menuju ke kantin tibatiba dibelakang ada nyenggol coa sampai cia mau terjatuh tapi untungnya tangan cia menggapai kedua tangan temannga itu.

"Awww" kata cia
"Maaf" seorang laki laki
"Elo! Kalo jalan pake mata dong!"
"Ga sengaja"
"Dasar cowo dingin minta maaf kaya gitu"
"Harusnya?"
"Tau!"
"Gue minta maaf udah nubruk lo untuk yang kedua kalinya"
"Yayayaya"
Laki laki itupun hanya menatap cia malas lalu pergi meninggalkan cia dan temantemannya.

"Cia, lo tuh ya ketemu ka alden malah kaya gitu. Dia tuh cogan tau disekolah ini" ucap dara
"Iyaa ihh harusnya lo tuh manfaatin waktu yang kaya gitu buat lo bisa deket sama ka alden" kata putri
"Males banget gue harus deket sama dia. Gantengan juga abang gue." ucap cia sambil pergi meninggalkan putri dan dara.
"Ehhh cia tunggu" ucap mereka serempak.
"Lo ada benr nya juga abang lo juga cogan ko. Gue suka jadinya" kata putri sambil cengengesan.
Cia hanya memutar bola matanya malas.

Saat pulang sekolah cia sedang menunggu jemputan, karna hari ini dia tidak membawa mobilnya. Dan ya! Kebetulan vino sudah pulang dari tadi.

Drrttt..drrttt..drtttt

"Halo ma? Kenapa?"
"Cia kamu pulang naik taksi aja ya. Supir nya lagi nganter mama nih"
"Huhhh yaudah deh ma"
"Yaudah kalo gitu hatihati ya sayang!"
"Iya maa"

Tuutttt

"Yang kaya gini yang gue gasuka, pulang harus naik taksi sendirian!"-batin cia

Cia mulai mencari taksi, kebetulan dibelakang ada suara motor. Tibatiba motor itu berhenti di depan cia. Saat orang itu membuka helm nya ternyata dia adalah alden.

"Kenapa belum pulang?" tanyanya
"Nunggu taksi" jawab ku singkat
"Ohh, mau nebeng?"

Cia membulatkan mata kaget, karna tidak percaya seorang alden yang dingin kaya es sifatnya, ngajak cia pulang bareng?

"Bukannya jawab malah kaya gitu" kata alden membuyarkan pikiran cia.
"Gausah" jawab cia
"Yaudah kalo gamau. Gue cuma ngingetin hari ini bakal susah taksi karna pada mereka pada demo. Yaudah gue duluan ya!"
"Ehh ehh ehh iya gue nebeng deh" ucap cia pasrah.

***

Senior? I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang