s e m b i l a n

1K 39 0
                                    

Saat cia sedang berbaring di kamarnya tiba tiba ponsel nya berdering, satu penggilan masuk dari alden.

Drrttt...drrttt...drrttt

Cia pun langsung mengangkatnya dan langsung berbicara
"Halo alden? Kamu kemana aja sih? Aku kangen kamu"
"Halo cia. Hmm aku-hmm aku mau hubungan kita sampe sini aja" jawab alden membuat cia sakit hati dan membuat nya mulai menjatuhkan air matanya.
"Ke-kenapa al? Apa gara gara abang cia?" tanya cia menahan tangisnya
"Engga ko cia, bukan gara gara siapa siapa. Alden cuma mau kita masing masing dulu aja" kata alden
"Ohh yaudah deh al" kata cia
"Iyaaa ci.."

Tuttt...tuttt...tuttt

Tiba tiba panggilannya dimatikan oleh cia, alden hanya bisa melakukan ini karna dia sangat menyayangi cia.
"Maafin aku cia" -batin alden

Cia yang ada dikamarnya hanya bisa menangis dan menangis. Ini adalah pertama kalinya cia merasakan jatuh cinta. Dan ini juga pertama kali nya cia merasakan apa yang namanya patah hati. Cia yang sudah lumayan lama menangis sambil memeluk gulingnya tiba tiba dia tertidur.

Keesokan harinya 06.20 cia masih belum bangun.
Tokktokktokkk
"Cia bangun sayang udah pagi nihhh" suara mama cia
Ceklekk
"Iya ma? Cia gamau sekolah cia lagi pusing ma" kata cia
"Ohh kalo gitu istirahat ya sang nanti mama bawain kamu sarapan deh kesini" kata mama cia
Cia hanya mengangguk dan tersenyum kepada mamanya.

"Mungkin karna gue terlalu lama nangis sampe sampe gue pusing gini ya"-batin cia

Saat dimeja makan~

"Vin tolong bilangin ke kelas cia ya, cia sakit katanya pusing" kata mama kepada vino yang sedang memakan rotinya
"Hmm iya ma" kata vino

Saat vino sudah sarapan vino menaiki tangga dan menuju ka kamar cia karna ingin melihat keadaan cia.

Ceklekk

Cia pun langsung membuka matanya dan melihat kearah pintu.
"Kalo mau masuk tug ketok pintu dulu" ucap cia sinis
"Maaf dek maaf. Lo kenapa?"
"Pusing"
"Lo abis nangis ya?"
"Engga"
"Kekiatan kali dek"
Cia hanya memutar matanya malas
"Yaudah cepet sembuh ya" kata vino mengelus puncak kepala cia
Cia tidak menjawabnya dan juga hanya menghiraukan apa yang abangnya itu katakan.

Vino berangkat sekolah dan sesudah disekolah dia langsunb ke kelas cia dan mengatakan kalo cia sakit.
Sesudah itu vino langsung menuju ke kelas nya dan tibatiba dia berpapasan muka dengan alden.

"Cia mana?" tanya alden
"Sakit" jawab vino
"Sakit apa?"
"Pusing"
"Oh. Gue udah lakuin apa yang lo mau vin"
Vino yang tadinya menatap ke arah lain sekarang berpindah menatap alden yang sedang tertunduk.
"Beneran lo?"
"Iya"
"Bagus deh kalo gitu"
Ucap vino sambil mulai melangkah meninggalkan alden.

"Apa cia sakit gara gara diputusin vino kali ya?" -batin vino

"Ah gapaoa deh, paling cia sakit nya cuma sebentar dari pada nanti lama kelamaan tambah sayang sama alden tambah sakit lagi deh" -batin vino (lagi)

Bel pulang pun sudah berbunyi. Saat diparkiran alden menghampiri vino.
"Vin, gue bolehkan jenguk cia?" kata alden
"Ga boleh" jawab vino
"Kenapa?"
"Gue takut dia tambah sakit karna ngeliat lo"

Dengan jawaban vino yang seperti itu alden hanya bisa diam tidak bisa menjawab apa yang sudah alden dengar. Vino pun masuk ke mobilnya dan mulai menjalankannya. Vino juga melihat spion ke arah alden yang masih berdiam disana agak lama. Sudah lumayan lama alden pun masuk ke mobilnya dan mulai menjalankannya dengan kecepatan yang standar, sambil memikirkan keadaan cia, tapi dia tidak bisa berbuat apa apa kepada cia.

***

Hayyy✋ gimana seru ga cerita gue? Yes or no? Yes aja yaaa:v Kalo banyak typonya maafin yaaa! Soalnya gue ngetik ini tuh cape hargain lah ya karya gue iniii😂
-harap di maklum deh!😂
Oiyaa jangan lupa vote nya yaaa:v
Gue cuma ngingetin ko! Barang kali aja ada yang lupa😂



-Selamat membaca kembali!;;)

Senior? I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang