"Aku udah capek di fase-fase kamu ngambek dan aku harus ngelakuin hal yang susah buat nenangin kamu. Aku mau kalo kamu ngambek ya aku tinggal dateng ke kamu dan all gonna be alright."
"Iya."
Kamu tahu hal yang aku bayangkan saat itu? Adalah ketika aku butuh perhatian kecil dari kamu. Menurutku itu bukan hal yang susah. Menurutku itu sesuai dengan yang kamu maksud. Tapi sekarang, hal apapun jadi masalah untuk kamu. Bahkan ketika aku tak menganggap itu masalah. Kamu seolah menolak segala bentuk perhatian yang aku berikan karena kamu pikir kamu harus membalasnya. Kamu tak merasa nyaman dan menyalahkan keberadaanku, menyalahkan perlakuanku yang sesungguhnya tak pernah aku tujukan untuk memohon balasmu. Kamu seperti perlahan ingin melangkah diam-diam tanpa kuketahui. Kamu, siapa?
Hal yang paling membuat manusia kecewa adalah harapan. Meski mereka berkata bukan, tapi harapan adalah hal yang selalu menempel pada pikiran. Terlebih ketika bahagia ternyata mengiringi langkah. Mereka ingin lagi dan lagi dibuai bahagia dengan berbagai cara. Mereka, aku, dan kamu, begitu. Tapi hal apa yang baru saja kita lakukan? Aku mengecewakan diriku sendiri karena mengecewakanmu. Karena ini bukan yang kamu mau, dan aku tak mampu menahanmu memikirkan hal itu.
Aku terus menerus berada di posisi yang tak bisa aku kuatkan. Aku terus menerus bertahan, namun tak satupun yang melihat pertahananku. Entah memang harus begini adanya, atau memang aku yang terlalu tak memahami alur cerita Tuhan. We're arguing. and we can't even deny it.
We always end up getting mad at each other. Every single thing I did, made your anger destroy my defense, a little too much.
Kalau ini bukan yang kamu mau, mengapa terus menerus kau ulang seolah salah itu adalah hal yang lumrah kulakukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
sebuah tentang.
Teen FictionBerbagai tentang rasa yang tercipta pada satu manusia. Cerita-cerita yang terbentuk pada sebuah perjalanan menuju tentang yang sebenarnya. Dibangun dengan sisa-sisa senyum atau patah hati yang berniat membubuhi setiap akhir kisah. Semoga maya ini me...