BAB IV

22.1K 320 7
                                    


Happy reading

Please vote and comment :*

Selepas kejadian panas pagi tadi, Agra langsung menuju ke kamar mandi untuk mandi air dingin. Dia tidak mau mengambil kesempatan wanita yang sangat polos itu. Dia ingin ketika melakukannya bersama wanita cantik itu, dia sudah mengenalnya dan mau sama mau. Sebenarnya Agra sudah tidak tahan ketika melepas pagutannya. Wanita itu terlihat begitu menggoda dengan wajah yang mengundang hasrat. Maka dari itu Agra buru-buru bangkit dan mandi.

Selesai mandi, Agra tak melihat wanita itu di kamarnya. Yang dia lihat hanya tempat tidur yang sudah rapi dan sebuah notes kecil di tengah kasur.

Aku ada di dapur, ingin membuatkan sesuatu untukmu

Ku harap kamu suka

Rhea

Tulisan tangannya sangat indah, dan bahkan dia baru sadar. Nama wanita itu Rhea, sangat cantik sesuai dengan pemilknya. Agra segera menuju ke dapur dengan senyuman kecil.

Rhea pov

Kali ini aku ingin membalas budi dengan memasakkan sesuatu untuknya. Aku sudah meninggalkan notes kecil supaya dia tahu aku dimana. Aku hanya memasak masakan rumahan yang biasa aku masak di rumah. Tumis kangkung dan ayam oven madu. Masakanku bahkan selesai kurang dari 20 menit karena ini adalah masakan yang sangat mudah. Ketika aku mematikan kompor. Ku dengar lelaki itu memanggilku. Suaranya yang begitu khas membuatku berdebar keras.

"Rhea"

"Hai, maaf tadi aku belu sempat ijin memakai peralatan masak dan bahan makananmu, aku hanya ingin memasakkanmu sesuatu" jawabku dengan sedikit gugup sambil menunduk.

"Hei kau selalu saja meminta maaf, lakukan apa yang kamu mau. Tapi sebenarnya kau tak perlu repot-repot" ucapnya dengan nada yang begitu hangat.

"Terima kasih, kamu duduk saja biar aku yang menyiapkannya" pintaku dengan enggan.

"Jangan... biar aku saja yang menyiapkannya toh masakannya sudah jadi kan? Kamu mandi saja dulu nanti kita makan bersama" jawabnya dengan penekanan. Aku menganggukkan kepalaku. Aku langsung menuju ke kamarnya dan mandi. Selesai mandi aku baru ingat bahwa aku tidak mempunyai baju lagi. Aku jadi bingung harus bagaimana. Pasti lelaki itu sudah menungguku. Aku putuskan untuk memakai bathrobe dahulu. Ketika aku akan mencapai pintu kamarnya. Ternyata lelaki itu mendahuluiku dan masuk sambil membawa tas. Dia tersenyum melihatku yang hanya mengenakan jubah mandi.

"Ini aku bawakan pakaian untukmu beserta pakaian dalam" katanya dengan suara yang menggetarkan.

"Terimakasih" ucapku dengan malu karena dia sampai repot-repot mencarikan baju serta yang tambah membuatku malu yaitu pakaian dalam.

"Terimakasih" ucapku dengan malu karena dia sampai repot-repot mencarikan baju serta yang tambah membuatku malu yaitu pakaian dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sempat tersenyum sebelum meninggalkanku sendiri di kamar untuk berganti baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sempat tersenyum sebelum meninggalkanku sendiri di kamar untuk berganti baju. Aku terkejut ternyata dia bahkan tahu ukuran underwareku. Aku heran kenapa dia sampai tahu? Di dalam tas juga terdapat dress hitam ketat yang aku tahu ini sangat mahal. kenapa dia sangat baik? Bahkan aku bisa menyukainya dengan semua perlakuannya.

Aku bahkan belum mengetahui namanya. Ya Tuhan, bolehkah aku memiliki pendamping hidup sesempurna dia?.

***

Agra pov

Aku sudah tak sabar meliatnya memakai dress pilihanku. Pasti dia nampak sangat seksi. Aku sengaja memilihkannya dress itu karena setelah makan aku ingin mengajaknya pergi ke mall dan ke suatu tempat yang mungkin akan membuatnya bisa menceritakan penyebab dia mengalami kejadian miris itu malam kemarin lusa.

Kulihat dia menuruni tangga dengan begitu anggun. Aku terpesona melihatnya, begitu cantik. Dengan rambutnya yang tergerai dan wajah tanpa polesan make up membuatnya terlihat manis. Kaki jenjangnya yang menggunakan heels miliknya tampak begitu seksi. Aku jadi membayangkan apabila salah satu betisnya berada di bahuku dan aku memasukinya dengan keras dan cepat. Kenapa aku selalu berpikiran mesum apabila bersamanya? Aarggh ini cobaan berat.

Ketika dia sudah ada didepanku aku sudah tak tahan untuk memujinya.

"warna hitam begitu cocok untukmu, kau terlihat cantik dan hot" kataku dengan tenang.

Dia menundukkan kepalanya karena wajahnya sudah memerah menahan malu. Aku yang gemas melihatnya tak tahan untuk menciumnya. Ku angkat dagunya dan ku sambar bibirnya yang seksi itu dengan ciuman yang bergairah dan dalam. Aku sempat tersenyum karena dia membalas ciumanku tak kalah bergairah. Ketika kurasa dia sudah kehabisan nafas aku langsung melepas pagutanku. Wajahnya merona dengan bibir merahnya yang merekah. Ku usap bibirnya dengan lembut dan ku kecup sekali lagi.

"Ayo makan cantik, setelah ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat" perintahku dan dia menurut ketika ku tarikkan kursi untuknya duduk.

Masakannya sungguh sangat lezat. Bahkan aku rasa masakan bundaku kalah lezat dengan masakan Rhea.

"Masakanmu sangat lezat Rhea... Maukah kamu memasakkanku setiap hari?" pujiku dan tanyaku menunggu jawabannya.

"Thanks, tapi apakah kekasih atau keluargamu tidak keberatan ehmm.." jawabnya disertai senyuman memabukkan dan kebingungan mau memanggilku apa.

"Agra, panggil aku Agra. Aku tidak memiliki kekasih dan kurasa keluargaku senang apabila aku tinggal bersama wanita yang mau menjaga gizi anaknya dengan masakan yang lezat" jawabku dengan senyum yang ku harap bisa membuatnya terpesona. Karena biasanya cara ini cukup jitu untuk memikat wanita.

"Ehhmm baiklah, terimakasih ya kamu sudah sangat baik denganku. Thanks Agra" jawabnya dengan senyum yang mampu meluluh lantahkan hatiku.

Bersambung....

Sexy White DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang