Happy reading guys...
Please vote and comment ^0^
Agra pov
Terdengar suara langkah kaki dibelakangku yang begitu pelan. Aku yakin dia sedang ragu menghampiriku dan mungkin merasa malu setelah apa yang terjadi di kamarku tadi. Ketika aku mencium aroma sabunku aku membalikkan badan dan langsung berhadapan dengannya yang menundukkan kepala. Aku tersenyum menatapnya yang tersipu malu.
"hei kau sudah wangi, kau duduk disini dulu menunggu masakanku matang" ucapku sambil tersenyum mengarahkannya ke kursi dibalik meja bar di dapurku.
"apakah kau suka spagetti? Kuharap begitu karena aku tak bisa memasak, inipun aku harus mencari resepnya diinternet" kulihat dia menganggukan kepala tanda bahwa dia mau memakan masakanku.
Ketika sudah jadi ala kadarnya, kuambil dua piring untukku dan untuknya lalu kutaruh di table set bar.
"Maaf aku hanya bisa memasak ini, rasanya lumayanlah tidak terlalu buruk, cobalah" kataku sambil melihat dia yang agak ragu untuk makan masakanku.
"Bagaimana? Tidak terlalu buruk kan?" dia menjawabku dengan senyuman dan melanjutkan makan. Akupun melanjutkan acara makanku dengannya sampai tandas tanpa sisa di piring kami. Setelah itu kuambil piring kotor dan kucuci. Dia masih tetap duduk menungguku sampai selesai mencuci. Aku sampai lupa waktu karena terlalu memikirkannya ternyata sekarang sudah pukul 2 malam. Kulihat diapun sudah mengantuk terlihat dari kepalanya yang ia taruh di meja. Kuhampiri dia dan kusibak rambut yang menutupi wajahnya. Ternyata benar matanya sudah tertutup rapat. Karena aku tak tega maka aku mengangkat tubuhnya dan kugendong menuju kamarku. Ketika sampai kamar dan kuletakkan di tempat tidur. Bahkan aku sampai tak menyadari ketololanku karena aku baru sadar bahwa dia hanya menggunakan bathrobeku. Aku jadi bingung harus bagaimana, aku tak tega membangunkannya hanya untuk menyuruhnya berganti baju menggunakan bajuku. Tapi aku juga tak tega melihatnya hanya menggunakan bathrobe sekalipun bathrobeku sangat tebal.
Karena tidurnya sangat pulas aku berinisiatif untuk menggantikannya baju saja, karena aku ak tega membangunkannya. Aku memilah kaos yang cukup besar di lemariku supaya menutupi tubuhnya. Karena semua celanaku akan sangat kedodoran untuk pinggulnya yang ramping. Ketika aku kembali dari walk in closet ternyata posisinya terlentang dan memperlihatkan setengah payudaranya yang luar biasa. Aku sampai menelan ludahku dan terpaku menatap pemandangan indahku. Aku jadi tak yakin akan menggantikannya baju disaat dia tidur dan bahkan akan melihat keseluruhan tubuhnya yang telanjang. Aku takut tak bisa mengendalikan diri, dan tak bisa menahan untuk tak mencicipi tubuhnya yang sangat seksi itu.
Dengan seluruh pertimbanganku dan berkorban menahan blue balls ku ini, ku hampiri dia dan mulai membuka tali bathrobe ku di perut bagian kirinya. Ketika tali sudah terlepas dan ku buka bathrobenya rasanya aku seperti ingin melahapnya. Baru kali ini aku sampai berkorban menyakii juniorku dengan tak menuntaskan hasrat disaat ada hidangan lezat di depan mata, bahkan ini sangat lezat. Ku tahan semua gairah dan nafsu binatangku ini dan mulai mengangkat sedikit tubuhnya untuk melepas bathrobe dari tubuhnya. Saat bersiap akan memakaikan kaosku, aku sedikit tak rela keindahan ini akan segera ku tutup. Aku masih belum puas menatapnya. Ku tatap seluruh tubuhnya dari atas sampai bawah tanpa tertinggal seincipun. Aku sempat terpaku lama di bagian gunung kembar yang begitu menggoda dan pada sesuatu dibawah pusarnya, begitu bersih terawat dan rasanya aku ingin memainkan jari dan lidahku disana. Stop Gra jangan jadi brengsek saat ini. Aku segera memakaikan baju dan untungnya dia tidak terbangun. Aku langsung menuju kamar mandi sambil membawa bathrobe tadi dan menuntaskan hasrat binatangku menggunakan tanganku sendiri. Memalukan, seharusnya aku bisa meminta jalang-jalang diluaran sana untuk memuaskan juniorku menggunakan mulut atau lubang mereka. Sialan!.
***
Rhea pov
Aku terbangun pagi ini karena sepertinya aku sudah tidur terlalu lama, dan begitu terkejutnya aku karena jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi. Sungguh sebelumnya aku belum pernah bangun sesiang ini. Apa karena aku kemarin terlalu lelah sampai terlalu menikmati tidur. Aku baru menyadari ternyata ada sebuah tangan yang lebih besar dari tanganku dan begitu hangat begitu erat memelukku. Dan kurasakan nafas hangat seseorang di tengkkukku. Ketika aku membalikkan tubuh dan sedikit mengangkat tangannya aku langsung dihadapkan wajah tampan malaikat penolongku yang begitu damai tertidur dengan lelap. Aku masih kagum melihat duplikat dewa Yunani yang ada di depanku. Ketika aku akan menyentuh pipinya tiba-tiba tangan besarnya menangkapku. Membuatku takut apabila dia marah karena dengan lancangnya menyentuh wajahnya. Aku sampai meneteskan air mata karena takut apabila dia marah. Ketika dia membuka mata aku sudah siap menerima makiannya karena sudah berbuat tidak sopan. Tapi hal yang kutunggu tidak datang justru dia menangkup wajahku dan bertanya padaku, "hei kenapa kau menangis? Ssstt sudah jangan menangis" dia mengusap air mataku dengan lembut. Karena aku pikir aku sudah terlalu banyak diam akhirnya aku mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan dari kemarin.
"Maafkan aku, aku sudah merepotkanmu. Sungguh aku minta maaf, terimakasih sudah menolongku, maaf karena aku mau menyentuh wajahmu. Maaf, maafkan aku. Ak" belum sempat aku menyelesaikan ucapanku dia langsung melumat bibirku dengan penuh gairah dan membuat gairahku ikut bangkit juga. Aku sampai tak menyadari kalau posisiku kini sudah ada diatas tubuhnya masih berbaring. Ciuman panas ini berhenti karena aku hampir kehabisan nafas. Ketika bibir kami terlepas aku begitu malu, dia mengusap bibirku.
Dia berucap "Hei kenapa kau meminta maaf, aku senang bisa menolongmu. Wanita cantik sepertimu tidak boleh berkeliaran di malam hari seperti itu. Dan aku tidak keberatan apabila kau mau menyentuh wajahku, bahkan kau juga boleh menyentuh seluruh tubuhku" katanya dengan maksud menggodaku dan memegang kedua tanganku ditaruhnya ke kedua sisi wajahnya. Aku sangat malu saat itu. Dia berujar lagi "Tak ku sangka suaramu begitu indah, sangat manis". Aku semakin tak bisa berkata-kata dan hanya bisa menunduk malu. Diangkatnya daguku dan diciumnya lagi begitu dalam dan lembut, kemudian menjadi ciuman panas yang membuat seluruh tubuhku lemas.
Karena dilihat dari minat pembaca yang kurang pada cerita ini, mungkin kedepannya saya akan lanjut cerita lagi kalau vote sudah memenuhi target awal. Jadi yang baca saya butuh vote dan comment saran kalian supaya bisa saya perbaiki ceritanya kalau ada kekurangan. Dan untuk part selanjutnya sepertinya akan saya private mengingat ini cerita dewasa.
Terimakasih
Arashian77
KAMU SEDANG MEMBACA
Sexy White Dress
Storie d'amoreCerita ini hanya untuk pembaca 17+ ya Jadi sudah saya ingatkan sebelumnya untuk pembaca dibawah umur untuk tidak dekat2 dengan cerita ini Please be wise reader ^0^ Happy reading~~ Wanita sempurna itu yang akhirnya mengubahku Agra Aleo Ta...