BAB 1

40.5K 299 0
                                    


Maaf ya typo berserakan..

Happy reading...

Mulai besok cerita ini akan saya private untuk menghindari pembaca di bawah umur, dan karena ini cerita dewasa jadi saya jarang update karena kebetulan ini di bulan puasa

Saya juga ada rencana sambil lanjut cerita ini saya akan post cerita pendek romance dan masih mature content berjudul Sexy Red Dress

Thanks



Kulihat hujan belum juga reda sejak tiga jam yang lalu. Aku masih menikmati titik-titik air itu jatuh begitu semangatnya tak ingin berhenti. Sambil kunikmati kopi yang mulai dingin karena terlalu lama tak kusentuh sejak dibuatkan oleh Aryo, salah satu cleaning service yang bekerja di perusahaanku. Karena terlalu bosan hanya duduk menatap hujan akupun bangkit lalu menggunakan jasku kembali dan mengambil ponsel serta tas kerjaku.

Aku memasuki lift menuju lantai dasar dimana tempat parkir kantorku berada. Ketika aku berjalan menuju mobilku, tiba-tiba aku teringat sesuatu. Peringatan nenekku tadi sore yang selalu dia ucapkan sejak umurku 28 tahun, "Gra, apa kamu ga malu sama Nia, dia udah nikah malah udah punya anak, kamu kapan dong, nenek pengen dapet cicit dari kamu juga". Selalu pertanyaan mengenai kapan aku akan menikah ditanyakan oleh keluargaku terutama nenek dan bundaku. Mereka selalu gencar menanyakan pertanyaan keramat itu hampir sebulan empat sampai lima kali. Bahkan aku sampai lelah dan tak tahu lagi akan menjawab dengan kalimat apa lagi.

Bukannya aku sombong, tapi banyak yang mengatakan aku sudah sangat mapan untuk ukuran seorang suami. Dilihat dari penghasilanku perbulan yang bisa digunakan untuk membeli tas merk Hermes atau Gucci atau entah tas bermerk lain seperti yang sering diminta oleh mantan-mantan jalangku. Tapi tunggu, mereka tidak bisa kusebut juga mantan kekasih. Karena huubunganku dengan mereka hanya sekedar untuk memuaskan hasrat yang berujung O. Yah bisa dibilang aku brengsek, tapi aku memiliki prinsip apabila aku mencintai satu wanita maka hanya dia yang aku cintai. Tapi karena saat ini aku sedang dalam masa kosong maka aku memanfaatkan situasi menguntungkan ini. Dimana para wanita akan melemparkan dirinya ke pelukanku. Sejak dua tahun lalu Lea meninggalkanku lalu jatuh ke pelukan cinta masa lalunya. Aku belum menemukan wanita yang cocok kujadikan istri apalagi ibu untuk anak-anakku. Karena yang kutemu banyak wanita yang lebih mementingkan mengikuti arisan sosialita yang dimanfaatkan untuk memamerkan harta. Yang justru kuanggap norak, karena yang kubutuhkan adalah wanita yang seperti bundaku. Apa adanya dan selalu ada untuk suami serta anaknya.

Ketika aku melajukan mobilku dan bermaksud untuk belok ke kiri aku melihat seorang wanita yang meringkuk kedinginan di bawah pohon pinus pinggir jalan. Sedang apa dia disana, ini sudah hampir tengah malam. Apa dia tidak ketakutan apabila bertemu orang-orang jahat yang bermaksud meperkosanya atau membunuhnya mungkin. Karena aku penasaran dengan wanita itu maka aku menepikan mobilku di pinggir jalan seberang wanita itu berada. Ketika kuhampiri dan kupanggil, dia tidak merespon sama sekali. Lalu aku menyentuh bahunya dan kemudian dia baru menengok ke arahku. Tuhan mimpi apa aku semalam, dapat bertemu wanita yang sangat cantik. Wajahnya tirus tapi tidak kurus, matanya indah tidak begitu besar atau kecil tapi menyiratkan kekosongan namun teduh, hidungnya mancung, bibirnya sekalipun bajunya basah dan terlihat kedinginan bibir penuhnya tidak pucat justru merekah seperti ingin dilumat. Dan jangan lupakan dengan dress putih tanpa lengannya yang basah menempel pas badannya dan tubuhnya sampai membuatku meneguk ludah berkali-kali karena tubuhnya begitu seksi. Begitu sempurna wanita ini, sebenarnya ada apa dia sampai berdiam diri dipinggir jalan di tengah malam yang dingin ini.

Aku sampai lupa maksud menghampiri wanita ini. "nona, apa yang anda lakukan disini?" bukannya menjawab pertanyaanku wanita ini justru memelukku erat seperti saat wanita mendapatkan puncak kenikmatannya. Bagaimana otak mesumku ini tak berpikiran sampai kesitu, karena situasinya payudara wanita yang kutebak berukuran 36D itu menempel di dadaku. Aku tak bisa berpikir waras saat ini. Bahkan matanya tak lepas menatapku, sebenarnya ada apa dengannya. Apa dia gila? Tapi tidak mungkin wanita sesempurna ini dan dengan baju yang aku tau harganya tak murah adalah orang gila. Ketika kusentuh pipinya ternyata sangat dingin bahkan jari-jarinya sudah berkerut menandakan bahwa dia sudah terlalu lama dibawah hujan. Tanpa berpikir panjang, ku ajak dia ke mobilku. Saat aku masuk ke kursi kemudi aku sempat memakaikan safety belt karena dia tetap diam, bahkan tatapannya kosong sama seperti tadi.

Ketika sampai di penthouseku, kutarik tangannya dengan lembut supaya mengikutiku menuju lift yang nantinya langsung menuju penthouseku. Ketika sampai di lantai yang kutuju aku langsung mengajaknya menuju pintu paling ujung dimana penthouseku berada, kutekan tombol password kemudian membuka pintu, sampai di ruang tamu pun dia tetap bergeming tak mengatakan sepatah katapun.


Karena dia tetap diam, aku berinisiatif untuk mencium bibirnya. Mungkin dengan cara itu dia akan mengucapakan sumpah serapahnya mengataiku kuang ajar atau semacamnya, itu lebih baik daripada aku bingung harus bagaimana. Ketika kutempelkan bibirku, dia masih diam. Karena dia hanya diam maka kuambil saja kesempatan untuk melumat bibir penuh yang manis dan lembut itu. Kali ini aku justru terkejut karena dia bahkan membalas lumatanku sama agresifnya dan tak kusia-siakan kesempatan ini kueratkan pelukanku dipinggangnya. Kuperdalam lumatanku, kumasukkan lidahku menciumnya tanpa ampun. Dia membalas tak kalah ganasnya, aku jadi kesetanan tak ingin mengehentikan ciuman dahsyat ini. Kurasakan dia hampir kehabisan nafas kulepas tautan bibir kami lalu kucium dan kuhisap lehernya yang putih dan mulus. Kutandani lehernya, bahkan aku merasa puas telah menciptakan tanda merah itu di kulit lehernya yang putih bak porselen. Bahkan dengan lancangnya setelah kunikmati rasa bibirnya dia sudah ku cap sebagai milikku. Tak peduli dia sudah bersuami atau memiliki kekasih, aku tak mau tau wanita ini harus menjadi milikku apapun yang terjadi.


Please vote and comment 

Karena cerita ini masih baru jadi belum saya private ya, mungkin nanti setelah jadi beberapa bab maka saya akan mode private

thanks

Arashian77

Sexy White DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang