Please Don't Go

337 21 1
                                    

Kumohon jangan pergi
Tetaplah disampingku
Malam ini aku tak ingin sendiri
Kumohon jangan pergi
Kau harus tetap disini
Sehingga perasaanku padamu
Dapat bertahan untuk selamanya

[CL (ft Minzy) - Please Don't Go]

_________________________________
Part I
'Please Don't Go'

Malam semakin larut di Seoul, namun ditempat ini dentuman musik semakin keras menggema. Tawa manusia masih memenuhi setiap sudutnya. Senyum bahagia mereka seolah mengejek kesendirian dan keangkuhan gadis berambut pirang yang sedang duduk disofa pojok ruangan. Tangan gadis itu menggenggam sebuah gelas kecil. Dihadapannya beberapa botol whisky berserakan.

Beberapa gadis yang ada di lantai dansa berbisik sambil melihat kearahnya, 'Unni yang duduk disana itu Lee chaerin kan? Bukannya dia penyanyi yang sudah go internasional? Kudengar juga ia sudah bertunangan dengan CEO Lee. Kenapa wanita sekelas dia tidak menyewa ruang VIP seperti biasa?', gumam mereka.

Chaerin, wanita itu sudah tidak peduli. Ia tidak menginginkan privasi seperti biasanya.

Ia baru saja akan menuang whisky untuk yang kesekian kali saat handphonenya tiba - tiba berdering. Sebuah telepon. Dengan angkuh ia mengangkat telepon itu.

“Yeoboseyo?"

Pria diseberang telepon berbicara dengan khawatir. Ia berkata akan menyusul Chaerin kemari.

Hal itu membuat Chaerin sedikit terbahak, "Aniii! Kau tidak perlu menyusulku! Aku tidak pernah mabuk, hahaha!"

Lawan bicara Chaerin tidak pernah menerima penolakan. Saat itu juga ia langsung pergi menyusul gadisnya, ke tempat yang sudah lama tidak ia datangi. Dengan panik ia mengemudikan mobil, ia tidak ingin gadisnya mendapat masalah. Dalam hati ia merutuki Daesung, hyungnya yang bodoh sekaligus pemilik club, kenapa si bodoh itu tidak langsung menghentikan Chaerin? Kenapa malah menelponnya terlebih dahulu?

Chaerin menuang tetes whisky terakhir kedalam gelas. Ia tak ingat berapa banyak yang sudah ia masukkan ke tubuhnya. Ia ingin menuang lagi meski botol itu sudah kosong. Ia menginginkan lebih banyak whisky. Chaerin melambai kearah pegawai bar, memberi kode untuk menambah satu lagi.

Gadis cantik itu menanti whisky nya sambil menyalakan sebatang rokok yang sejak dulu tidak pernah ia sentuh. Sel - sel dalam tubuhnya pasti merasa asing dengan nikmat segumpal tembakau. Benar saja, baru sekali hirup, Chaerin sudah terbatuk - batuk dan dadanya sesak. Tapi inilah yang dia inginkan. Menyiksa dirinya sendiri sampai ia puas.

Chaerin masih menanti minumannya ketika seorang pria tampan berjas melangkah masuk kedalam bar. Mata tajam pria itu menyapu seluruh ruangan, hingga akhirnya ia menemukan apa yang dicari. Sosok Chaerin, dengan rambut pirang panjang dan wajah yang memerah karena alkohol. Ia bergegas mengampiri Chaerin.

"Chae! Kenapa kau kemari? Kau sudah berjanji padaku kan kalau kau tidak akan begini lagi." ,ia mengguncang bahu Chaerin dengan keras, berharap ia masih dalam kondisi sadar, tidak mabuk.

Chaerin menatap wajah laki - laki dihadapannya. Menatap mata laki - laki yang sudah menemani dan membantunya melupakan masa lalu selama tiga tahun terakhir. Laki-laki yang merupakan kekasihnya, bahkan tunangannya.

Tanpa pria itu sangka, bulir kristal bening jatuh perlahan dari mata Chaerin.

"Seungri oppa" ,panggilnya lirih.

Pria bernama Seungri itu duduk disamping Chaerin, lantas memeluknya. "Kenapa kau tidak memanggilku Chagi seperti biasa? Kenapa kau memanggilku Seungri? Bukankah kau sudah resmi menjadi tunanganku?".

"Tidak, aku tidak bisa menyakitimu lagi, oppa"

"Kau tidak pernah menyakitiku Chae! Apa maksudmu?" ,Seungri mempererat pelukannya. Chaerin menangis semakin sedih.

"Sakit sekali rasanya oppa. Perih sekali."

"Apa yang sakit? Kau punya penyakit? Jangan bilang kau akan mati seperti yang ada di drama - drama!"

Chaerin menggeleng.

"Lalu bagian apa yang sakit? Kumohon bicaralah yang jujur padaku. Aku ini tunanganmu!" ,Seungri sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Ditatapnya mata kucing milik Chaerin.

Chaerin balas menatap.

"Apa yang sakit?"

Chaerin menunujuk dadanya. "Ini sakit sekali, rasanya sesak sampai aku ingin menangis. Oppa, mianhae."

Seungri menatap Chaerin semakin dalam. "Untuk apa kau minta maaf. Kau tidak pernah berbuat salah padaku!"

“Mari kita akhiri pertunangan kita."

"Apa? Kau sudah gila ya?! Aku sudah menyiapkan segalanya, kau hanya perlu memilih gaun pengantin dan tanggal pernikahan sudah ditentukan. Kenapa kau membatalkannya?!" teriak Seungri tidak terima.

Chaerin diam.

"Memang kenapa? Kau masih tidak bisa menerimaku?" tanya Seungri lagi.

Hening.

"Aku masih mencintai dia." ,Chaerin membuka mulutnya.

"Kenapa kau masih mencintai Jiyong hyung? Bukannya dia sudah mencampakkanmu dan memilih wanita lain!?"

"Dia... tidak..."

"Sudahlah! Aku tidak akan membatalkan pertunangan kita! Jika kau masih ingin membatalkannya, aku akan mendatangi Jiyong hyung dan keluar dari Bigbang!" ,sergah Seungri.

Chaerin menunduk. "Baiklah.. Aku tidak akan membatalkannya. Tapi kumohon jangan membuat Jingyo oppa susah"

Seungri menghela napas. "Kenapa kau ini masih membelanya? Padahal ia sudah mengkhianatimu"

Chaerin kembali diam.

'Aku pun tidak mengerti kenapa aku masih mencintainya Oppa. Aku sudah berusaha melupakannya bersamamu, tapi aku tidak bisa mengelak bahwa aku masih mencintainya. Maafkan keegoisanku Lee Seungri, kumohon tinggalkanlah aku.'

- Part 1 end -

ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang