Kau dapat tinggal di sisiku jika Kau ingin
Kesepian, aku mulai kesepian
Jika Kau bersamaku, malam ini akan menjadi malam yang indah
Mari kita bicara tentang cinta
Mari kita bicara tentang Kau
Mari kita bicara tentang cinta
Mari kita bicara tentang ku
[Seungri, Let's talk about love]__________________________
Part II
'Let's Talk About Love'Hari sudah berganti. Seungri mengemudikan Porschenya membelah jalanan Seoul yang lengang. Sebenarnya ia tidak ingin menghabiskan waktu berlama - lama di club itu, tapi hyungnya memaksa untuk mengobrol sebentar. Diliriknya sekilas jam yang ada di dashboard. Jam digital itu menampilkan angka tiga dengan tulisan AM dibelakangnya.
"Kenapa kau berada di club itu sampai pagi?" tanyanya membuka pembicaraan.
Gadis pirang disampingnya hanya diam sambil memandang keluar jendela. Seungri menghela napas.
"Maafkan aku jika aku membentakmu tadi. Kau tau kan? Aku sudah menyukaimu sejak kita bertemu pertama kali. Tidak ada alasan bagiku untuk bisa melepaskanmu begitu saja." , lanjutnya.
Chaerin berbicara lambat, "Aku akan kembali pada Jingyo oppa" ,suaranya serak. Entah karena minuman atau menangis.
Seungri menghentikan mobilnya mendadak, membuat Chaerin nyaris terpelanting kedepan jika tidak memakai sabuk pengaman. Seungri menatap gadisnya itu. Heran.
"Kenapa kau mau kembali padanya? Kumohon, kau itu sudah menjadi tunanganku! Jangan pernah temui dia lagi, aku tidak suka itu." , Seungri berbicara dengan dingin. Sekilas, Chaerin dapat merasakan sedikit ketakutan terselip dalam suara 'kekasih'nya.
"Mianhae, Oppa."
"Chagi, aku tidak mau jika kau terus memanggil namaku." ,protes Seungri.
Hening. Laki - laki itu lantas menepikan mobilnya, ia melepas sabuk pengaman dan duduk menghadap Chaerin. Ia menatap gadis itu dengan tatapan tajamnya.
"Tolong, jangan pandang aku seperti itu." ,ujar Chaerin tidak nyaman. Ia membuang pandangannya keluar jendela. Namun Seungri berhasil menangkap wajahnya, memaksa Chaerin untuk melihat kearah dia.
"Jawablah. Apa kau masih mencintaiku?"
Diam
"Kumohon jawablah. Kau tau kan, aku tidak pernah menerima penolakan?"
Chaerin hanya mengangguk. Seungri melanjutkan pertanyaannya, "Jadi kau masih mencintaiku kan?"
"Ne" ,jawab gadisnya dingin. Untuk kali ini Seungri bisa bernapas lega, meski ia sendiri tidak tahu, kata 'Iya' itu tulus berasal dari hati Chaerin atau terpaksa.
Seungri melepaskan wajah Chaerin, ia maju mencium puncak kepala gadisnya dengan lembut.
"Nado saranghae, Lee Chaerin."Ia lalu mengemudikan mobilnya lagi. Sepanjang perjalanan Seungri bercerita banyak hal, tapi Chaerin hanya diam.
Seungri langsung melepas sabuk pengaman begitu mereka sampai di basement sebuah apartemen mewah di Gangnam.
"Hei, kita sudah sam..."
Chaerin tertidur, ia menyandarkan kepalanya di kaca. Seungri tertawa perlahan, bodoh sekali. Bagaimana ia bisa tidak sadar jika kekasihnya tertidur? Pantas saja Chaerin tidak menanggapi ceritanya dari tadi. Seungri lalu melepas sabuk pengaman Chaerin, kepala gadis itu ia miringkan kearah lain.
Ia lalu keluar, membuka pintu, dan membopong Chaerin kedalam lift. Didalam lift, Chaerin membuka matanya.
"Dimana kita?" , Chaerin melepaskan diri dari gendongan Seungri. Ia merasa risih diperlakukan seperti seorang putri. Chae paham jika Seungri melakukan itu untuk memenangkan hatinya. Tapi Jiyong lah yang tetap mendapat tempat tunggal di hati Chaerin.
"Apartemenmu" , jawab Seungri singkat.
"Oppa. Kau memakai parfum yang kukirimkan untuk Jiyong dua bulan lalu ya?" , tanya Chaerin.
Seungri mengangguk. Chaerin tersenyum, walaupun tersimpan rasa sakit dibalik senyumannya.
'Kenapa kau melakukan ini? Aku tidak bisa, Seungri. Aku masih mencintai Jiyongku'.
Seungri mendekatkan wajahnya kearah wajah Chaerin, "Aku selalu memakai semua benda darimu, Chae. Bahkan yang kau berikan pada Jiyong hyung sekalipun. Ini membuatku mengingatmu saat kau jauh."
Chaerin hanya menatap Seungri sekilas, sebentar. Bahkan ia tidak memberi Seungri kesempatan untuk membalasnya.
"Kau jahat." ,ujar Seungri. Seungri mendekatkan wajahnya pada Chaerin. Tepat saat Seungri akan mencium Chae, pintu lift terbuka.
Gadis itu segera berjalan dengan canggung menjauhi Seungri. Ia langsung menekan password. Setelah masuk, ia menuju ke kamar yang biasa ia tempati saat pulang ke Korea tanpa melihat kearah Seungri. Sementara pria itu mengikuti Chaerin dari belakang sambil tersenyum.
Chaerin melambaikan tangannya dari dalam kamar.
"Kau pulanglah. Terima kasih sudah mengantarku" , tidak ketinggalan Chaerin memberikan senyum 'yang dibuat setulus mungkin'. Pintu kamar itu dibanting dihadapan Seungri. Pria itu meringis hingga gusinya nampak. Hatinya tetap bahagia. Walau ia tahu, Chaerin tidak merasa bahagia seperti dirinya.
"Jaljayo, Chaerin. Neomu saranghae."
Pria itu lantas membanting punggungnya ke sofa empuk di ruang tengah. Ia mengambil handphone Chaerin yang sedari tadi ia simpan disaku. Ditekannya sebuah nomor. Seungri mendengus melihat nama yang tampil dilayar.
"Jingyo♡? Lucu sekali."
Tak lama, orang diseberang langsung menjawab. Seketika wajah Seungri berubah kaku.
"Hyung, kita perlu bicara."
'Chaerin, aku tidak akan membiarkanmu sendirian. Aku akan menjagamu, aku akan merebutmu dari pria brengsek itu. Dan aku tidak akan menyesal.'
- Part 2 End -
KAMU SEDANG MEMBACA
Complex
FanfikceAku tidak bisa mencintaimu, hanya ada dia di hatiku. Apakah aku harus terus bertahan denganmu? Bukankah itu justru akan semakin menyakiti kita? - Lee Chaerin Ya, aku ini bodoh. Maukah kau kembali bersamaku? Kumohon tinggalkanlah dia. Aku lebih panta...