Sayang aku hanya ingin kau kembali
Aku ingin kau kembali
Sayang aku tahu ini terlalu telat
Ini hanya terlalu telat
Aku berdo’a untuk pertengkaran kalian
Aku berdoa untuk putus
Aku selalu berdoa agar kau kembali padaku
[GDragon - Who You?]_______________________________
Part III
'Who You?'Jiyong terbangun dari tidur. Seuntai rambut pirang jatuh menutupi matanya. Ia meregangkan tubuh sambil melirik sumber suara yang membuatnya kaget.
"Hunchae?" gumamnya saat membaca tulisan yang tertera di layar handphone. Ia menoleh sebentar kearah jam yang ada disampingnya. Pukul tiga lewat empat lima menit.
Ia melompat turun dari tempat tidur sambil menekan tombol hijau. "Hunchae?" ,tanyanya. Pria diujung telepon menjawab dengan nada dingin.
"Hyung, kita perlu bicara"
Jiyong tersadar dari tidurnya. Bagaimana bisa handphone gadis itu berada di tangan Seungri? Sebenarnya ini bukan hal yang aneh untuk sepasang kekasih yang sudah bertunangan walau secara sepihak. Tapi, diam - diam Jiyong merasa cemburu.
"Kenapa handphone Hunchae ada padamu?"
"Bodoh sekali Jiyong, kenapa kau masih memanggilnya Hunchae setelah apa yang kau lakukan padanya?" ,sinis Seungri. Wajah Jiyong kini menegang. Tangan kirinya mengepal menahan emosi. Maknae itu mulai berani kurang ajar pada hidupnya.
"Aku sudah berbaikan dengan Hunchae. Ia masih kekasihku, ia masih mencintaiku. Bahkan ia sudah mengatakannya kemarin siang, jauhi gadisku, Lee Seungri!"
Lawan berbicara Jiyong hanya tertawa sinis.
"Cepat katakan apa maumu" , ia berusaha untuk tetap tenang. Ia tidak ingin membalas api dengan menyiramkan bensin diatasnya.
"Jauhi Chaerinku"
"Apa aku tidak salah dengar? Chaerin milikku! Dia akan kembali padaku".
"Jangan bodoh Kwon Jiyong. Kau sudah membuang Chaerin tiga tahun lalu, ia tunanganku sekarang."
Jiyong sudah tidak bisa menahan diri lagi. Setiap kata yang dikeluarkan mulut Seungri seolah menjadi panah yang menancap dan melukai hatinya.
"BRENGSEK KAU!" ,Jiyong berteriak.
Namun bukan Seungri namanya jika ia mengalah begitu saja.
"Hyung. Kau ini sudah kalah. Chaerin pasti memilihku."
"Kau.. Beraninya kau berkata seperti itu padaku!"
"Dua minggu lagi kami akan menikah. Jangan temui dia lagi, jika kau ingin mengatakan sesuatu padanya, katakan lewat aku."
Jiyong marah sekali. Bagaimana bisa Chaerin yang ia sayangi, wanita yang ia harapkan menjadi nyonya Kwon direbut begitu saja oleh Seungri. Bahkan Chaerin sama sekali tidak menyukai pria itu, ia tahu, dalam hati Chaerin hanya ada dia seorang. Kwon Jiyong.
"Dia akan menjadi nyonya Kwon!"
"Tapi sebelum itu sempat terjadi, ia sudah menjadi nyonya Lee. Selamat pagi hyung, lanjutkan tidur nyenyakmu dengan wanita jalang itu."
Ia bahkan sudah meninggalkan gadis 'yang disebut Seungri sebagai jalang' beberapa tahun lalu. Bagaimana Seungri bisa mengata - ngatainya seperti itu? Ia ingin membantah, namun belum sempat ia lakukan.
Seungri memutus sambungannya. Wajah Jiyong memerah kini, ia melemparkan handphonenya ke lantai hingga layarnya pecah tak berbentuk.
Jiyong marah sekali. Ia ingat, memang dirinya lah yang berselingkuh tiga tahun lalu. Tapi ia tidak menyangka kalau Seungri dapat bertingkah sejauh ini dengan Chaerin.
Otak Jiyong membayangkan apa yang sudah dilakukan Seungri pada gadisnya. Setiap bayangan yang muncul bagai menaburkan garam diatas hatinya yang terluka berat.
Ia membenamkan wajah di sofa. Dadanya terasa sakit dan sesak. Apa boleh ia menangis? Disaat seperti inilah, ia merindukan sosok Chaerin yang selalu memeluknya saat ia sedih, bahkan saat ia menangis Chaerin tidak pernah ikut menampakkan wajah sedih. Gadis itu akan meletakkan kepala di pundaknya dan membisikkan kata semangat.
Jiyong tahu apa yang harus ia lakukan. Ia harus mengambil kembali apa yang menjadi miliknya. Semua harus kembali pada tempat semula.
'Hunchae, masih adakan kesempatan lagi bagiku? Aku tidak rela melihatmu bersama dia. Tidak Chae, aku ingin kau kembali padaku dan menjadi bagian dariku. Selamanya.'
- Part 3 End -
KAMU SEDANG MEMBACA
Complex
FanfictionAku tidak bisa mencintaimu, hanya ada dia di hatiku. Apakah aku harus terus bertahan denganmu? Bukankah itu justru akan semakin menyakiti kita? - Lee Chaerin Ya, aku ini bodoh. Maukah kau kembali bersamaku? Kumohon tinggalkanlah dia. Aku lebih panta...