Empress

5.9K 232 5
                                    

"Empress,yang mulia ibu suri dan ibu ratu memanggil yang mulia untuk datang ke jamuan pagi ini"ucap dayang Zhu.

"M,,,aku tidak bisa berjalan bagaimana caranya?"

Tiba-tiba dayang Zhu bersemu mengingat kemarin malam junjungannya resmi menjadi permaisuri dan istri kaisar lahir maupun batin.

"Aku akan menggendong mu sampai di paviliun Hijau"

Kaisar ternyata sudah ada di belakangnya.ia terkejut dan bersemu merah.

"Tidak!,aku mau istirahat saja bilang pada ibu suri dan ibu ratu aku tidak enak-"

Kaisar langsung menggendong Empress menuju paviliun Hijau
Para dayang dan Kasim yang bertugas mengikuti dari belakang.

"Apa-apaan kau ini!,aku malu tau!"

"Ayolah kenapa harus malu aku saja tidak malu"ucap kaisar menggoda.

"Terserah kau saja!"

"Aku hanya bercanda jadi jangan marah"ucap kaisar sambil tertawa.

Ia teringat akan kaki kaisar,terselip rasa khawatir akan keadaan kaisar.mungkinkah kakinya sudah di obati,atau malah ia membiarkannya.

"Bagaimana keadaan kakimu?apakah terluka?atau melepuh?" Kaisar tersenyum mendengar pertanyaan dari wanita yang selama ini dia impikan untuk menjadi permaisuri.

"Kakiku tidak apa-apa,hanya sedikit memerah,kau tak perlu khawatir"

"Dayang Zhu minta salep kulit pada tabib,lalu bawa ke paviliun Hijau"

"Baik Empress"

"Kau sangat mengkhawatirkan ku ya?,apa aku sangat berharga bagimu?, sekalipun kau tak mencintai ku!"ucap kaisar.

Kata-kata ini yang membuat sebagian hati seorang putri mahkota yang di lindungi balok es mencair.

"Jelas aku khawatir kau itu kaisar jika terjadi apa-apa bagaimana dengan rakyatmu,dan kau mungkin akan jadi yang berharga untukku, sekalipun rasa itu tidak tumbuh,bukan tidak tumbuh tapi belum atau mungkin sudah walau sedikit"

Kaisar tersenyum mendengar kepolosan kata-kata dari permaisurinya.

"Yang Mulia Kaisar dan Yang Mulia Permaisuri telah tiba!"

Ibu suri dan ibu ratu bingung mengapa kaisar menggendong Empress.

"Apa yang terjadi pada Empress?"tanya ibu ratu.

"Ayolah ibu jangan mencurigai para dayang?,ibu ingatkan pertama kali dulu melakukan 'itu' bersama ayahanda jadi itulah yang terjadi pada Empress"ucap kaisar.

Terdengar deheman dari ibu suri.

"Ayolah ibu ratu, jangan tanyakan itu pada pengantin baru, bukannya dulu kau juga pernah mengalami hal yang sama"ucap ibu suri.

"I-iya ibunda"

***
Sofia POV On

Ah bodohnya aku mengucapkan hal tersebut,dan parahnya aku bersemu bagaimana rencana ku bisa berhasil jika seperti ini keadaannya.

Aku merasa mual dengan pembicaraan mereka, aku tak suka pembahasan seperti ini.

"Uweeek!uweeek!"aku benar-benar​ mual dengan pembicaraan mereka.

"Apa kau tidak apa-apa​ Empress?" Ibu ratu yang menyebalkan mempertanyakan keadaan ku. Bukankah dia tau aku tidak baik-baik saja ini semua gara-gara dia memberikan ramuan panas dan membuatku pusing semalam.

"Aku hanya mual karena pembicaraan​ kalian,aku sebelumnya tidak pernah ikut dalam pembicaraan seperti ini"ucapku itu memang kenyataannya aku selalu menghindar jika ada jamuan seperti ini apalagi jika ada pengantin baru.

"Ah jangan-jangan kau hamil putraku!,apakah ini tanggal masa subur mu,jika ia maka kau benar-benar​ mengandung putraku"

Aish,apa yang kaisar mesum ini bicarakan, secepat itu? Tidak mungkin.

"Kau jangan berbicara yang aneh-aneh​,aku mual karena ramuan semalam dan aku juga tabu dengan yang jadi pembicaraan"

"Baiklah,kita mulai saja acara makan pagi ini"ucap ibu suri.

Dayang Zhu datang sambil membawa salep,untung dia cepat datang.

"Tunjukkan telapak kakimu!"ucapku ketus.

"Mau apa?!,kalau kau mau melakukan itu lagi nanti saja aku masih-"

"Aish,jangan mesum aku hanya mengobati luka kaki mu jika tidak bisa inveksi"

Ibu suri dan ibu ratu yang melihat keakraban kaisar dan Empress tersenyum bahagia.

"Bukankah ada dayang mengapa malah engkau yang mengobati?"

"Jangan banyak bertanya,diam saja!"

"Baiklah Permaisuri ku yang cantik"

Dasar!, lagi-lagi ia menggoda ku.
Saat aku sedang mengoleskan salep pada telapak kakinya ia malah menyuapkan makanan ke mulutku.

Sebenarnya ia baik,tapi cara mendapatkan ku yang tidak baik.tapi sebagai seorang putri mahkota atau Zunyan aku harus tegas terhadap misi ku.
Malam ini aku harus mengirimkan surat ke Chu Jun tentang strategi penyerangan.

"Apa kau masih lapar?,jika iya aku akan menyuapimu lagi"

"Tidak!,aku sudah kenyang"

"Baiklah apa kau ingin kembali ke paviliun ku?"

"Ya,ada yang ingin ku bicarakan"

"Baiklah,kalungkan tangan mu di leherku"

Semua dayang dan Kasim menunduk,dia selalu saja menunjukkan sikap romantis ini padaku.

Ayolah Dewa bulan tolong aku,bantu aku menjalankan misiku.

Sesampainya di paviliun kaisar,aku duduk di ranjangnya.

"Apa yang ingin kau katakan?"

"Aku ingin bertanya apa hukuman yang pantas untuk seorang permaisuri jika permaisuri itu melakukan penghinatan?"

"Maksudmu?,kau sedang bercanda?"

"Tidak!,aku tidak bercanda"

"Baiklah, sesuai tradisi jika seorang permaisuri melakukan penghianatan​ pada kaisar dan kerajaan maka ia akan di hukum mati,ia harus meminum racun di hadapan kaisar dan keluarga kerajaan"

"Hanya itu apakah racun yang di gunakan"

"Racun Ci Xiu (sisu) racun yang sangat berbahaya, penawarnya sulit di dapatkan,jika dalam waktu sehari semalam tidak di keluarkan  dari tubuh korban maka di pastikan ia mati,apa kau mau melakukan penghinatan?"

"Ya,aku memiliki rencana menghianatimu dan kerajaan"

"Jangan bercanda,jika kau melakukan penghianatan maka hukumannya diubah yaitu harus melahirkan 7 pangeran yang tampan,cerdas,gagah,dan ksatria.bagaimana apa kau sanggup?"

Dasar mesum,aku lebih memilih mati meminum racun Ci Xiu.
Daripada melahirkan 7 pangeran yang salah satunya nanti menjadi Kaisar sepertinya.

Aku akan mulai menyusun strategi mulai saat ini.

***
Hai readers gimana seru gak?, kira-kira apa yang terjadi selanjutnya ya?, akankah permaisuri benar-benar melakukan penghianatan​.
Yuk langsung next.luv again

                           Sofia Wijaya

Putri Bertopeng (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang