9.Hujan

7 2 0
                                    


Setelah mereka meninggalkan gerbang sekolah. Setiba nya di perjalanan hujan rintik pun berdatangan. Angin yang berhembus sedikit lebih besar dari biasa nya. Udara dingin yang berhembus. Hujan deras akhirnya tiba yang membasahi tubuh mereka.

"Fan neduh dulu deh." Ucap Clara

"Oh oke oke." Ucap Fandi dengan membelokkan motor nya kearah halte yang tidak begitu ramai.

"Lo gapapa kan clar?" Ucap Fandi menyusul clara yang sudah berteduh.

"Ko lo nanya gue. Gue yang basah itu cuma rok sama jaket kulit Lo doang. Lo tuh yang basah,Harus nya Lo mikirin diri lo sendiri. Pake nih jaket lo,Ini cuma basah luar nya doang ko." Ucap Clara panjang lebar dengan memberikan jaket Fandi yang sebelum nya ia yang memakai nya,Fandi hanya menjawab dengan senyuman yang tak ada hentinya. Clara pun bingung dengan respon nya Fandi. Dia pun tidak mengerti.

Kalo lu sering ngomong panjang kaya gini ke gue. Dan Lo merhatiin gue,Rela deh gue basah kuyup setiap hari clar.-Batin Fandi.

"Eh Fan. Ko malah senyum senyum sih. Gue ngomong. Harus nya di jawab." Ucap Clara dengan memukul bahu Fandi.

"Eh eh iya sorry. Abis Lo ngomong panjang banget. Gue gak pernah denger suara Lo kalo lagi ngomong sampe panjang begitu." Ucap Fandi tersenyum ke arah Clara.

"Apa si lo. Lo aja ga pernah ngobrol sama gue. Yaudah nih pake cepet." Ucap Clara memberikan jaket ke Fandi ke tangan nya.

"Mending Lo aja yang pake. Pucat tuh" Ucap Fandi memakai kan kembali jaket nya ke tubuh Clara dan menunjuk bibir Clara yang awal nya merah muda dan sekarang memucat karena cuaca dingin.

Keheningan pun terjadi. Yang ada hanya suara rintikan air hujan yang begitu deras. Tidak ada sama sekali yang membuka suara di antara mereka. Hembusan angin yang begitu dingin dan menyejukkan. Halte yang mulai sepi tidak begitu ramai seperti tadi. Hanya Fandi dan Clara lah yang tersisa.

Clara pun berjalan kepinggir halte. Tangan nya ia ulurkan kedepan,Ia membasahi tangan nya dengan air hujan. Mata Clara pun terpejam menikmati hembusan angin yang begitu dingin.

Flashback on.

"Mah aku mau main keluar mah.." Rengek seorang putri cantik ke pada seorang ibu.

"Di luar hujan sayang. Nanti kamu sakit.." ucap seorang ibu kepada seorang putri tersayang nya.

"Mamah hiksss aku mau main mah hiksss.." Tangis Clara pun pecah karena tidak di izinkan untuk bermain hujan

"Yaudah main hujan nya sama mamah mau?" Ucap lestari sang anak dengan mengelus pipi nya yang lembut.

Clara pun mengangguk dan langsung berlari keluar. Mamah nya pun langsung mengejar Clara karena Clara berlari sangat cepat ia takut putri tersayang nya akan terjatuh.

Disaat Clara berlari cukup jauh. lestari pun berjalan menghampiri Clara yang sedang bermain di pinggir jalan. Tanpa di duga ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan mengarah ke arah Clara.
Lestari pun berlari untuk menyelamatkan Putri tersayang nya. Namun naas yang terjadi adalah mereka berdua sama-sama tertabrak mobil dengan tubuh yang saling memeluk dan tidak sadarkan diri.
Darah yang bercucuran di jalan. Sang pengemudi mobil pun pingsan.

***

Tit..tit

Hening nya kamar inap Clara . Yang hanya ada suara alat yang memenuhi tubuh Clara.

"Ma..Mahh.." ucap Clara dengan suara serak dengan mata terpejam.

"Nak kamu bangun. Clara sayang kamu sadar kan?" Ucap sang ayah dengan air mata yang tak ada hentinya.

I went back to loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang