VIII

70 10 0
                                    

Recommendation song : Swap It Out - Justin Bieber

'' Mantan, makhluk macam apa itu ?'' - All cast


_______________






Banyak yang bilang, katanya, pacaran gak pernah ketemuan itu rasa ikan teri. Kecil, gak puas, gak asik. Ada yang kurang.

Katanya, pacaran kayak gitu rasa mainan, kayak anak kecil. Bentaran juga putus.

Katanya pacaran anak sekolahan itu gak beneran, boong-boongan, cuma buat sensasi, bumbu kehidupan. Gak bakal sampe jenjang berikutnya. Bener sih, tapi gak selalu.

Sayangnya, semua bukti udah ditutup gaya pacaran anak sekarang, yang udah berani main ke tahap atas, pelukan dan lain sebagainya.

Kana nyinyir memikirkannya. Emangnya kenapa kalau ia diperumpamakan anak kecil yang suka pada lawan jenisnya ? Memang salah, kalau ia tidak peluk peluk atau cium di pipi seperti temannya ?

Jadi, selama ini, berduaan, genggam tangan, pergi ke club, pulang diantar jemput kayak kang oke-jek, dinner lah katanya di cafe berdua, yang boleh dideskripsikan sebagai pacaran.

Lantas, selama ini hubungan Kana dengan Xzander harus mengikuti gaya mereka, seperti itu?

Mendesah pelan, gadis itu memperbaiki posisi duduknya jadi lebih baik. Bukan suatu kebetulan Xzander jadi bagian dalam memori di otaknya kali ini. Semua secara jelas masih terpampang nyata. Arsipnya masih tersimpan rapi di otaknya. Gadis yang rambutnya diubah menjadi hitam kembali dengan gaya layer yang lebih pendek, dan belah tengah yang sudah dimusnahkan terganti poni samping itu mengikat tebal rambutnya dengan karet yang terletak sembarang di nakas mejanya.

Sembari mencoba bernostalgia dengan banyak hal lalu yang telah usai itu, berkecamuk dalam pikirannya.

Pumpung masih ada kira-kira satu jam untuk mengangkat badan memaksa terguyur di bawah dinginnya air, dan beranjak segera ke tempat kuliahnya.

Kana bersandar, sebelumnya sempat bercermin pada layar hitam hapenya yang dari tahun ke tahun makin lebar incinya. Darimana ia dapatkan inci yang makin lebar juga dia ingat bagaimana ceritanya. Tak jauh-jauh dari benda pipih itu, pikirannya sekarang terkonsen pada apa yang menjadi bagian hape itu, pulsa. Gadis itu terkekeh sebentar sembari mengusap-usap perutnya merasakan geli-geli mulas seperti ada yang beterbangan di dalam sana. Masih ingat betul, bahwa ia dulu sering sekali mendapati pulsanya nambah sendiri. Bukan tanpa alasan dan ilmu hitam, apalagi sampai ke dukun beranak dan orang pintar. Melainkan dirinya kedapatan dekat dengan banyak lelaki sekaligus dan tentu malas membalas menyadari mereka semua lelaki yang begitu. Maksudnya yang datang karena kecantikannya saja. Kalau ada yang lebih berbentuk, lebih awawaw, lebih kinclong, bening sperti tanpa kaca, sudah, wajah mereka akan dipalingkan seratus derajat.

Jadi, kalau ditanya 'kok gak dibales ?' Dengan santai dan tanpa dosa mengingat dirinya berbohong pada banyak orang sekaligus, ia tinggal membuka template nya, mencari sebuah kalimat penuh cinta yang membuatnya tampak menjadi juragan pulsa setelah itu.

'Pulsa gue habis'

Begitu, apa mereka tidak pernah berpikir ? Lalu bagaimana Kana akan membalas kalau dirinya sendiri kehabisan pulsa. Tapi masa bodoh lah, yang penting hidup enak.

Kembali, rasa mulas menyergap gadis itu, kali ini membuat mulas yang semkain menjadi-jadi, bersama perasaan geli pada telapak kakinya juga.

Zale.

Bagaimana ia berwajah dibawah rata-rata dan tetap percaya diri seakan dirinya kloning dari model lelaki balmain. Bagaimana cowok itu membuat kekonyolan yang tak mrmbawanya menjadi pelawak dan duduk dikursi merah Ini Talkshow. Bagaimana cowok itu membuat Kana mual dan ingin melenyapkannya segera, tapi cowok itu yang membuat Kana dapat terbahak, sampai cegukan. Sampai dikatai mama orang gila karena tertawa sendiri di dalam kamar. Dan bung, lawakan Zale memang yang terbaik.

Sayangnya, Kana mencintai lawakannya. Tapi bungkam dan tak acuh pada cowok itu.

Sedang Xzander ? Oh ini beda. Panjang macam rel kendaraan yang bunyinya Tut Tut Tut itu, dan penting, suka membuat orang yang terburu kesal minta ampun.

Seperti Yalena, Xenya, dan yang lain. Xzander salah banyak hidup Kana berubah.

Tidak menyadari kalau endingnya bakal begini.

Kana tersenyum kikuk. Ia memegangi perutnya kembali, untuk kesekian kalinya, sembari tatapannya berpindah pandang pada gorden jendela yang terbuka, menyajikan pemandangan langit malam bertabur bintang yang terlapisi kabut pertanda mendung.

Akan hujan.

Memutar balikkan pada zaman zaman ia masih remaja, masih ingusan katanya, kalau mens suka marah marah, masih suka pamer langsung pada orangnya dan belum ada yang main instagram karena aplikasi itu baru baru ada. Ya walaupun selang beberapa tahun, aplikasi itu muncul, tapi tetap saja. Zamannya ia masih dijauhi kalau kutuan walau tertular itu, belum kenal anak anak hits pada zamannya kata insta story itu. Apalagi wajah yang dianjingkan begitu.

Rasanya, baru kemarin ia ditraktir Zale tujuh bungkus sempol ayam, hehe, sekarang tahu-tahu, ia sudah jadi mahasiswi, kalau ke sana sudah bukan lagi pakai seragam, tapi baju bebas. Tidak ada lagi upacara, main monopoli, main UNO, rok abu-abu yang kerobek gara gara jungkir balik tingkah gak karu-karuan. Tapi masih ada temen yang muka dua dan temen yang suka ngupil terus disembunyiin di bawah bangku meja.

Tidak sadar, ujung bibir gadis itu tertarik, menandakan bahwa ia siap dengan waktu ke depan yang membuatnya menangis haru atau tersneyum bahagia. Terlebih tentang Xzander, yang sekarang spesial dan khusus terletak pada kalbunya.

Pada waktu SMA yaa ?




Jadi waktu itu..........




***

Loh thor(eh jangan panggil gue Thor, gue gapunya temen iron Man dan gue bukan marvel) kok Kana udah kuliah sih ? Jadi bingung baca ceritanya ? Berbelit - belit gini sih ?

Okey, (tarik nafas, hembuskan)

Jadi ini modelnya kubuat cerita masa masa akhir Kana, masa masa akhir dia SMA dibagain epilog sampai part awal-awal, baru deh aku ceritain Kana Versi sekarang, yang dia nya itu nginget lagi awal awal kisahnya. Jadi seperti semacam flashback gitoo.

Dibaco dulu aja, kalau kalian masih gakpaham, ya wasallam, aku mah bisa apa atuh. Minta pencerahan Tuhan saja, atau boleh kok hapus cerita ini dari library.

Kalo ada yang gak sreg, kalian boleh Komen kok, dariapada ditahan sakidh lhoooooo.

*Kak ini lebih baik gini deh alurnya
*Tir, jangan kayak gini, bingungin pembaca
*In harusnya pake koma, pake titik, pake mie(eh)
*Mending bahasanya diganti, kurang sreg gitu bacanya
*Typo ka
*Dll

Butuh banget kritikan Dan saran, apalagi masih amatir labil labil gajelas pemula gini. Yaaaa sudah. Terimakasih sudah membaca. Ehee :)))))

EfemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang