Story By : Immanuel48
Tarkam City adalah sebuah kota besar di belahan dunia. Merupakan sebuah Kota yang bersih dan cukup ramai, seperti Kota kota besar lainya, Tarkam City memiliki sisi gelapnya tersendiri. dibalik bangunan kota yang terlihat megah dan jalanan yang begitu ramai, ternyata kota ini merupakan sebuah kota yang dikuasai oleh 2 kelompok Mafia. Mereka mengusai semua yang ada di kota tersebut bahkan penegak hukumpun tak berdaya di hadapan mereka.
Salah satu kelompok bernama Geng tikus Mohawk yang menguasai sisi barat dan selatan Tarkam City, sedangkan kelompok satunya lagi yang bernama Papan Kayu menguasai sisi Timur dan utara kota.
Kedua kelompok ini selalu terlibat dalam konflik-konflik demi menguasai kota seutuhnya.
***
Suatu Pagi yang cerah, matahari baru saja terbit dengan canda tawanya layaknya matahari di teletubies. Suasana pagi itu tidak jauh beda dengan pagi-pagi biasanya di Tarkam City, Burung-burung berkicau, Anak-anak berangkat sekolah, Ibu-ibu bergosip tentang Drama India yang baru mereka tonton semalam.
"Duar!!! Dor!! Dor!!!!" Terdengar suara tembakan di bagian barat kota.
Ternyata kedua kelompok Mafia tersebut sedang terlibat sebuah konflik, mereka saling baku tembak di persimpangan jalan sampai pada akhirnya kelompok Geng tikus Mohawk terpaksa mundur dengan meninggalkan salah satu anggotanya yang tersandung mayat temannya.
Akhirnya ia pun ditangkap oleh kelompok Papan Kayu dan dibawah ke sebuah gudang kosong yang ada di pinggiran Kota tersebut.
***
Di Gudang tua yang hampir roboh itu sang tawanan di ikat di sebuah kursi, matanya ditutupi sehelai kain hitam, tepat diatasnya terdapat sebuah lampu gantung, mirip seperti film film detektif saat adegan introgasi.
Lalu masuklah beberapa orang dengan memakai mantel bulu, berkacamata hitam dan sebatang rokok di mulutnya. Lantas orang orang yang menjaga dan menyiksa sang tawanan memberi hormat pada beberapa orang tersebut, yang tidak lain tidak bukan adalah para petinggi Kelompok Papan Kayu. Mereka berbaris untuk menyalami para bos layaknya anak SD yang salim ke guru Killernya.
"Jadi ini orangnya??" Tanya salah satu bos
"Iya pak bos"
" Kamu udah tanya apa aja ke dia?? " Si bos bertanya sambil menyalakan rokok di mulutnya yang dari tadi ternyata tidak menyala
"Kita baru tanya namanya bos, tapi dia nggak ngaku"
" Bodoh!!! Kalian nggak becus introgasinya!! "
Lantas si bos marah sambil membuang rokoknya ke lantai yang kemudian ia ambil lagi ketika ia sadar kalau itu batang rokok terakhirnya.
Lalu si Bos membuka penutup mata si tawanan lalu ia menarik rambutnya supaya ia bisa menatap si Bos.
dengan suara pelan si Bos bertanya.....
" Boy... Siapa nama kamu?? "
" Nama saya?? saya Tedy pak "
" Tedy?? Tedy siapa? "
" Tedy Bear pak "
Mendengar jawaban si tawanan yang terdengar konyol itu si bos melepaskan tangannya dari rambut si tawanan dan memukul pipi tawanan tersebut sampai ia beserta kursi yang diikatkan padanya terjatuh.
" Suka bercanda ternyata ini orang hahaha, Cepat Berdirikan dia kembali!!! " Bentak si Bos yang ternyata ia mulai marah.
" Hei aku tanya sekali lagi.... Jawab yang bener ya... Nama kamu siapa?? " Tanya Si bos sambil menampar pelan pipi si tawanan
" Tedy Bear pak "
" Kamprettttt !!!!! "
Si bos makin marah dan mulai mendendang si tawanan.
Berkali kali mereka bertanya ke si tawanan tentang namanya dan berkali kali pula si tawanan menjawab bahwa namanya adalah tedy bear.
Semakin lama metode introgasi kelompok papan kayu semakin brutal, itu juga dikarenakan si tawanan yang memberi jawaban yang sangat sangat konyol bagi kelompok papan kayu.
" Oke ini terakhir aku bertanya, kamu harus jawab dengan jujur kalau nggak nih peluru bakal bersarang di otakmu " Kata si Bos sambil mengokang pistolnya
" Oke jawab dengan jujur dan ini semua segera berakhir sehingga aku bisa pulang dan nonton Drakor lagi.... "
" SIAPA NAMA KAMU??.... " Tanya si Bos dengan nada sabar
Si tawanan yang menunduk akibat kelelahan disiksa mulai menegakkan kepalanya pelan dan dengan tatapan serius menatap mata si Bos dengan tajam dan mulai berkata dengan lemah
" Na...aa maa.. saa... yaa... Te.. tee.. te.. dy... "
DORRRRR!!!!!!!!
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya si Bos lantas menembakkan senjatanya ke kepala si tawanan akibat sudah hilang kesabarannya.
Dan dengan perasaan kesal si bos menedang mayat si tawanan yang diikat di sebuah kursi sehingga membuat mayat tersebut terjatuh.
Salah satu anak buah si bos menemukan sebuah dompet yang terjatuh disebelah mayat si tawanan, lalu ia mengambilnya dan membukanya dan di dalamnya ada sebuah kartu tanda pengenal.
" Bos ada KTPnya ternyata disini "
" KTP si Breng**k ini?? "
" Iya bos.... Dan disini ditulis kalau namanya emang...Te...dy Bear bos..."
" ha?? sini liat!! " Si Bos kaget dan menyambet KTP tersebut
Dan Ternyata benar nama si tawanan tersebut adalah Tedy Bear.
Tedy Bear adalah nama aslinya, dan si tawanan tersebut sejak awal memang sudah menjawab dengan jujur bahwa namanya adalah T-E-D-Y B-E-A-R
Si Bos pun tak percaya dengan kenyataan ini, layaknya habis diputusin cintanya ia begitu terpukul. lalu ia pun tanpa sepatah katapun pergi menghampiri pintu keluar dan berkata kepada salah satu anak buahnya disitu untuk mengembalikan mayat nya ke kelompok Geng tikus Mohawk sambil mengirimi kelompok itu sejumlah uang dan surat permintaan perdamaian.
Seminggu kemudian kedua kelompok itu pun berdamai dan bapak Tedy Bear dinobatkan sebagai pahlawan yang dapat mendamaikan kedua musuh bebuyutan tersebut, ia akan selalu dikenang di hati para anggota kedua kelompok mafia tersebut dan warga Tarkam City.
***
-TAMAT-
NB : KALAU KALIAN BERTENGKAR SAMA PACAR ATAU GEBETAN KASIH AJA BONEKA TEDY BEAR. SIAPA TAU KALIAN BISA BAIKAN LAGI. KELOMPOK MAFIA SADIS AJA BISA DAMAI GARA GARA TEDY BEAR HEHEHEHEHEH...... :D

YOU ARE READING
Sayang Dibuang
Short StoryAwal rencananya sih mau bikin film pendek berdasarkan cerita cerita yang sudah ditulis. Ya namanya aja rencana doang gak ada realisasi ya akhirnya rencana itu hanyalah sebuah rencana hhehehehe Ya dari pada cerita-cerita tersebut disimpen sendiri dan...