[5] Lanjutan : Itachi vs Sakura

1K 116 20
                                    

"Haruno-san." Suara Itachi bagaikan melodi kematian. Suasana ruang sidang kembali tenang.

beberapa juri melihat Sakura sebagai dokter cerdas nan unik. Sebagian menganggapnya ceroboh.

"Anda tidak ingat berapa sendok mentega yang Anda oleskan di roti sarapan dan Anda lupa tanggal kedaluarsa susu kemasan yang Anda minum pagi ini tapi Anda ingat sekali perkara yang terjadi enam bulan yang lalu dengan begitu detail." Itachi menekankan kata 'pagi ini' sebagai sindiran untuknya. Sakura menunduk. Dia meremas ujung jas putihnya.

Sialan Uchiha! Batinnya.

"Bahkan Anda mengingat begitu percis tiap ucapan yang keluar dari mulut Yakushi-san, yang bahkan bukan ditujukan pada Anda?" Tanya Itachi tajam. Sakura cemberut.

"Ya, saya mengingatnya," kata Sakura. "Karena memang dia melakukannya. Saya tidak peduli perkataannya ditujukan pada siapa, yang jelas dia bersalah."

"Anda tidak bisa menghakimi seseorang bersalah atau tidak, Haruno-san. Anda tidak mempunyai bukti."

"Anda berkata seperti itu karena Anda TIDAK BERADA ditempat perkara Uchiha-san." Sakura menekankan kata 'tidak berada'. Gaara menarik sudut bibirnya.

Inilah gadisku. Batinnya.

Itachi masih tidak menampilkan ekspresi. Dia kembali membuka pertanyaan tanpa berniat melihat berkas terlebih dahulu.

"Anda juga mengatakan dalam persidangan ini bahwa Anda keluar Akebinomi Pubs and Bar lewat pintu belakang."

"Ya."

"Kenapa Anda tidak keluar lewat pintu depan, Haruno-san?" Sakura menyeringai.

"Kalau keadaannya normal, saya pasti akan keluar lewat pintu depan, Uchiha-san." Itachi masih memasang topeng datarnya.

"Dan keadaan seperti apa yang menyebabkan Anda keluar lewat pintu belakang?"

"Saat itu di dalam bar yang sangat disayangkan tidak terlalu ramai pengunjung sedang terjadi pertengkaran kecil yang disebabkan oleh Yakushi dan teman-temannya. Yakushi menggoda wanita yang datang bersama kembar Uzumaki, salah satu dari kembaran itu merasa terusik dengan perkataan tidak senonoh yang keluar dari mulut Yakushi tapi sepertinya Hyuga-san berhasil membuat salah satu kembaran itu tenang. Saat mereka hendak keluar dari bar, Yakushi berdiri dan kembali menantang mereka dengan mengatakan 'bagaimana kalau kita selesaikan di luar!' tapi tidak ada satupun di antara kembar Uzumaki yang menanggapi. Mereka lebih memilih keluar lewat pintu belakang, dan Yakushi mengikuti mereka." Jelasnya.

"Apa itu karangan yang Anda buat?" sindir Itachi.

"Saya hanya mengatakan kebenarannya."

"Mengapa Anda ikut pergi ke belakang?"

"Karena saat itu saya melihat Yakushi mengambil pisau di ujung meja bar." Jawabnya mantap.

"Barangkali Anda bisa menjelaskan mengapa Uzumaki-san mengatakan; 'Sialan! Kau tahu bahwa tou-sama yang menjodohkannya denganku tapi tahu-tahu kini kalian resmi tukar cincin? Berengsek kau!'?

"Siapapun yang berada di sana akan tahu kalau Menma Uzumaki-san saat itu hanya bercanda." Jawab Sakura yakin. Dia melihat jelas mereka sedang bercanda gurau saat itu.

"Maafkan saya, Haruno-san. Tapi saya tidak melihat ada yang lucu dari ucapannya."

"Itu karena Anda tidak berada di tempat perkara kejadian."

Itachi mengerjapkan matanya.

Gadis yang cerdas. Batinnya.

"Seorang lelaki yang diketahui akan dijodohkan denganmu tiba-tiba sudah bertunangan lebih dahulu dengan kembaranmu, apa itu menurut Anda hal yang lucu?" Sakura terdiam.

Bastard LawyerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang