part 2

18.9K 676 14
                                    

Devan Pov.

Saat ini aku sedang menemani kekasihku yang sangat kucintai , kami sedang ada di salah satu mall di jakarta mengambil cincin pertunangan kami yang sudah di pesan oleh mamaku sebelum nya. Oh yah nama ku Devan Adrian Aditama putra dari pemilik  group.
Saat ini dengan terpaksa aku harus membiarkan wanitaku pulang sendirian tanpaku karna tiba tiba ada rekan bisnisku mengajakku bertemu untuk membahas kerja sama kami .

" sayang maaf aku gak bisa mengantarmu pulang karna aku ada pertemuan sebentar lagi di sekitar sini jadi kamu pulang naik taksi saja ya . " ujar ku menyesal sambil mengenggam tangan sabrina dengan lembut .

"  gak papa kok sayang aku tau kok kamu sibuk , dengan kamu nyempetin temenin aku cari cincin tuk pertunangan kita aja aku udah seneng banget kok . " ujar sabrina sambil tersenyum padaku

Sabrina pun masuk kedalam taksi , dan aku langsung masuk lagi kedalam mall dan langsung ketempat pertemuan ku . Dan seperti nya ada yang memanggilku .

" Tu... Tuan ... " panggil seseorang dan aku masih terus berjalan sampai ada seseorang menyentuh bahuku dan aku berbalik memperhatikan orang yang dari tadi memanggilku tapi seperti nya aku tak asing dengan wajah wanita ini .

" Kamu ..." ujarku pada wanita itu , wanita yang tak segaja aku tiduri malam itu. Malam saat aku mabuk berat saat sabrina memutuskan untuk menetap di Paris untuk mengembangkan karir sebagai model internasional. Dan karna itu pula aku mempercepat pertunangan kami.
Sakarang untuk apa wanita ini menemuiku , pasti dia hanya menginginkan uang ku saja.

" Tuan , aku ingin bicara denganmu sebentar saja ada yang ingin aku sampai kan dengan anda ." ujar wanita itu pada ku

" Kamu ingin bicara apa aku sedang tak ada waktu untuk mendengarkan ocehan mu yang tak penting itu." ujarku pada nya sebenarnya aku sangat malas berbicara dengan wanita seperti ini , wanita yang aja bisa memanfaatkan pria kaya sepertiku.

" Tuan tolong sebentar saja saya ingin bicara . " ujar wanita itu dengan wajah memelas tapi aku tau kalau wanita itu hanya pura pura saja.

"Ak..aku hamil tuan dan ini anak anda, dan tuan harus bertanggung jawab atas anak ini ." Ujar wanita itu apa dia bilang hamil
Anakku , aku tahu wanita jenis apa dia mungkin saja dia hamil anak orang lain dan minta aku yang bertanggung jawab atas kehamilan nya.

" Bisa saja kan kamu hamil dengan pria lain dan mengaku hamil anakku , aku sudah biasa bertemu dengan wanita seperti mu itu , wanita yang akan melakukan apa pun demi uang. "

"Sudah lah kau hanya membuang buang waktu ku saja." ujar ku sambil berjalan pergi meninggalkan nya .

" Tuan ku mohon , aku hanya tak ingin anakku lahir di luar pernikahan sungguh aku tak memerlukan uang anda aku hanya ingin anda mengakui anak ini itu saja ." ujarnya sambil menangis dihadapanku, apa apaan dia memintaku menikahi nya maksudnya .

" Tuan ku mohon dia juga anakmu , aku hanya tak mau anakku dihina saat dia besar nanti karna terlahir diluar pernikahan. Ku mohon tuan hiks hiks ...." lanjut nya sambil menangis. Dan aku terus berjalan meninggalkannya aku tak mau tertipu oleh wanita sepertinya .

Aku terus berjalan ke tempat pertemuanku dengan rekan bisnisku , tapi entah kenapa ada rasa bersalah saat melihat wanita tadi memohon sambil menangis padaku dan bagaimana kalau benar anak yang dia kandung memang benar benar anakku . Anak yang ada karna kesalahan ku malam itu . Ahh sudah lah mengapa sekarang aku memikirkan wanita itu .

" Akhirnya pak Dev datang juga bapak sudah ditunggu pak Mike didalam " ujar Fina sekertarisku yang hanya ku jawab anggukan saja. 

***

Seira Pov.

Saat ini aku hanya bisa menangisi nasib ku , pria itu tak mau bertanggung jawab atas anak ini . aku tak mau anakku menderita karna kesalahan ku ini . "Sayang bunda janji akan memuat ayah mu mengakui mu sebagai anaknya , bunda janji nak ." ujarku dalam hati .

" Aku harus apa sekarang hiks... hiks...." ujarku sambil menangis sejadi jadinya. Aku tak tau lagi apa yang harus aku lakukan sekarang .

" Ra, ini lo kan Ra " panggil sarah khawatir .

"Ra, lo kenapa kok nangis sih , ada yang gangguin lo siapa Ra jawab gue jangan bikin gue panik Ra ..." tanya sarah padaku aku juga binggung harus jawab apa , yang bisa ku lakukan hanya menangis di pelukan sarah meluapkan semua rasa sakit di hati ku saat ini.

" aku harus apa sar hiks ... aku binggung sar ... hiks... hiks... "

" Lo kenapa Ra cerita sama gue jangan kayak gini Ra , gue ikut sedih kalau lo sedih Ra . " ujar Sarah lembut sambil memeluk.

" Aku capek sar , aku mau pulang hiks ... hiks... "  ujar ku .

" ya udah ayo kita pulang , kalau lo belom siap cerita ke gue gak papa kok Ra , gue bakal tunggu sampai loh siap cerita sama gue , Ra . " ujar sarah padaku , aku hanya ingin menangis saat ini meluapkan semua sakit di hati ku.

Di perjalanan pun aku masih menangis tak tau mengapa air mata ku sulit berhenti saat ini . sesampai nya di apartemenku aku langsung masuk ke kamar. Sarah mengikuti ku kekamar dan duduk di ranjangku .

" Sar kalau kamu mau pulang gak papa kok , aku udah gak papa sekarang sar." ucapku

" lo yakin gak papa Ra, lo kalau masih gak enak badan besok gak usah kerja dulu aja nanti gue yg izinin lo." ujar sarah .

" iya aku udah gak papa , kamu pulang aja sar. Thanks udah izinin gue ya sar " ujarku pada sarah

" ya udah gue pulang ya Ra, lo kalau ada apa apa kabari gue aja , gue siap kok bantu lo Ra ."  ujar sarah sambil memelukku lagi .

Setelah sarah pulang gue hanya terdiam meratapi nasib ku , memikirkan nasib anakku kelak.

Bersambung....

Our BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang